Mohon tunggu...
Vitri Indarti
Vitri Indarti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya adalah pekerja wisata.\r\ndan ingin menonjolkan wisata klaten yang indah.\r\nphone 087803876368\r\ncall me for travelling information in jogja and klaten\r\n

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

buku harian putri prambanan bg 4

10 Februari 2014   22:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Suster Verona.  Berjaan pelan memasuki kamar Seolah mengais kekuatan dari setiap detik yg bisa ia ulur. Matanya tertuju ke aeah meja berantakan di ujung kamar. Sudut bibirnya tersenyum. pastor.... pikirnya... diusapnya rambut serena dgn lembut. Anak gadisnya sudah dewasa. hahhh... anak gadisnya... suster Verona membatin pelan. Dia ragu. Serena menanti. Detik berlalu dlm keheningan. Sebuah rahasia yg hrs dibukanya. Perjanjian yg diucapkannya. Dan juga ketidak mampuan sang pastor yg harus dia sembunyikan.

Serena masih menanti. Dilihatnya bibir suster bergerak mendaraskan doa dia tau akan a da rahasia lain yg harus dia dengar. Lebih dr sekedar nama ayah dan ibunya. Kali ini suster tidak membawa apapun yg berarti dia akan bercerita.

"Serena anakku...aku akan bercerita. Dan kuharap tidak ada sela atau pertanyaan ketika aku bercerita" suster Verona memulai pembicaraan. Serena mengangguk.

"Saat itu aku baru mmenyelesaikan masa novisiat dan  Moeder brigette meminta ku mmenjadi pengasuh di panti asuhan. Bersamaan dengan 2 pasang keluarga muda yang menjdi relawan di panti asuhan.  Salah satu pasangan itu bernama Joseph dan sekar.suatu hal yg tidak kusangka adalah kedekatan mereka dgn pastor muda yg juga baru datang. Aku merasa ada yg aneh dgn pastor itu. Aku tdk bs katakan dia mencintai sekar. Hanya aku merasa ada aura kecemburuan tiap kali sekar datang bersama suaminya. Musibah datang ketika ada petugas imigrasi menangkap Joseph dgn tuduhan yg tidak masuk akal. Gereja berusaha menolong pasangan muda itu namun gagal.dan malah mendapatkan banyak ancaman.  Pada akhir nya panti asuhan harus pindah untuk menghindari teror. Sejak itu Joseph tdk pernah kembali.bahkan dia tidak tau istrinya sedang mengandung. Kami menerima sekar untuk tinggal.sampai anak perempuan nya lahir. Anak itu bernama Serena Austin Adrian. Hingga entah kenapa dia memutuskan untuk meninggalkan anaknya dlm penjagaan kami. Sebelum pergi aku dan pastor felix adrian bertemu dgn dia dan diminta berjanji untuk menjadi orang tua bagi anaknya. Sampai anak itu cukup dewasa untuk hidup sendiri dan kami boleh bercerita. Sekar nawang sari adalah seorang putri dari prambanan. Eyangnya adalah R. Cakra Adi prawiro seorang pemilik dan pengelola Pendapa Prambanan itu adalah semacam institut seni jawa pada masa itu. Sebagai seorang putri dia bertugas menjadi patron wanita jawa.dengan raden cakra mengawasi setiap langkahnya, sekar tak bisa berbuat banyak bahkan untuk bergaul. Teman yg ia miliki hanya adrian dan adiknya arini. Mereka adalah anak seorang pemusik di pendapa. Dan mereka juga pemusik yg cukup handal. Melihat kedekatan sekar dan adrian raden cakra mengirim adrian pergi. Meninggalkan sekar belajar musik sendirian. Ketika beranjak dewasa sekar bertemu Joseph yg kemudian mengisi kekosongan hati sekar. Mereka menikah tanpa restu dan hidup ber pindah pindah.  Hingga akhirnya mereka ditemukan dan harus berpisah.hal yg tidak terduga adalah seorang anak. Yg harus disembunyikan sampai saat yg tepat.  Serena. Anak itu adalah kamu. Dan lelaki bernama adrian itu adalah pastor felix adrian. Sejak dia diusir, pastor tidak memakai nama adrian lagi. Dan aku rasa... bukan kebetulan sekar menikah dgn Joseph adrian.  Nah serena. Tugasku selesai. Aku rasa surat2 yg kau terima dr pastor akan menjawab semuanya. Dan... jangan lupa cuci piring ya..."

Suster verona meninggalkan serena dgn kepala yg lebih pusing dr sebelumnya.... knp aku harus disembunyikan ya? Serena bertanya2...buku harian itu masih tergeletak menunggu diartikan.

***

Bersambung lagi kapan2

Salam vitri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun