Menurut John Dewey, pendidikan adalah proses pembentukan keterampilan, kebiasaan, dan sikap individu agar dapat berpartisipasi dalam masyarakat secara efektif. Dewey menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar mempelajari materi, tetapi juga pengalaman langsung yang membentuk kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah.
3. Plato
Plato berpendapat bahwa pendidikan adalah proses untuk membawa kebenaran ke dalam jiwa manusia. Menurutnya, pendidikan adalah cara untuk mengembangkan akal budi serta moral agar individu dapat mengenal kebaikan dan hidup berdasarkan prinsip-prinsip etis.
4. Emile Durkheim
Durkheim mendefinisikan pendidikan sebagai proses sosialisasi yang memungkinkan individu untuk hidup dalam tatanan masyarakat. Menurutnya, pendidikan berfungsi untuk membentuk keteraturan sosial dan membangun nilai-nilai moral dalam diri setiap individu agar dapat menjalankan peran sosial mereka.
5. Paulo Freire
Paulo Freire melihat pendidikan sebagai proses pembebasan dan kesadaran kritis. Dalam pandangannya, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk memberi pengetahuan, tetapi juga untuk membangun kesadaran kritis individu agar dapat memahami ketidakadilan dan bertindak untuk mengubahnya.
6. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 ini, hakikat pendidikan di Indonesia adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana, yang bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak, beriman, bertanggung jawab, serta berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Pendidikan di Indonesia berfungsi sebagai sarana untuk mencerdaskan bangsa, membangun karakter, dan memajukan peradaban.
Hakikat pendidikan adalah proses yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, kemampuan, dan karakter individu agar dapat berperan serta secara efektif dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga mencakup pembentukan moral, sikap, keterampilan, dan pemahaman sosial. Berikut beberapa pandangan terkait hakikat pendidikan :
1. Pengembangan potensi individuÂ
2. Pembentukan karakter