Pada akhirnya kegiatan pembelajaran tatap muka menjadi tidak maksimal karena, apabila murid terjangkit Covid-19 akan tertinggal materi yang diajarkan di hari dimana murid tersebut tidak masuk.Â
Dampak kedua yang dialami selain dari sisi pelajarnya, juga kepada orangtua murid atau kerabat dan orang-orang lain, karena sekolah bisa menjadi salah satu sarana atau tempat yang dianggap bisa menjadi faktor pendorong angka penyebaran Covid-19 naik kembali.Â
Dampak ketiga yang ditimbulkan yakni karena kegiatan belajar mengajar diberlakukan secara 100% akan memberi dampak kepada kesehatan fisik siswa karena terjadinya perubahan dari online yang dimana jadwal belajar menjadi lebih padat lagi.
Dalam permasalahan ini memerlukan adanya solusi untuk mengurangi dan mengembalikan kualitas kesehatan murid seperti sedia kala sebelum pandemi melanda.Â
Adaptasi sangat dibutuhkan oleh para pelajar saat ini, beradaptasi dengan pembelajaran yang mengharuskan kembali di kelas dan mengikuti secara langsung, dari yang awalnya mungkin berada di kamar dan ditemani dengan kenikmatan yang ada, kini harus bisa kembali produktif dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) selain murid yang harus beradaptasi,Â
sekolah juga harus beradaptasi lagi dengan membuat jadwal yang perlahan mengembalikan ke jadwal normal sebelum adanya pandemi, sehingga para murid dapat beradaptasi dengan mudah dan bisa menyesuaikan diri lagi dengan jadwal yang padat karena tidak menutup kemungkinan jika jadwal yang diberikan langsung padat, membuat siswa mudah lelah dan membuat imun menurun yang membuat mudahnya covid-19 merebak.Â
jika ada murid yang terpapar covid-19 sekolah juga harus menanggapi dengan cepat sehingga virus tersebut tidak menyebar terus menerus kepada murid yang lain. mungkin bisa saja menggunakan sistem PJJ dalam beberapa hari kedepan sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak terhambat sampai murid dinyatakan sehat secara keseluruhan.
Transisi sistem pembelajaran dari online ke offline di sekolah memunculkan dampak yang besar, terlebih lagi dari sisi negatifnya. Apalagi saat ada siswa yang terpapar Covid-19 di sekolah, penyebaran akan terjadi dengan sangat cepat karena kegiatan pembelajaran dalam kondisi 100% pertemuan tatap muka (PTM). Hal ini nantinya membuat kegiatan belajar terhambat karena banyaknya siswa yang terpapar Covid-19.Â
Sekolah dituntut untuk lebih tegas dalam mensosialisasikan dan memperketat protokol kesehatan di setiap kegiatan siswa di sekolah, sehingga kedepannya bisa mencegah penularan dan memperkecil kemungkinan penyebaran Covid-19.Â
Kesadaran para siswa juga dibutuhkan untuk lebih menjaga dirinya dari paparan Covid-19 terutama untuk tidak bergerombol dan mengurangi kontak fisik antara siswa. Diharapkan dengan ini bisa membangkitkan dan menambahkan kesadaran diri atas bahayanya Covid-19 dan betapa cepatnya penyebaran virus tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H