Mohon tunggu...
Felix Sevanov Gilbert (FSG)
Felix Sevanov Gilbert (FSG) Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Intern at Bawaslu DKI Jakarta (2021), Kementerian Sekretariat Negara (2021-2022), Kementerian Hukum dan HAM (2022-2023)

iseng menulis menyikapi fenomena, isu, dinamika yang kadang absurd tapi menarik masih pemula dan terus menjadi pemula yang selalu belajar pada pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Politik

Breaking News: Presiden Akhirnya Memutuskan Reshuffle?

22 Februari 2023   07:20 Diperbarui: 22 Februari 2023   07:30 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui sumber penulis dari salah seorang pegawai di Istana, Presiden terlihat sudah menampakkan diri untuk mengumumkan fenomena yang tertunda beberapa waktu lalu setelah salah seorang Ketua Partai penguasa yang sudah bermanuver untuk mencalonkan seorang antitesis dari Presiden Jokowi, yaitu Anies Baswedan berhasil mengamankan slot dengan ‘merapat’ ke Golkar hingga Gerindra pada momen ‘panas’ perubahan kursi tersebut. 

Lantas banyak yang bertanya, apa Presiden selesai begitu saja dengan proyeksi kabinetnya? Jelas belum, lagian sinyal kuat beliau sudah lama digaungkan mungkin sebulanan terakhir atau sudah terlihat semenjak Nasdem selaku salah satu partai pengusung utama yang sejak 2014 loyal tersebut malah justru ‘berbalik arah’ bersama para oposan. 

Orang-orang dibelakang Jokowi dari unsur non partisan sudah mengusulkan memang sudah saatnya diganti, karena ini merupakan bagian dari kesantunan politik dimana secara informal terlihat bahwa Nasdem menjadi Oposisi dengan banyak berkomunikasi dengan pihak lawan untuk mengusung kontra koalisi, sekalipun Nasdem memposisikan diri bahwa Capres dia akan mampu meneruskan Jokowi karena sejak 2014 lalu kita sama-sama tahu bahwa Anies Baswedan sendiri adalah ‘orang dekat’ Jokowi jadi buat apa membelot bahkan menjauh kalau bahkan Jokowi bisa menang di saat itu karena peran serta dari beliau. 

Kembali pada sentimen yang memperkuat Reshuffle. Santer dikabar bahwa Menpora sudah mundur secara informal dan sebentar akan mengadakan konferensi pers atau melalui surat tertulis yang akan diserahkan melalui Punggawa Istana (Seskab atau Mensesneg) kepada Presiden mengingat sinyalnya sudah jelas ketika Menpora, Zainudin Amali mengatakan bahwa dia akan fokus mengurus ke sepakbola dan ini merupakan pilihan dari Presiden dan Presiden meridhoi Amali untuk lepas dari Menpora serta sudah diperhitungkan matang-matang. 

Hal ini diperjelas ketika Presiden mengunjungi Ciliwung esok harinya bahwa pernyataan itu sudah bulat tinggal resminya saja sehingga Presiden bisa memutuskan siapa yang menjadi pengganti. 

Ketua Umum Golkar sekaligus Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto sudah diberitahu dan sudah legowo posisi Menpora ‘lepas’ bahkan tidak spesifik mengatakan itu musti jatah Golkar dan menyerahkan sepenuhnya hak prerogatif Presiden (antara jatah partai lain atau non partisan) apalagi momennya hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih sedikit saja yaitu sampai Oktober 2024. Bahkan ‘kabar intelijen’ beredar bahwa Airlangga sudah ‘deal’ dengan Prabowo Subianto untuk jatah Menteri Pemuda dan Olahraga yang bisa saja akan diberi kepada Gerindra. 

Kemudian selain Mentan dan Menkominfo yang sudah ramai, berlanjut Menpora. Dalam waktu dekat juga posisi Menkeu yang terlihat ‘safe’ akan berganti. Bukan karena kesalahan melainkan Presiden kabarnya akan menunjuk Sri Mulyani Indrawati menjadi Calon Kuat Gubernur BI usulan Presiden untuk diserahkan ke DPR. 

Presiden berpandangan bahwa SMI merupakan sosok yang tepat dan berpengalaman mengulangi momen sebelumnya saat Presiden SBY menunjuk Agus Martowardojo saat itu Menkeu menjadi Gubernur Bi tepat pula setahun sebelum Presiden SBY lengser. 

Jadi, Presiden juga ingin meninggalkan ‘legacy’ bahwa orang dia bisa menjadi nomor satu dalam Bank Sentral atau ‘menguasai’ moneter Negara ini. Tentu berpengaruh mengamankan kebijakan keuangan/fiskal Kepemimpinan berikutnya. Lalu, jangan lupa bahwa posisi Bappenas santer akan diganti manakala perubahan kepemimpinan di Partai Ka’bah, mengingat ada yang mengatakan Suharso akan undur dan dia akan fokus urus partai atau hal lain yang mungkin lebih strategis daripada sekedar Menteri setelah tak jadi Ketum. Lalu apa prediksinya?

Kesepakatan yang mulai bergulir ialah jatah Pertanian dan Komunikasi & Informatika yang dipegang oleh Nasdem. Lingkungan Hidup & Kehutanan kenapa tetap aman? Seperti yang diberitakan beberapa waktu, bahwa Presiden tidak akan mencopot Siti Nurbaya karena beliau kalem dan ‘kesayangan’ Megawati sehingga aman. 

Lagian Nasdem masih memerintah sampai 2024 bersama Jokowi, hanya jatahnya saja dikurangi sebagai tanda dominasi itu berkurang. Posisi Syahrul Yasin Limpo dan juga Johnny G Plate kabarnya jadi pertimbangan 3 partai antara PDIP, Golkar dan Gerindra. Namun khusus untuk Menkominfo sempat juga dipertimbangkan bahwa untuk 1 tahun terakhir biarlah sosok profesional yang memimpin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun