Mohon tunggu...
Felina Inggit Anjani
Felina Inggit Anjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang memiliki kecintaan terhadap dunia bahasa dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dosen Filipina Terpesona Kebudayaan Indonesia dengan Belajar Membatik dan Keramahan Masyarakat Madiun Bersama Mahasiswa PBSI UNIPMA

4 Desember 2024   09:14 Diperbarui: 24 Desember 2024   12:15 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Madiun - Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) baru-baru ini bekerja sama dengan universitas luar negeri melalui Guest Lecture (Kuliah Tamu) dengan menghadirkan narasumber internasional, Mr. Darwin M. Andreas, seorang jurnalis dan praktisi pendidikan dari Nueva Ecija University of Science and Technology (NEUST) Filipina, pada Rabu, 6/11/2024. Dalam kegiatan ini, Mr. Darwin tidak hanya memberikan wawasan mengenai jurnalistik kepada mahasiswa, tetapi juga belajar kebudayaan di Indonesia, salah satunya yaitu membatik yang dilaksanakan di Galeri Batik Murni, Jl. Halmahera No.21, Oro-oro Ombo, Kec. Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur.

Sesi kuliah tamu ini dipandu oleh Sekretaris Program Studi PBSI, Ibu Asri Musandi Waraulia, S. Pd., M. Pd., yang turut mendampingi jalannya kegiatan. Mr. Darwin begitu antusias terutama karena ini merupakan pengalaman pertamanya membatik.

"Mr. Darwin membatik kain dengan motif hewan, beliau membuat motif kura-kura. Pada saat itu, batik dilaksanakan di minggu pertama dan di hari setelahnya batik sudah jadi. Beliau senang karena hasil karyanya sendiri," ujar Ibu Asri selaku pemandu kegiatan tersebut.

Mr. Darwin selaku Guest Lecture dari Filipina mengaku terkesan dengan kebudayaan Indonesia, terutama batik. Beliau sangat menikmati proses pembuatan batik, meskipun dalam penerapannya ada satu kebiasaan yang sulit dilakukan yaitu duduk bersimpuh. 

"Membatik itu kan kalau di batik murni duduk di bawah. Kalau di Filipina tidak bisa duduk bersimpuh, tidak terbiasa. Walaupun demikian, beliau mencoba dari awal sampai akhir," ujar Ibu Asri.

Selain membatik, ada satu kebiasaan yang menarik bagi Mr. Darwin yaitu kebiasaan orang Indonesia, terutama orang Madiun, mengenai cara menjamu tamu. Ibu Asri mengungkapkan, "Beliau terkesan dengan keramahan kita. Jadi kalau tamu datang diundang, kalau orang Jawa mengatakan suguh, gupuh, lungguh, dan beliau terkesan dengan itu. Saya juga menjelaskan suguh, gupuh, lungguh itu dimaksudkan bagaimana dan seterusnya. Dan itu sebenarnya tidak hanya di Jawa, walaupun ada pepatah itu di Jawa, tetapi secara keseluruhan di Indonesia seperti itu. Jika ada tamu, maka yang punya rumah akan kebingungan untuk menyiapkan segalanya. Nah, itu yang membuat beliau terkesan."

Kuliah tamu ini tidak hanya memberikan wawasan tentang jurnalistik, tetapi juga pengenalan kebudayaan Indonesia kepada orang luar seperti membatik dan kebiasaan menjamu tamu. Dengan adanya Guest Lecture ini, diharapkan Universitas PGRI Madiun dapat mengenalkan kebudayaan Indonesia, membawa kebudayaan Indonesia ke ranah internasional, dan mempererat hubungan kerja sama Universitas PGRI Madiun dengan universitas luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun