Penyebab seseorang bisa terinfeksi HIV/AIDS karena melakukan hubungan seksual yaitu free sex (seks bebas). Hubugan seksual yang tidak aman dilakukan dengan orang yang telah terpapar virus HIV. Selain itu melalui transfusi darah dari orang yang terpapar virus HIV (transfusi darah tanpa melalui screening HIV/AIDS).Â
Penggunaan jarum suntik yang bergantian dengan penderita HIV Seperti jarum suntik tindik, jarum suntik narkoba, tato, dan pisau cukur. Penularan dari ibu yang mengidap positif HIV kepada janin yang dikandungnya, penularan tersebut dapat terjadi pada waktu mengandung, melahirkan dan menyusui. Memiliki banyak pasangan seksual atau mempunyai pasangan yang memiliki banyak pasangan lain.
Cara Penularan virus HIV/AIDS melalui hubungan seksual (homoseksual dan heteroseksual) :
- Perpindahan virus HIV pada homoseksual dengan melakukan hubungan seksual melalui anal. khususnya pada mitra seks yang menerima ejakulasi semen dari pengidap HIV.
- Perpindahan virus HIV pada heteroseksual dengan melakukan hubungan seksual anatara laki dengan perempuan dengan media penularan melalui cairan sperma ataupun vagina dari penderita HIV.
Jadi seks bebas memiliki hubungan dengan kejadian penyakit HIV/AIDS. Dari beberapa penilitian juga menjelaskan bahwa seks bebas heteroseksual menjadi faktor tertinggi penyebab seseorang terinfeksi virus HIV/AIDS.
Seseorang yang terinfeksi virus HIV/AIDS sejak paparan pertama belum menunjukan gejala, namun setelah 3-6 minggu setelah terinfeksi baru akan menunjukkan tanda gejala yang tidak khas seperti diare, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri saat menelan, batuk dll.Â
Seiring berjalan nya waktu kondisi kekebalan tubuh akan semakin buruk sehingga gejala HIV/AIDS semakin jelas terlihat seperti :
1. Penurunan berat badan (BB) lebih dari 5 kg dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan
2. Demam tanpa sebab yang jelas, menggigil kedingan dan berkeringat di malam hari
3. Merasa lemah atau kelelahan yang cukup lama tanpa sebab yang jelas
4. Pembengkakan pada kelenjar terutama pada ketiak dan leher
5. Diare yang terus menerus, Tuberkulosis, dan sebagainya.
6. Candidiasis (Infeksi jamur) yaitu sariawan
Yang perlu kita ketahui bahwa seseorang yang telah terinfeksi virus HIV dia tidak akan sembuh, karena penyakit HIV/AIDS belum ada obat yang bisa menyembuhkan hanya saja obat yang dapat menekan agar virus tersebut tidak berkembang semakin banyak di dalam darah seseorang. Obat yang dikonsumsi oleh penderita HIV yaitu antiretroviral (ARV).
Sampai saat ini belum ditemukan obat atau vaksin yang dapat mencegah seseorang dari infeksi virus HIV/AIDS, Namun salah satu cara agar angka kejadian HIV/AIDS menurun bisa melalui perubahan perilaku.
Tips Perubahan perilaku pencegahan penularan melalui hubungan seksual yaitu dengan menerapkan konsep ABCDEE yaitu:
- A (Abstinance) : Jauhi atau hindari seks bebas di luar nikah. ini sebagai langkah awal agar tidak terpapar HIV
- B (Be faithful)Â : Bagi yang sudah menikah bersikap setia kepada pasangan dengan tidak bergonta ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual.
- C (Condom)Â Â Â : Gunakan kondom baru tiap kali berhubungan seksual.
- D (Drug No)Â Â Â Â :Â Hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik. hindari penggunaan jarum suntik yang bergantian atau yang terkontaminasi kontak dengan kulit yang lecet, atau bahan yang terinfeksi virus HIV.
- E (Equipment) :Â hindari bergantian alat seperti jarum suntik, potongan kuku, cukur rambut, alat-alat untuk membuat tato dan sebagainya yang dapat berhubungan dengan darah.
- EÂ (Education)Â : Dengan pemberian informasi kesehatan seputar penyakit HIV/AIDS terkait penyebab, tanda dan gejala, cara penularan HIV serta pencegahan nya.
Â
Yuk lakukan perubahan perilaku ke arah yang lebih positif, bagi yang sudah menikah jangan sampai melakukan gonta ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual dan bagi remaja usia produktif kalian sebagai generasi muda gunakan waktu luang mu untuk hal-hal yang positif hindari pacaran yang tidak sehat yang bisa mengarah pada hubungan seksual. Lebih baik mencegah daripada menderita, setialah pada pasangan, Stay Safe And Healthy !
Referensi ::