Mohon tunggu...
Felisca Caitlin Luois
Felisca Caitlin Luois Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebenarnya Ada Ga Sih Pola Asuh yang Tepat?

18 Mei 2024   14:20 Diperbarui: 18 Mei 2024   14:26 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam peran anak, anak pasti selalu bertanya-tanya pada diri mereka sendiri kenapa orang tua mereka bertindak seperti itu kepada mereka. Hal ini terjadi karena setiap orang tua memiliki caranya masing-masing untuk mendidik anak mereka dan yang terpenting adalah setiap orang tua pasti memberikan hal terbaik untuk anaknya. Buat yang belum tahu apa itu pola asuh, pola asuh dari orang tua adalah bagaimana cara orang tua menyikapi dan berinteraksi dengan anaknya seperti bagaimana orang tua mengajari anaknya akan suatu nilai ataupun norma yang ada, membimbing anak mengenai bagaimana dia seharusnya berperilaku dan di sini orang tua berperan penting dalam membentuk karakter karena orang tua akan menjadi panutan dan perilaku orang tua akan dicontoh oleh anak.

Bentuk pola asuh dan parenting merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena ini memengaruhi perkembangan emosional anak. Terkhususnya zaman sekarang merupakan zaman digitalisasi yang dimana orang tua hanya memberikan gadget kepada anak agar anak tidak mengganggu orang tua yang sedang bekerja, kurang memberikan perhatian pada anak, dan lainnya. Dari pengalaman-pengalaman yang kurang menyenangkan masa perkembangan dari kanak-kanak dapat membentuk sikap yang tidak baik pada pengalaman sosial anak seperti anti sosial, tidak percaya diri dan ada kemungkinan menjadi bibit dari karakter negatif. 

Dalam buku Jhon W Santrock menemukan bahwa orang tua yang memiliki kompetensi sosial yang tinggi menunjukkan ekspresi positif. Sehingga anak dapat belajar mengekspresikan emosinya secara wajar melalui interaksi mereka dengan orang tua. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa  perilaku anak-anak dapat mencerminkan bagaimana pola asuh yang mereka terima dari orang tua maupun lingkungan keluarganya dan peran orang tua dalam pengembangan karakter anak itu sangat penting.

Selanjutnya, kira-kira orang tua punya pola asuh seperti apa sih? pola asuh menurut Hurlock dikategorikan menjadi tiga jenis, yakni : 

  1. Pola asuh Authoritative (demokratis)

Orang tua dengan pola asuh demokratis akan lebih cenderung memperhatikan kebutuhan anak dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan rasional. Memberikan kebebasan kepada anak namun tetap dalam pengawasan orang tua, tidak bersifat menuntut, memberikan kehangatan dan dapat bernegosiasi dengan anak. 

  1. Pola asuh Authoritarian (otoriter)

Biasanya orang tua dengan pola asuh otoriter cenderung mengontrol tindakan anaknya secara berlebihan atau ketat, memberi hukuman fisik apabila tindakan anak tidak sesuai dan anak tidak memiliki kebebasan untuk memilih. Jadi, dalam pola asuh otoriter, orang tua akan mendominasi anak untuk menuruti segala keinginan orang tua dan tidak mendengarkan pendapat atau keputusan dari anak. 

  1. Pola asuh Permissive (permisif)

Jenis pola asuh permisif tidak memberikan tuntutan, memberikan kebebasan namun tidak dengan perhatian dan kehangatan. Jadi, anak yang mengendalikan dirinya sendiri dan membuat keputusan sendiri tanpa adanya pengawasan dari orang tua.

Kemudian, salah satu permasalahan pada zaman sekarang merupakan zaman digitalisasi sehingga banyak dari orang tua memberikan anak gadget. Pada akhirnya, banyak permasalahan yang muncul seperti anak-anak kecanduan main game, tidak senang bersosialisasi karena lebih senang bermain game, tidak lagi menyentuh permainan tradisional, emosional dan lain lainnya. Hal ini sangat disayangkan karena justru anak-anak dalam perkembangannya senang dengan kelompok, mulai mengenali emosi dirinya sendiri, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, senang bereksplorasi dan lainnya. Jadi, berikut ini adalah pola asuh yang sekiranya dapat orang tua lakukan untuk anak : 

  1. Orang tua dapat meningkatkan wawasan mereka mengenai internet dan gadget agar dapat mengawasi anak. 

  2. Membatasi waktu dan bersikap tegas pada anak dalam menggunakan gadget

  3. Memberi pengertian pada anak bagaimana dampak negatif dari internet

  4. Perbanyak komunikasi dan ajak anak untuk terbuka dengan orang tua

  5. Memberi teguran secara baik dan tegas tanpa menyudutkan anak. Hal ini perlu agar anak tidak takut untuk terbuka dengan orang tua. 

  6. Banyak interaksi dengan anak sebagai bentuk pendekatan emosional dengan anak.

Maka dari itu, bisa kita simpulkan bahwa didikan dan pola asuh dari orang tua merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan anak. Meskipun guru-guru di sekolah mengajarkan banyak hal baik ke anak seperti moral, etika, tata krama namun orang tua tetap memerankan posisi penting dalam perkembangan anak. Dengan harapan semoga orang tua dapat lebih memperhatikan perkembangan anak karena masa-masa emas mereka dalam perkembangan tidak dapat diulang lagi. Semua orang tua diluar sana adalah orang yang hebat untuk anaknya dan semua orang tua itu luar biasa!

Referensi : 

Sari, P. P., Sumardi, & Mulyadi, S. (2020, Juni). POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI. Jurnal PAUD Agapedia, 4, 157-170.

Widyawati, Nurul Husna, A. I., & Supendi, D. (2023, Maret 26). Parenting Pola Asuh Orang Tua Untuk Meningkatkan Perkembangan Emosional Anak Usia Dini. PMSDU: Pengabdian Masyarakat Sumber Daya Unggul, 1(1), 35-41.

Kezia, P. N. (2021). Pentingnya Pendidikan Karakter pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 2941-2946.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun