Mohon tunggu...
Felisia Mumu
Felisia Mumu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Lahir di Manggarai.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita Terhebat, Martabat Perempuan Sama dengan Laki-laki dan Tiga Luka Perempuan

18 November 2020   12:50 Diperbarui: 18 November 2020   13:02 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         

 

Dalam kehidupan ini manusia diciptakan untuk saling mencintai dan menghargai. Manusia memiliki martabat yang sama, tidak ada perbedaan martabat antara laki-laki dan perempuan. Anggapan yang mengatakan bahwa martabat laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan sebenarnya keliru. Buktinya bahwa perempuan mampu melakukan pekerjaan yang sama seperti laki-laki. Perempuan mampu memasak, mencuci dan juga ikut terlibat mencari nafkah untuk menghidupi keluarga.

Seorang ibu adalah wanita terhebat, saat mengandung seorang ibu tidak hanya berbaring di tempat tidur menanti kelahiran anak. Dia tetap melakukan aktivitas seperti biasanya seperti memasak, mencuci, mencari uang dan sebagainya. Ibu memang sangat kuat. Dari keadaan yang saya lihat selama ini bahwa perempuan dalam hal ini ibu-ibu yang telah menikah menjalankan banyak peran dalam keluarga. Jika ada yang mengatakan bahwa laki-laki bertugas mencari nafkah dan ibu menjadi ibu rumah tangga, itu salah. Seorang ibu dalam kenyataannya menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan juga mencari nafkah seperti laki-laki.

Dalam kebudayaan tertentu ada yang menganggap bahwa perempuan tidak diperbolehkan menyampaikan pendapat di muka umum saat ada pertemuan adat atau diskusi lainnya dan perempuan hanya bertugas mempersiapkan makanan untuk laki-laki yang sedang menjalankan pertemuan. Menurut saya pola pemikiran seperti ini harus mulai diperbaharui. Seorang wanita juga mesti diperbolehkan perannya untuk menyampaikan pendapat di muka umum dalam diskusi. Karena mungkin pendapatnya dia mampu menyelesaikan persoalan, sebab perempuan juga sama dengan laki-laki memiliki kemampuan untuk berpikir.

Perendahan terhadap martabat perempuan memang sering terjadi. Perempuan semacam "menjadi budak" laki-laki, ditindas, dipukul, dicaci maki dan sebagainya kekerasan terhadap perempuan. Pertanyaan kecil melihat penindasan terhadap perempuan ini: laki-laki yang sering menindas perempuan itu lahir dari mana? Adakah tempat lain selain rahim ibu tempat manusia mulai dibentuk? Apakah laki-laki memiliki rahim? Perendahan terhadap martabat perempuan ini karena kurangnya refleksi dari pribadi pelaku penindasan dalam hidup. Pribadi itu tidak merenungkan bahwa dia juga telah lahir dari sebuah rahim dan pemilik dari rahim itu adalah perempuan. Tidak ada tempat lain awal mula manusia dibentuk selain rahim perempuan.

Ibuku sering menasihati saya, dia selalu mengatakan bahwa kamu adalah seorang perempuan yang suatu saat akan menjadi seorang ibu. Kamu akan memiliki keluarga kecil dan ada anak. Kamu akan menjadi pribadi yang harus merawat anak, suami, memasak, mencuci dan juga akan bekerja. beruntung kalau nanti kamu bekerja di kantor. Kalau kamu nanti akan menjadi petani seperti ibu. Pulang bekerja dari kebun, memikul kayu dengan cape dan sebaginya, sampai di rumah harus memasak lagi dan merawat anak. Senang kalau kamu pegawai atau kerja di kantor, pulang dengan santai tanpa memikul beban. Maka dari itu anakku sekolahlah dengan baik. Itulah kata- kata dari ibu saya terhadap saya waktu saya masih SMA. Ungkapan ibu ini ketika kami berdua duduk santai di dapur sambil memasak.

Ungkapan-ungkapan ibu ini selalu kuingat dalam hidupku hingga saat ini. Saya selalu merenungkan bahwa apa yang dikatakan oleh ibu itu benar. Setidaknya kalau saya sekolah dengan baik dan lulus, saya akan menjadi pribadi yang kritis. Saya tidak akan menerima setiap perlakuan dari laki-laki dengan seenaknya. Oleh karena itu dengan teman-teman perempuan saya selalu berdiskusi mengenai maraknya kejadian perendahan martabat perempuan. Saya dan teman-teman berusaha nanti akan melawan dan terus bersosialisasi membela martabat perempuan.

Wanita Terhebat

Saya melihat bahwa ibuku adalah wanita terhebat yang pernah saya lihat dalam hidup ini. Ibu seorang yang pendiam, ramah dan tidak pernah marah terhadap anak-anaknya. Yang dia lakukan adalah memanjakan anak-anaknya, membelai rambut saya di malam hari, pokoknya memperlakukan saya dan kakak-kakak saya dengan penuh kehangatan cinta. Ibu bukan seorang yang berpendidikan tinggi, dia hanyalah seorang wanita yang tidak lulus Sekolah Dasar. Meskipun secara akademik ibu tidak mendapat ijasah akan tetapi pengetahuan ibu luar biasa, buktinya dari dia menasihati anaknya dan caranya membagikan cinta.

Setiap hari yang saya perhatikan adalah ibu bangun pagi-pagi sekitat pukul 05.00 WIT. Kemudian dia menyalakan api untuk memasak nasi, sayur, air dan juga makanan babi. Saat setelah selesai memasak ibu membangun saya untuk mempersiapkan diri ke sekolah. Ibu menyediakan air hangat bagi saya untuk mandi dan juga sarapan pagi. Dia tidak peduli bahwa saya adalah anak perempuan yang setidaknya bisa memasak sendiri nasi untuk sarapan sebelum ke sekolah. Ibu begitu memanjakan saya.

Saat saya berangkat ke sekolah, ibu juga mempersiapkan diri untuk pergi ke kebun bekerja. dan saat saya pulang sekolah makanan juga sudah disediakan ibu. Ibu juga bekerja keras dalam mencari uang. Harapan dari ibu adalah bahwa saya harus sekolah dan meraih ijasah. Dia mengatakan bahwa cukup ibu yang tidak memiliki ijasah, dan kamu harus memiliki ijasah agar pekerjaanmu nanti tidak petani sepert ibu ynag harus berjemur di bawah matahari seharian. Ketika saya mengingat ucapan ibu ini di tempat sekolah, saya selalu menangis membayangkan ibu bekerja di kebun.

Dalam hati saya mengatakan bahwa saya harus membalas kerja keras dari ibu dengan mewujudkan mimpi ibu dan pulang membawa ijasah. Setidaknya itu yang dapat membuat ibu bahagia meskipun tidak seluruhnya saya membalas jasa ibu. Dan saya tidak mampu membalas semua jasa ibu terhadap saya.

Saya merenung bahwa ibu adalah wanita terhebat dalam hidup, dia adalah sosok pahlawan yang selalu hadir dikala saya susah dan butuh bantuan. Dia yang membuat saya tersenyum dan selalu bahagian dalam menjalankan hidup ini. Saya pernah bertanya kepada ibu: Bagaimana waktu saya dalam kandungan ibu? Ibu mengatakan bahwa saat kamu dalam kandungan ibu selalu ingin makan buah mangga dan bermimpi indah di malam hari. Mimpi indah seperti melihat seorang guru, kamu naik mobil, dan kamu sukses. Kemudian saat kamu lahir, ibu tidak mengalami kesulitan melahirkan kamu.

Saat mendengar cerita dari ibu ini saya juga langsung memahami bahwa ibu sangat mengharapkan saya untuk sekolah di perguruan tinggi dan meraih ijasah. Karena kakak saya tidak ada yang menyelesaikan pendidikannya hingga lulus SMA. Artinya bahwa kakakku hanya ijasah SMP sebagai ijasah terakhir. Maka dari itu, saya semangat dalam kuliah dan berharap mewujudkan mimpi ibu.

Tiga Luka Ibu

            Ketika saya melihat kenyataan kehidupan perempuan saat ini, saya berpikir bahwa ada tiga luka perempuan saat ini yang sering terjadi. Ketiga luka ini membuat perempuan terluka dan martabatnya terus menerus direndahkan. Luka-luka itu adalah:

Pelecehan Seksual

            Kasus pelecehan seksual terhadap perempuan sering terjadi dimana-mana. Banyak kejadian pemerkosaan terhadap perempuan saat ini. Anak yang masih kecil pun diperkosa oleh laki-laki. Perempuan dijadikan sebagai budak seks oleh laki-laki. Seolah-olah perempuan yang masih kecil dan bukan sebagai istri dari laki-laki itu objek pelampiasan nafsu. Yang lebih tragis lagi adalah setelah laki-laki memperkosa perempuan kemudian membunuh perempuan itu. Dan membuang mayatnya secara tidak layak, seperti dibiarkan telanjang, dan berdarah di tengah hutan layaknya binatang yang tidak berakal budi.

Dipukul

            Perempuan dalam kehidupa berumah tangga sering kali dipukul oleh laki-laki. Perempuan dianggap lemah dan apavila ada masalah dalam keluarga, laki-laki menganggap bahwa perempuanlah penyebabnya. Oleh karena itu, laki-laki memukul perempuan yang adalah istrinya. Kemudian saat istri menegur perilaku dari suami, misalnya minuman alkohol, merokok, dan judi. Laki-laki pun mengambil tindakan dengan memukul istri itu, seolah-olah istri yang salah, dan apa yang dilakukannya tidak boleh ditegur. Karena derajadnya lebih tinggi dari pada sang istri.

Perselingkuhan

            Perbuatan laki-laki yang juga biadab adalah tindakannya berselingkuh dengan perempuan lain. Dengan membawa perempuan ke rumah di saat istri juga ada di rumah. Dimana sang istri juga menyaksikan dia sang suami berselingkuh dengan wanita lain. Di saat ada uang kerja, dia mengalihkan uang itu untuk berselingkuh dan mengharapkan uang kerja istri untuk menghidupi keluarga. Betapa hati seorang perempuan terluka yang adalah istri melihat kelakuan suami yang seperti ini.

Solusi Dari Tiga Luka

            Untuk keluar dari persoalan-persoalan ini adalah hanya dengan perempuan berani untuk berbicara dan membentuk kelompok membela martabat perempuan. Perempuan-perempuan yang sudah berpendidikan tinggi meski menjadi pelopor dalam membela martabat perempuan ini. Mereka yang harus melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat. Untuk menyadari kaum laki-laki bahwa perempuan dan laki-laki itu memiliki martabat yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun