Mohon tunggu...
Felisha FaradilaPutri
Felisha FaradilaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi ULM 2021

Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Universitas Lambung Mangkurat 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Mengatahui Jati Diri Secara Nasionalisme

24 Oktober 2021   07:37 Diperbarui: 24 Oktober 2021   07:40 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketidakpahaman akan jati diri tentu saja akan menyebabkan beberapa penyimpangan dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Kegagalan dalam melaksanakan nilai-nilai ideologi bisa dimungkinkan terjadi oleh kurangnya wawasan atau pemaparan betapa pentingnya ideologi sebagai landasan hidup untuk berkehidupan bangsa dan negara.

Dalam bidang politik Kasus seperti korupsi, Nepotisme, adalah contoh penyimpangan nilai-nilai yang didalaskan Pancasila. Munculnya gerakan-gerakan sepatisme yaitu gerakan yang membuat negara tersendiri dan memisahkan diri dari negaranya, budaya etnosentrisme yang meanggap bahwa budaya nya sendiri adalah yang terbaik dari yang lain. 

Primodaliasme yang beranggapan bahwa golongan atau suku tertentu lebih tinggi dari yang lain. Hal-hal tersebut berakibatkan disentegrasi terhadap bangsa. Perpecahan akan terjadi jika ketidakpahaman akan jati dirinya tidak segera dilaksanakan

Pengimplemantasian Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pemahaman Jati Diri Bangsa

Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan secara dini dan diberi pemahaman secara sederhana agar semua golongan akan dengan mudah menerima suatu pemahaman dengan baik. Dengan proses pendekatan secara dini diharapkan nilai-nilai Pancasila tertanam secara baik sehingga jika telah dewasa hal-hal menyimpang akan teralisasikan dengan baik.

 Nilai-nilai Pancasila sendiri harus mampu menjadi ideologi terbuka agar mampu mengisi kebutuhan rakyat yang telah mengglobal dan terbuka terhadap arus modenisasi. 

Rakyat Indonesia harus menjadikan Pancasila sebagai pegangan hidup dalam mengarungi hal penyimpangan. Menjadikan Pancasila sebagai sukjek pembelajaran dalam jenjang Pendidikan termasuk gerakan atau pengaruh yang sangat baik dalam penanaman karakter. 

Terutama dalam perguruaan tinggi, pengaruh yang didapat dalam lingkup sosial di perguruaan tinggi mengakibatkan mudahnya mengikuti arus yang menyimpang. Oleh karena itu, penanaman karakter dan pengenalan sejak dini termasuk implementasi terbaik dalam penamaman pola pikir dan pengaruh akan jati diri secara Nasionalisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun