Mohon tunggu...
Felix Sevanov Gilbert (FSG)
Felix Sevanov Gilbert (FSG) Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Intern at Bawaslu DKI Jakarta (2021), Kementerian Sekretariat Negara (2021-2022), Kementerian Hukum dan HAM (2022-2023)

iseng menulis menyikapi fenomena, isu, dinamika yang kadang absurd tapi menarik masih pemula dan terus menjadi pemula yang selalu belajar pada pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Potret India Hari Ini: Krisis Kemanusiaan dan Egoisme Elite Politik

10 Mei 2021   11:55 Diperbarui: 11 Mei 2021   10:54 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kremasi Korban Covid-19 di India (Financial Times)

Ibaratnya daripada ICU makin anjlok, RS dan Oksigen sudah benar-benar kolaps akhirnya Lockdown Total dikerahkan diikuti pula oleh Negara Bagian lain seperti Maharashtra, Madhya Pradesh, hingga Tamil Nadu sampai pada akhirnya 50 persen dari total Negara Bagian di India sudah Lockdown Total tanpa 'restu' dari Pusat.

Central Vista Project, Pusat Pemerintahan Baru New Delhi (Reuters)
Central Vista Project, Pusat Pemerintahan Baru New Delhi (Reuters)

Sekali lagi, ini bukan soal bagaimana kepentingan Politik melainkan ini soal kemanusiaan yang haruslah dinomorsatukan. Ini berbicara keselamatan jiwa bukan soal Virus akan mengenai Pemerintah atau Oposisi namun seluruh rakyat India bahkan imbasnya seluruh Dunia pun akan gempar karenanya. Serbuan Politisi utamanya Oposisi pun lantang menyerang Modi, menganggap bahwa Pemerintah gagal untuk bertanggungjawab, seakan memilih bersahabat pada keadaan. Bahkan salah satu yang sangatlah disayangkan dan dikritik adalah ketika Pemerintahan Modi malah melanjutkan Proyek Prestisius senilai 25 T (jika dirupiahkan) untuk Penataan Kawasan Pusat Pemerintahan India terdiri dari Parlemen, Istana Presiden dan Bangunan Kementerian yang bernama Central Vista Project. 

Modi dan jajaran beralasan bahwa ini adalah Proyek Esensial dan menjadi kebutuhan rakyat mengingat kedepan Proyek ini adalah titik dimana kepentingan rakyat bisa diakomodir, padahal rakyat saat ini membutuhkan bantuan kesehatan seperti Oksigen dan juga RS yang memadai sedangkan Politisi hanya serius mementingkan egonya. Jelas sangatlah jauh dari nalar Manusia secara sosial manakala bencana terjadi didepan mata malah terkesan memaksakan diri untuk bersolek dengan mengatasnamakan kepentingan Rakyat. 

Kritik dan serbuan petisi juga tak kalah heboh dari rakyat bahkan desakan meminta Pemerintahan Modi mundur pun semakin menggema hingga hampir seluruh negeri. Bahkan Pemimpin Oposisi dari Partai Kongres yaitu Rahul Gandhi tidak menafikan bahwa aka nada gejolak besar terjadi di Negeri ini yang mana terjadi karena kesalahan Pemimpin diatas selama ini, beliau memang Politisi Vokal namun sikapnya adalah mengesampingkan perlawanan bahkan beliau siap bekerjasama dengan Pemerintahan memberikan alternative membangun dan menyelesaikan situasi seperti ini tapi yang disedihkan Pemerintahan sekarang terkesan menutup pintu bahkan cenderung mengancam siapa saja yang melawan segala langkah yang Pemerintahannya lakukan sejauh ini. 

Kini rakyat pun hanya bisa berharap pada Pemerintah yang mau peduli terhadap mereka di situasi sekarang ini, umumnya adalah Negara Bagian di India yang berada pada koalisi kontra terhadap Pemerintah yang dinilai lebih responsive pada keadaan. Rating itu pun menurun ketika menurut survey yang dikemukakan YouGov (melalui Reuters, 2021) bahwa jikalau Pemerintahan Federal/Pusat memiliki kemampuan atau dianggap berhasil oleh rakyat dengan persentase 89 persen, maka 2021 di bulan April kemarin seketika terjun bebas ke angka 59 persen bahkan bisa jadi rating ini akan terus menurun seiring kekecewaan diakibatkan krisis ini teruslah terjadi.

Lockdown Delhi April 2021 (CNBC)
Lockdown Delhi April 2021 (CNBC)

Harapannya adalah sekaligus Pembelajaran dari Tulisan ini adalah bahwa Negara harus mau mendengar dan tidak terkesan gegabah atas kekuatan melainkan mau untuk berusaha turun sampai pada titik dimana masalah benar-benar terlampaui. Bukan terkesan menang sendiri bahkan menentang setiap yang tidak sepandangan, konteksnya berbeda dengan Politik. Ini adalah persoalan kemanusiaan dan haruslah ditempatkan pada posisi tertinggi terutama pada situasi krisis sekarang ini. Kurang lebih begitu saja, cukup sekian dan Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun