Mohon tunggu...
Felicia Samantha Bara
Felicia Samantha Bara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah orang yang cenderung introvert jika baru mengenal seseorang maupun sedang berada di lingkungan yang baru. Saya tidak memiliki hobi yang spesifik, tetapi saya melakukan sesuatu berdasarkan kemauan dan kemampuan saya saja. Seperti bermain musik, memasak, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ide Inovasi Teknologi untuk Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Berkelanjutan

22 Januari 2024   00:40 Diperbarui: 22 Januari 2024   00:44 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lestari.kompas.com/read/2023/05/16/220000786/sanitasi-layak-pengertian-jenis-dan-manfaatnya?page=all

Artificial Intelligence (AI) kini dapat membantu penyediaan air bersih yang baik. Layanan penyediaan air bersih perpipaan dan sanitasi yang memadai adalah solusi penting yang harus bisa dipecahkan oleh pemerintah daerah setempat.  

IoT (Internet of Things) dan machine learning bisa dipakai dalam berbagai cara untuk membantu meningkatkan penyediaan air bersih dan sanitasi yang lebih baik.  Salah satu aplikasi IoT (Internet of Things) yang biasa digunakan adalah sensor yang diletakkan pada saluran air atau pipa yang akan mengirimkan informasi real-time tentang kualitas air dan tekanan air di dalam pipa.

Dalam pemakaian machine learning, data dari sensor-sensor ini akan diproses untuk mengidentifikasi kualitas air dan memprediksi kemungkinan adanya kerusakan pipa di masa yang akan datang. Dengan memanfaatkan informasi ini, operator air bisa mengambil tindakan proaktif untuk memperbaiki pipa yang rusak sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah.

AI juga dapat dipakai untuk memperbaiki persoalan sanitasi di lingkungan perkotaan yang padat. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan memakai teknologi citra digital dan machine learning untuk memantau kondisi sanitasi di suatu lingkungan.

Platform digital Incubits, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan UNICEF meluncurkan Incubits sebagai platform kolaborasi untuk inovasi di bidang air bersih, sanitasi dan higienitas.

Pada saat era pandemi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta UNICEF, meluncurkan platform digital yang dinamakan Incubits.

Incubits dirancang sebagai wadah kontribusi inovasi dalam pengembangan bidang air minum dan sanitasi pada skala yang lebih luas, dengan keterlibatan berbagai kalangan, baik pemerintah, akademisi, sektor swasta, NGO, dan kaum muda, juga yang  mewadahi dan mempertemukan para inovator muda Indonesia, di bidang penyediaan dan pengembangan teknologi air bersih serta sanitasi sehat. 

Bagi masyarakat dan para stakeholder yang memiliki ide inovatif terkait upaya mewujudkan air bersih dan sanitasi, dapat menyalurkan inovasinya melalui platform Incubits.

" Saya mengapresiasi upaya kerja sama antara UNICEF, ITS dan Kementerian PUPR untuk mendorong percepatan penyediaan akses air minum, sanitasi dan higienitas untuk masyarakat melalui INCUBITS. Saya sangat mendukung INCUBITS di ITS karena kami juga punya program Magister Super Spesialis di ITS untuk bidang  Rekayasa Pengelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum " kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. 

Menteri Basuki menambahkan untuk mewujudkan penyediaan akses air minum dan sanitasi layak bagi masyarakat dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dari seluruh stakeholders, baik pemerintah, swasta dan masyarakat sesuai peran dan kewenangannya. 

Kementerian PUPR telah melakukan beberapa inovasi dalam pembangunan infrastruktur bidang air minum dan sanitasi. Di antaranya pertama, Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA), teknologi yang dapat meningkatkan kapasitas produksi IPA menjadi 2-3 kali lipat dari semula, menggunakan IPA yang ada tanpa melakukan tambahan unit pengolahan baru dengan melakukan modifikasi komponen IPA melalui perubahan sistem proses dan/atau penambahan aksesoris tertentu. Saat ini telah dikembangkan di PDAM Kabupaten Bekasi (Jabar) dan Rembang (Jateng). 

Kedua, Waste to Energy (WTE), pengolahan sampah dengan incinerator untuk mengkonversi material padat menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan saat ini sedang dikembangkan di Balikpapan (Kaltim), Badung (Bali) dan Banjar Bakula (Kalsel).

Sanitasi Global melibatkan inovasi dalam desain dan manajemen fasilitas sanitasi.

Hampir 25 juta orang di Indonesia tidak menggunakan toilet. Mereka buang air besar di ladang, semak, hutan, parit, jalan, sungai atau ruang terbuka lainnya. Buang air besar sembarangan bukan hanya merendahkan martabat manusia, tetapi juga berisiko besar terhadap kesehatan anak dan masyarakat.

Buang air besar sembarangan dan air limbah yang tidak diolah dapat mencemari pasokan air dan mendukung penyebaran penyakit diare seperti kolera. Seperempat dari semua anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia menderita diare, yang merupakan penyebab utama kematian anak di negara ini.

Sebuah sanitasi disebut layak apabila fasilitas ini memenu sejumlah syarat kesehatan tertentu. Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam statistik Indonesia 2023, ada beberapa kriteria sanitasi disebut layak: 

  • Kloset menggunakan leher angsa 
  • Tempat pembuangan akhir tinja menggunakan tangki septik atau septic tank 

Tempat pembuangan akhir tinja ada instalasi/sistem pengolahan air limbah (IPAL/ SPAL)Fasilitas sanitasi yang layak juga bisa digunakan oleh baik rumah tangga sendiri atau bersama dengan rumah tangga lain. Meski demikian, menurut Global Waters United States Agency for International Development, sanitasi tidak hanya sekadar toilet.

Toilet pintar dengan teknologi pengelolaan limbah yang efisien, sistem pengolahan air limbah terdepan, dan penerapan konsep sanitasi berbasis sumber daya adalah langkah-langkah yang berpotensi memajukan sanitasi global. Inovasi ini tidak hanya menciptakan solusi yang efektif, tetapi juga bersifat berkelanjutan, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun