Mohon tunggu...
Felinda Fazriyani
Felinda Fazriyani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi IAIN Jember

It's okay not to be perfect🍁

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Idealisme (Pengertian dan Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Idealisme)

1 April 2020   00:43 Diperbarui: 1 April 2020   00:42 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filsafat pendidikan memiliki berbagai macam aliran yang dapat membentuk suatu pemikiran yang baru. Salah satunya yaitu aliran idealisme. Disini penulis akan menjelaskan tentang apa itu aliran idealisme serta tokoh-tokoh dalam aliran idealisme adalah sebagai berikut.

1. Pengertian Filsafat Pendidikan Idealisme

Kata idealisme berasal dari bahasa Yunani yaitu ideal yang berarti pandangan. Jadi dapat diartikan bahwa idealisme dalam filasafat adalah suatu pandangan atau sistem filsafat yang menekankan pada pentingnya keunggulan pikiran, roh atau jiwa, dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat kebendaan atau material.

2. Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Idealisme

Adapun tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam filsafat pendidikan idealisme, antara lain:

a. Plato (427-374 SM)

Plato lahir pada tahun 427 SM di Athena, dari keluarga Aristiokrasi. Dimana ayahnya adalah keturunan dari raja pertama Athena, sedangkan ibunya dari keturunan solon yaitu seorang pembuat undang-undang, penyair, pemimpin militer serta pendiri demokrasi Athena terkemuka. Plato beranggapan tentang ide, bahwa ide adalah suatu yang objektif, artinya ide tidak diciptakan dari pemikiran individu melainkan pemikiran itu tergantung dari ide. 

Oleh karena itu, dalam menerangkan ide ini Plato menggunakan teori dua dunia yaitu dunia yang mencakup benda-benda jasmani yang disajikan oleh panca indera. Dimana sifat dunia ini tidak tetap dan terus berubah atau tidak ada suatu kesempurnaan. Sedangkan dari dunia lain adalah dunia ide, dimana dunia ini bersifat tetap, abadi dan sempurna.

b. Hegel (1770-1831)

Georg Wilhelm Freidrich Hegel atau yang dikenal dengan Hegel ini adalah seorang filosof yang menggunakan dialektika sebagai metode berfilsafat. Dimana dialektika itu sendiri adalah dua hal yang dipertentangkan lalu di damaikan atau biasa dikenal dengan tesis (pengiyaan), antitesis (pengingkaran),  dan sintesis (kesatuan kontradiksi). Selain itu, adapun pernyataan Hegel yang terkenal adalah semua yang real bersifat rasional dan semua yang rasional bersifat real dalam artian bahwa luasnya rasio sama dengan luasnya realitas.

c. Immanuel Kant (1724-1808)

Immanuel Kant lahir paa tanggal 22 April 1724 di Rusia Timur, dari keluarga pembuat dan penjual alat-alat dari kulit yang dibutuhkan untuk menunggang kuda. Immanuel Kant adalah salah satu seorang tokoh masa pencerahan, yang beranggapan bahwa pengetahuan didapat dari pengalaman namun tidak berarti semua pengetahuan dari pengalaman, bisa juga didapat dari obejek luar yang ditangkap melalui indera tetapi rasio yang diperoleh harus dari pengalaman tersebut.

d. Al-Ghazali

Nama lengkap dari Al-Ghazali yaitu Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali, lahir pada tahun 450 hijriah atau sekitar tahun 1058 di kota Ghazalah, Iran dan meninggal pada tahun 1111. Al-Ghazali adalah salah satu penganut paham idealisme, yang banyak menaruh perhatian dalam dunia pendidikan karena beranggapan bahwa pendidikan lah yang menentukan corak kehidupan suatu bangsa.

e. David Hume

Awalnya dikenal dengan nama David Home tetapi beliau mengubah namanya menjadi David hume karena pada saat itu masyarakat inggris kesulitan mengucapkan kata Home dan digantilah dengan Hume. Beliau lahir pada tanggal 26 April 1711 di Skotlandia dan meninggal pada tanggal 25 Agustus 1776. 

David Home memaparkan tentang aliran empiris. Dimana aliran empirisme sendiri muncul pada abad ke-17 setelah lahirnya aliran rasionalisme. Kata empirisme berasal dari bahasa Yunani yaitu empiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Jadi dapat diartikan bahwa empiris adalah suatu filsafat yang menekankan pada pengalaman dalam memperoleh pengetahuan. Aliran ini juga bertolak belakang dengan aliran rasionalisme.

Semoga bermanfaat,

Terima kasih:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun