Mohon tunggu...
Felix Kim
Felix Kim Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Warga Indonesia di Moskow, Rusia

Menulis merupakan kesenangan tersendiri untuk dapat meningkatkan imajinasi serta memberikan update terbaru bagi pembaca. Follow me on www.youtube.com/c/felixkim

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berkunjung ke Kota Vyborg, Rusia

30 September 2020   17:40 Diperbarui: 1 Oktober 2020   21:55 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istana Vyborg dari kejauhan. (Foto pribadi, 2020)

Melancong saat pandemi memang bukanlah hal yang mudah. Kesehatan menjadi prioritas utama dalam berpergian.

Pada 21 Agustus 2020 lalu, kami mengunjungi Kota Vyborg, bagian barat Rusia. Kota ini merupakan bagian dari Leningradsky Oblast dan berdekatan dengan perbatasan Finlandia. Vyborg sangat kental dengan suasana abad pertengahan dari segi arsitektur bangunan.

Ada beberapa cara untuk menuju Vyborg dari Moskow, yaitu dengan jalur udara (Moskow-Saint Petersburg) dan jalur darat, dengan mobil, bus, atau kereta. Cara yang kami tempuh adalah dengan menggunakan kereta dari Moskow.

Selama kurang lebih 6 jam kereta membawa kami dari Stasiun Lenigradsky, Moskow menuju ke Stasiun Moskovsky, Saint Petersburg. Kami tinggal satu malam di Saint Petersburg dan keesokannya menuju Vyborg dengan kereta antarkota selama kurang lebih dua jam.

Untuk menuju Kota Vyborg dari Saint Petersburg, kita dapat menggunakan kereta dari stasiun Findlansky. Terdapat 2 jenis kereta, kereta sub-urban dan kereta ekspress (Lastochka). Waktu tempuhnya berselisih kisaran satu jam, dan harganya tidak terlalu jauh berbeda.

Kereta ekspress dengan waktu tempuh satu jam lima belas menit memasang harga sebesar 280 rubel (Rp 50.000,-), sedangkan kereta sub-urban dengan waktu tempuh dua jam lima belas menit memasang harga 240 rubel (Rp 45.000,-).

Tiket kereta dapat dibeli langsung di kasir atau melalui mesin penjualan tiket. Dalam satu hari terdapat kurang lebih lima belas perjalanan dari Saint Petersburg menuju Vyborg. 

Kami membeli tiket secara mandiri di stasiun Findlandsky. Saat membeli tiket, kami tidak menyadari adanya kereta ekspress. Jadi, kami menggunakan kereta sub-urban yang berhenti di setiap stasiun.

Saat itu, cuaca panas dan banyak sekali orang yang menggunakan kereta sub-urban ini. Suasana kereta hampir sama layaknya kereta di Jakarta yang penuh sesak. Dan di kereta juga ada penjaja makanan dan minuman yang berkeliling. Hal yang sebenarnya jarang ditemui selama saya berada di Moskow.

Setibanya di Vyborg, saya diberhentikan oleh petugas keamanan Stasiun Vyborg. Mereka memeriksa dokumen paspor dan identitas lainnya. Saya diberikan beberapa pertanyaan terkait tujuan kunjungan saya ke Vyborg.

Awalnya saya agak bingung, tetapi petugas keamanan menjelaskan dengan seksama, bahwa alasan saya diberhentikan karena banyaknya orang asing yang menyeberangi perbatasan Vyborg dan Finlandia untuk melarikan diri. Setelah kurang lebih 10 menit, saya diperbolehkan masuk ke teritori Vyborg.

Cuaca hangat menyambut kedatangan kami. Saya mulai mengaktifkan Google Maps untuk melihat atraksi serta spot menarik di kota ini. Di depan stasiun kereta kita bisa melihat "Tugu Selamat Datang" yang mirip seperti lambang Volkswagen dengan mahkota.

Kota ini memiliki kurang lebih 80.000 penduduk dan kita bisa mengunjungi tempat-tempat atraksi turis cukup dengan berjalan kaki saja. Dari stasiun menuju ke pusat kota memakan waktu kira-kira 10-15 menit.

Round Tower of Vyborg. (Foto pribadi, 2020)
Round Tower of Vyborg. (Foto pribadi, 2020)

Bangunan abad pertengahan di kota Vyborg. (Foto pribadi, 2020)
Bangunan abad pertengahan di kota Vyborg. (Foto pribadi, 2020)

Saat berjalan menuju ke pusat kota, kami menyusuri sungai Vyborg dan sampailah kami di pusat kota dengan bangunan-bangunan benteng serta perumahan dengan gaya abad pertengahan.

Kota Vyborg kental dengan suasana Skandinavia, karena dulunya kota ini pernah diduduki oleh Finlandia dan Swedia. Kota ini tampak sepi awalnya, tapi ketika menuju ke pusat kota, tampak banyak turis lokal yang sedang berjalan-jalan atau duduk di restoran menikmati suasana kota.

Jalan di pusat Kota Vyborg. (Foto pribadi, 2020)
Jalan di pusat Kota Vyborg. (Foto pribadi, 2020)

Museum Perang Karelian Isthmus. (Foto pribadi, 2020)
Museum Perang Karelian Isthmus. (Foto pribadi, 2020)

Jalanan di pusat Kota Vyborg masih ada yang berbatuan. Walau kecil, kota ini banyak dikunjungi oleh para turis lokal dan mancanegara karena keindahannya. Suasana Vyborg sangat berbeda dengan Moskow. Kota ini sangat tenang dan kegiatan berlangsung dengan perlahan.

Istana Vyborg dari kejauhan. (Foto pribadi, 2020)
Istana Vyborg dari kejauhan. (Foto pribadi, 2020)
Tampak Istana Vyborg dari kejauhan. Istana yang dibangun pada tahun 1293 oleh bangsa Swedia sebagai benteng pertahanan pertama tetap berdiri kokoh sebagai landmark Kota Vyborg.

Istana ini terbuka untuk umum. Untuk memasuki halaman istana pengunjung tidak dikenakan biaya. Namun, ketika ingin memasuki bangunan istana, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar 300 rubel (Rp. 60.000,-).

Sayangnya, karena situasi pandemi, pengunjung istana dibatasi. Saat kami berkunjung ke sana, kami tiba sekitar pukul 3 sore dan tiket ke istana sudah habis terjual.

Istana Vyborg. (Foto pribadi, 2020)
Istana Vyborg. (Foto pribadi, 2020)
Saat mengunjungi Istana Vyborg, kami menyaksikan pertunjukan musik dengan gaya abad pertengahan. Selain itu, kami mencicipi makanan hamburger khas Vyborg yang dipanggang dengan api sambil menikmati segelas bir di cuaca yang hangat.

Di dalam komplek istana ditampilkan beberapa atraksi, di antaranya atraksi mengasah batu serta atraksi panahan. Pengunjung dibawa ke suasana abad pertengahan yang sangat kental. Kami sangat menikmati waktu di komplek istana ini.

Di sekitar bagunan istana terdapat banyak restoran dan kafe yang menjual bir dan santapan ringan sebagai pendamping bir. Selain itu, kita juga bisa membeli kerajinan tangan Kota Vyborg, lukisan, serta suvenir.

Restoran dan Kafe di kota Vyborg. (Foto, pribadi, 2020)
Restoran dan Kafe di kota Vyborg. (Foto, pribadi, 2020)

Penulis menikmati suasana Kota Vyborg sambil menunggu makanan yang dipesan. (Foto pribadi, 2020)
Penulis menikmati suasana Kota Vyborg sambil menunggu makanan yang dipesan. (Foto pribadi, 2020)

Kunjungan singkat kami ke Vyborg dirasa kurang cukup. Kami menyarankan kepada pembaca untuk dapat setidaknya satu malam di kota ini.

Di Kota Vyborg terdapat beberapa penginapan dengan tarif yang bervariasi. Kami memutuskan kembali ke Kota Saint Petersburg untuk beristirahat setelah meghabiskan waktu di Vyborg selama kurang lebih 5 jam.

Semoga pandemi segera berakhir dan teman-teman bisa berkesempatan mengunjungi Vyborg.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun