Mohon tunggu...
Nova Felistia
Nova Felistia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seniman

Hidupku harus berarti bagi orang lain, walau sedikit.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo dan Kabinet Jokowi

22 Oktober 2019   02:48 Diperbarui: 22 Oktober 2019   06:15 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat keakraban terkini Prabowo dengan Jokowi jadi kepikiran terus. Bagaimana ini? Dilema!

Setelah dipikir-pikir baik buruknya, akhirnya dengan ketulusanku sebagai seorang rakyat yang mencintai negri ini sekaligus pendukung berat Jokowi kayaknya aku harus rela deh kalo PS diberi kedudukan di pemerintahan.

Tentu, mengingat kondisi negeri yang selalu gaduh  gegara benang kusut yang terpintal sejak dr pilpres 2014.. yang mengkristal dilingkaran PS berbuah ancaman bagi keutuhan NKRI.
Suka tidak suka beliau harus dirangkul pak Dhe. Kejahatan radikal yang dampaknya sangat mengganggu kerja kerja pemerintahan slm ini, menjadi makhluk pendompleng dibalik sosok PS yang dirinya sendiri sepertinya makin menyadari dan mulai kegerahan.

Bagi Jokowi, bila PS dirangkul ibarat menyisir rambut kusut, kutunya yang berupa jurig jurig itu, wujudnya nanti bisa jadi nampak jelas, jadi lebih mudah dihadapi.

Dari sisi lainnya, yakni tentang 'amalan' seorang pak Dhe memberi kesempatan bagi seorang hamba yang hampir sepanjang hidupnya berambisi menjadi pemimpin. Apalagi menanggung beban masalalu sebagai terduga pelanggar HAM, tak mudah bagi PS mengais dirinya. Disisi lain tak ada yang salah jika seorang manusia punya ambisi yang Insya Allah apabila diberi lingkungan yang baik dan terhormat, PS akan cepat beradaptasi merubah imej dirinya untuk kemudian menjadi negarawan sejati.  

Apakah bisa menjadi ancaman? Memang tdk ada jaminan, tapi harus dicoba daripada enggak, sbb keberadaan PS direpublik ini tidak bisa dihindari sudah menjd bagian dari kita. Bagaimanapun, PS saat ini bukan lagi sosok yg dulu.. kini sudah tdk muda lagi.. energi yang ia miliki beserta lingkaran pengikut setianya tidak cukup mumpuni untuk melawan sebuah kekuatan negara.

Lagipula PS sudah masuk diusia senja, kurasa hanya bermimpi seperti JK yang saat ini mengakhiri karier politiknya dengan sangat Indah. Hakikatnya kalau ia manusia, pasti suka dengan akhir yang indah. Jika ada manusia yang berakhir tidak indah, itu hanya karena dia tidak memiliki kesempatan.

Jd biarlah kita pasrahkan total terserah hasil istiqarah dan naluri pak Dhe dan kalkulasi seorang Jokowi yang kupercaya ulung dalam bermain catur.. jika pun beliau memberi kesempatan, tentu beliau lebih paham yang terbaik adalah yang tidak mengandung resiko bagi dirinya.

Tapi..ada tapinya.. terasa tidak adil jika Ahok tidak turut serta dimasukan dalam gerbong kabinet kerja.. sebab Ahok adalah seseorang yang sama dahsyatnya dengan Susi, Retno.. SM.

Sehebat apapun persoalan PS ranahnya terbatas keputusan politis saja, yang hanya akan berefek pada lawan-lawan politik.  

Utamanya pemerintah dan kita semua harus lebih terfokus kepada pelaku pelaku lapangan demi mewujudkan pencapaian maksimal pemerintah bagi Indonesia Hebat.. yang dampaknya bisa terasa hingga ke tulang sumsum rakyat. Dalam hal ini Ahok salah seorang yang memiliki kemampuan kerja rodi, beliau akan banyak berbuat dan berkarya nyata bagi negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun