Salah satu penyakit menular seksual yang belakangan ini menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia yaitu HIV/AIDS . Penyebab tertinggi menigkatnya kasus HIV/AIDS karena faktor pergaulan bebas seperti free sex heteroseksual.Â
Pergaulan bebas di kalangan remaja sangat dikhawatirkan karena masa remaja merupakan masa dimana seseorang mencari jati diri dengan meningkatkan rasa keingintahuan dan cenderung melakukan petualangan hidup serta tantangan terhadap perbuatan yang dilakukan tanpa pertimbangan yang matang.Â
Masalah hidup remaja saat ini adalah masalah percintaan terhadap lawan jenis dengan mencoba menjalin hubungan yang romantis membuat remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk melakukan aktivitas seksual.
Ketersediaan sarana dan prasarana disekitar nya yang sangat mudah untuk didapatkan membuat remaja ingin menyalurkan rasa keingintahuan untuk memenuhi keinginan nya dalam melakukan aktivitas seksual atau seks bebas. seks bebas ini menjadi topik perbincangan yang sangat menarik karena minimnya pengetahuan pada usia remaja dan dewasa muda terkait seks bebas.
Seks bebas merupakan hubungan seksual yang dilakukan oleh laki-laki dengan perempuan tanpa ada nya ikatan pernikahan yang sah, dan biasanya dilakukan dengan bergonta ganti pasangan. hal tersebut menjadi sesuatu yang sudah lumrah dikalangan masyarakat indonesia terutama dikalangan remaja yang secara biopsikologis sedang tumbuh menuju proses pematangan. Dampak yang akan ditimbulkan dari perilaku seks bebas adalah penyakit menular seksual (PMS), kehamilan di luar nikah dan juga HIV/AIDS (Bachruddin et al., 2017).
HIV/AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. HIV (Human Imunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sel darah putih (limfosit) dalam tubuh  yang dapat mengakibatkan menurunya sistem kekebalan tubuh seseorang, jadi virus itu akan menyerang sel CD4 yang merupakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.Â
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) adalah sekumpulan gejala yang ditimbulkan akibat dari melemahnya sistem kekebalan tubuh seseorang karena infeksi virus HIV, sistem kekebalan tubuh yang menurun dapat menimbulkan seseorang mudah terpapar penyakit infeksi lain nya seperti TBC, kandidiasis (infeksi jamur), kanker, dan sebagainya (Gunawan, Yudhi Tri dan Irma Prasetyowati, 2016).
Berdasarkan laporan epidemi HIV global United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) terdapat 38 juta penduduk dunia yang terinfeksi HIV dan terjadi pada tahun 2019. Bahkan sebesar 7,1 juta penduduk dunia tidak mengetahui bahwa telah terinfeksi HIV.Â
Di Indonesia kasus positif HIV mengalami peningkatan dalam  5 tahun terakhir tercatat pada tahun 2015 sebesar 30.935 jiwa, pada tahun 2016 meningkat menjadi 41.250 jiwa, di tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 48.300 jiwa, di tahun 2018 mengalami penurunan kasus sebesar 46.659 kasus dan meningkat kembali di tahun 2019 sebesar 50.282 kasus (Rohmatullailah & Fikriyah, 2021). Tahun 2019 ini menjadi puncaknya kasus kejadian HIV di Indonesia (Kemenkes RI, 2020).
Kasus HIV sempat ramai diperbincangkan di media sosial. salah satu kota yang menjadi masalah kesehatan HIV/AIDS yaitu kota Bekasi. Sebesar 554 warga kota Bekasi terinfeksi virus HIV/AIDS dan jenis kelamin laki-laki serta rentang usia produktif menjadi faktor tertinggi yang menderita HIV/AIDS.Â
Kasus tersebut dinyatakan oleh dinas kesehatan kota Bekasi. Perilaku seks bebas menjadi faktor resiko tinggi seseorang menderita penyakit HIV/AIDS. Kok bisa ? Mari kita simak penjelasan berikut.