Mohon tunggu...
Felinda Fazriyani
Felinda Fazriyani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi IAIN Jember

It's okay not to be perfect🍁

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengkritisi Pemikiran Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

30 April 2020   02:05 Diperbarui: 30 April 2020   01:59 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pemikiran Karl Jasper yaitu tentang situasi batas. Dimana situasi batas ini terdiri empat sebab di antaranya yaitu kesalahan, penderitaan, perjuangan, dan kematian. Jasper berpendapat bahwa hal tersebut mampu mengembangkan eksistensialisme dalam diri seseorang.

e. Martin Heidegger (1889-1976)

Pemikiran Martin Heidegger yaitu tentang eksistensialisme manusia, artinya bahwa manusia sendiri telah ada di dunia sedangkan dunia sebagai karakter dari apa yang ada di dalamnya.

f. Gabril Marcel (1889-1973)

Gabril Marcel atau yang lebih dikenal sebagai tokoh eksistensialisme pertama di Prancis. Istilah filsafat eksistensialisme atau neosocratealisme sering dipakai sebutan untuk pemikirannya. Dimana pemikiran Marcel yaitu tentang keagamaan, menghargai hal-hal sistematis seakan filsafat itu sendiri sudah lengkap. Marcel juga berpendapat bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri melainkan harus berdampingan dengan manusia lain, selain itu manusia juga memiliki kebebasannya sendiri.

g. Paul Tilich

Paul Tilich lahir pada tanggal 20 Agustus 1886 di Polandia, dan meninggal pada tanggal 22 Oktober 1965 di Amerika. Pemikiran Tilich lebih kepada hakikat keberadaan. Dimana Tilich berpendapat bahwa ketidakberadaan itu ada dalam pengalamannya sendiri, artinya seseorang takut terhadap ketidakberadaannya sendiri tentang kematian, yang mana berlawanan dengan esensi yang bersifat kekal namun tergantung eksistensinya yang sifatnya sementara.

Semoga bermanfaat,

Terima Kasih:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun