Mohon tunggu...
Felix K
Felix K Mohon Tunggu... -

x

Selanjutnya

Tutup

Politik

Blunder Bambang... Akhir Kredibilitas Pansus Century ?

13 Desember 2009   16:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:57 1533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan semakin terkuaknya kebenaran seputar rekaman percakapan saat rapat KSSK untuk menentukan nasib bank Century pada 20-21 November 2008 di Depatemen Keuangan maka pertanyaan berikutnya adalah bagaimana nasib pansus DPR yang dibentuk untuk menyelidiki kasus Bank Century ?

Berita heboh yang meledak ibarat petir di siang bolong itu pertama dilansir oleh Bambang Soesatyo anggota DPR yang menjadi salah satu inisiator pansus century (Tim 9)  kepada media pada hari jumat 11 Desember yang lalu.  Di katakan oleh nya bahwa dia sudah memiliki rekaman yang memperdengarkan percakapan antara Ibu Sri Mulyani dengan Robert Tantular si pemegang saham bank Century sebelum di ambil alih LPS.  Kemudian dalam percakapan tersebut terdengar jelas bahwa Robert Tantular mengarahkan Ibu Sri Mulyani agar menjadikan alasan krisis global sebagai landasan penyelamatan bank Century, demikian ungkap politikus dari Partai Golkar ini.

Serta merta Departemen Keuangan melalui juru bicara nya membantah berita tersebut dan menegaskan tidak pernah ada percakapan antara Mentri Keuangan Ibu Sri Mulyani dengan Robert Tantular dan rekaman yang katanya di miliki oleh Bambang Soesatyo tersebut adalah hasil rekaman rapat KSSK pada tanggal 20-21 November 2008 yang di rekam oleh Departemen Keuangan sendiri dan departemen keuangan siap meng somasi pak Bambang Soesatyo dengan tuduhan fitnah.  Pak Bambang meng amini pernyataan bahwa benar rekaman tersebut bukan hasil sadapan melainkan rekaman dari rapat KSSK 20-21 November 2008. Tetapi tetap pada pendirian nya semula bahwa rekaman tersebut menunjukkan pembicaraan antara Ibu Sri Mulyani dan Robert Tantular dan dia sedang menyiapkan transkrip dari rekaman yang panjang nya 4 jam tersebut dan tidak akan takut menghadapi tuntutan departemen keuangan.

Ke esokan hari nya, minggu 12 Desember Wakil Presiden Boediono yang di dampingi oleh Sekretaris KSSK Raden Pardede menggelar konferensi pers.  Dalam konferensi pers tersebut Boediono mempertaruhkan segalanya untuk membela pernyataan Depatemen Keuangan sehari sebelum nya, yaitu tidak ada percakapan antara Sri Mulyani dengan Robert Tantular di dalam rapat KSSK tersebut, dan Raden Pardede menambahkan bahwa apa yang di klaim oleh Bambang Soesatyo sebagai ucapan nya Robert Tantular ternyata adalah ucapan Marsilam Simanjuntak ketua UKP3R (Unit Kerja Presiden Untuk Pengelolaan Program Reformasi).

Tetapi lagi-lagi Bambang Soesatyo teguh pada pendapat nya bahwa terdapat pembicaraan antara Sri Mulyani dengan Robert Tantular dalam rekaman percakapan tersebut malah menambahkan bahwa telah menyiapkan 50 pengacara untuk menghadapi tuntutan departemen Keuangan.  Tapi kali ini pak Bambang tidak sendirian dia pun di bela oleh rekan sejawat nya di Tim 9 angket Century yaitu politikus dari PKS Andi Rahmat.  Dalam keterangan nya kepada pers Andi mengatakan yakin bahwa yang terekam dalam rekaman tersebut adalah suara nya Sri Mulyani dan Robert Tantular, bahkan dia meng klaim bahwa suara laki-laki yang terdengar itu tidak lah mirip dengan suara pak Marsilam Simanjuntak.

Polemik terus bergulir sampai tiba-tiba di hari minggu tanggal 13 Desember Bambang Soesatyo sendiri berinisiatif menggelar konferensi pers yang pada intinya di buat untuk menyatakan bahwa dia tidak ingin memperpanjang polemik rekaman percakapan ini agar subtansi penyelidikan pansus century tidak terganggu dan berkata bahwa ia akan membuka rekaman yang dimilikinya tersebut dalam rapat-rapat pansus untuk membuka kebenaran nya.  Tidak lupa juga dia menambahkan bahwa dirinya adalah anggota DPR yang sedang berkerja dalam mengemban tugas nya sehingga kebal dari tuntutan hukum.

Tapi konferensi pers Bambang Soesatyo ini tidak menyurutkan langkah Menteri Keuangan untuk dengan cepat menguak kebenaran seputar rekaman rapat KSSK itu.  Kurang lebih sejam setelah Bambang Soesatyo selesai dengan konferensi pers nya, menteri keuangan dengan di dampingi oleh Marsilam Simanjuntak dan Raden Pardede juga menggelar konferensi pers di mana mereka memperlihatkan rekaman video dari rapat KSSK yang meng heboh kan tersebut untuk memperlihatkan bahwa tidak ada Robert Tantular dalam ruang rapat tersebut.  Dan tidak lupa Ibu Sri Mulyani menjelaskan kata-kata nya yang di klaim oleh Bambang Soesatyo dan Andi Rahmat sebagai di tunjukan kepada Robert Tantular.  Yang ternyata pengucapan kata "Ya Robert.." tersebut ditujukan untuk menanggapi pernyataan  Agus Martowardojo Direktur Utama Bank Mandiri, yang sebelum nya berbicara mengenai tanggung jawab Robert Tantular atas dana nasabah yang lebih besar dari Rp. 2 Miliar.

Dari keterangan pers yang di berikan oleh Menteri Keuangan itu terlihat jelas lah bahwa apa yang di klaim oleh kedua inisiator angket Century, Bambang Soesatyo dan Andi Rahmat ternyata tidak benar adanya.  Meski masih tetap mengeluarkan pernyataan-pernyataan bravado kepada pers sampai saat ini tetapi sepertinya pernyataan bombastis mereka kepada media tentang ada nya percakapan antara Sri Mulyani & Robert Tantular tanpa di selidiki lebih dalam terlebih dahulu terbukti adalah blunder yang paling tidak akan mencoreng muka pak Bambang dan mungkin sekali juga akan mencederai kredibilitas  pak Andi Rahmat.

Tapi bagaimana dengan kredibilitas pansus Century ?  Dari 9 anggota inisiator angket Century ada 5 orang yang masuk ke dalam pansus, dan 2 dari 5 yang masuk adalah pak Bambang dan pak Andi.  Dan kedua orang ini sudah terlihat secara kasat mata bahwa tujuan nya untuk membentuk pansus hak angket bukanlah untuk menguak kebenaran seputar kasus bank Century, melainkan untuk menarget orang tertentu dengan dakwaan bersalah.  Karena kalau mereka jujur & murni untuk menguak kebenaran tentu mereka tidak akan secepat itu mengeluarkan pernyataan pers tanpa terlebih dahulu menyelidiki fakta lebih dalam, yang bagi akal sehat tidak lain dan tidak bukan adalah fitnah yang berujung pada character assassination.

Bagaimana dengan nasib pak Bambang & pak Andi dalam pansus Century ? akan kah mereka bertahan di dalam meski sudah ketahuan bahwa tujuan mereka bukan murni untuk mencari kebenaran ?  atau kah mereka akan di keluarkan dari dalam pansus untuk menjaga kredibilitas pansus ?

Kita akan lihat bersama beberapa hari ke depan apa yang akan terjadi, tetapi feeling saya mengatakan  mereka akan tetap di pertahankan dan kalau benar demikian maka ini adalah akhir dari kredibilitas pansus DPR untuk menyelidiki kasus Bank Century di mata sebagian orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun