Mohon tunggu...
Feliks Jerych
Feliks Jerych Mohon Tunggu... -

Takkan kusimpan yang bisa kulakukann, selama itu dibutuhkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memburu Peluh Demi Nafkah

5 Agustus 2017   10:34 Diperbarui: 5 Agustus 2017   10:35 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bias keremangan malam kini terasa

Pesona beraja merangsang indra

Pupil mungil itu berbinar tajam

Sesekali Menengadah seakan merampas mantra

Lentik kelopak berayun pelan

Sedang sudut bibirnya terus merekah

Berharap dari sana datang sorotan nakal

Demi puaskan berahi dan nafkah anak semata wayang

Tempat itu semakian jauh ditinggalkan senja

Naluri hewan dalam rupa manusia kian ekstra bekerja

Tiap sudut serambi ciptaan-Nya bertransaksi rasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun