Ketidakpahaman akan jati diri tentu saja akan menyebabkan beberapa penyimpangan dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Kegagalan dalam melaksanakan nilai-nilai ideologi bisa dimungkinkan terjadi oleh kurangnya wawasan atau pemaparan betapa pentingnya ideologi sebagai landasan hidup untuk berkehidupan bangsa dan negara.
Dalam bidang politik Kasus seperti korupsi, Nepotisme, adalah contoh penyimpangan nilai-nilai yang didalaskan Pancasila. Munculnya gerakan-gerakan sepatisme yaitu gerakan yang membuat negara tersendiri dan memisahkan diri dari negaranya, budaya etnosentrisme yang meanggap bahwa budaya nya sendiri adalah yang terbaik dari yang lain.Â
Primodaliasme yang beranggapan bahwa golongan atau suku tertentu lebih tinggi dari yang lain. Hal-hal tersebut berakibatkan disentegrasi terhadap bangsa. Perpecahan akan terjadi jika ketidakpahaman akan jati dirinya tidak segera dilaksanakan
Pengimplemantasian Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pemahaman Jati Diri Bangsa
Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan secara dini dan diberi pemahaman secara sederhana agar semua golongan akan dengan mudah menerima suatu pemahaman dengan baik. Dengan proses pendekatan secara dini diharapkan nilai-nilai Pancasila tertanam secara baik sehingga jika telah dewasa hal-hal menyimpang akan teralisasikan dengan baik.
 Nilai-nilai Pancasila sendiri harus mampu menjadi ideologi terbuka agar mampu mengisi kebutuhan rakyat yang telah mengglobal dan terbuka terhadap arus modenisasi.Â
Rakyat Indonesia harus menjadikan Pancasila sebagai pegangan hidup dalam mengarungi hal penyimpangan. Menjadikan Pancasila sebagai sukjek pembelajaran dalam jenjang Pendidikan termasuk gerakan atau pengaruh yang sangat baik dalam penanaman karakter.Â
Terutama dalam perguruaan tinggi, pengaruh yang didapat dalam lingkup sosial di perguruaan tinggi mengakibatkan mudahnya mengikuti arus yang menyimpang. Oleh karena itu, penanaman karakter dan pengenalan sejak dini termasuk implementasi terbaik dalam penamaman pola pikir dan pengaruh akan jati diri secara Nasionalisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H