Mohon tunggu...
Felicia Queency
Felicia Queency Mohon Tunggu... Freelancer - ..

..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Liburanku Menjelang UTS

19 November 2019   11:50 Diperbarui: 21 November 2019   07:30 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Liburan pas menjelang UTS? Wah liburanku ini memang sangat bisa diuntungkan hahaha. Aku dan keluarga berlibur ke Taiwan selama 10 hari, dan lima hari sebelum pergi ke Taiwan, sekolah meliburkan siswanya selama tiga hari (rabu, kamis,dan, jumat) yang jadwalnya itu adalah jadwal ujian tengah semester kami dan akan digantikan di senin depannya. Alasan kami diliburkan karena pada saat itu sedan terjadi demo besar-besaran dan sekolah tidak mau beresiko.

Liburanku ini awalnya tidak mengganggu kegiatan sekolah sama sekali, karena Aku sudah mengecek jadwal tahunan kegiatan sekolah tetapi dikarenakan Aku dan keluarga sudah membeli tiket pesawat ke Taiwan dari jauh-jauh hari sebelumnya, maka mau tidak mau, aku harus izin di tiga hari itu dan jadwal UTS aku akan digantikan harinya lagi. Liburan nya sih enak, tapi pas nanti pulang, aku masih memikul beban.

Tiga  hari sebelum aku dan keluarga pergi ke Taiwan, kami menyiapkan semua perlengkapan-perlengkapan yang akan dibutuhkan nanti. Kami sekeluarga tidak terlalu banyak bawa baju, karena kami berniat untuk membeli baju di sana karena katanya baju-baju di sana murah dan bagus, lalu baju bekas yang kami pakai nantinya bisa dicuci karena aku memiliki tante yang tinggal disana, dan kami tidak akan mengeluarkan begitu banyak dana. Tidak perlu pakai agen travel, bayar hotel, dan budget kendaraan.

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Perjalanan Jakarta ke Taiwan memakan waktu lima jam, dan ini kali pertama kali Aku duduk di pesawat selama lima jam lamanya. Percaya atau tidak, selama lima jam nonstop aku memakai headset dan menonton. Tau gak kenapa? Karena aku takut telingaku kemasukan angin dan pengang.

Selain ketakutan itu, karena Aku ini tipe-tipe orang yang suka parno, takut banget kalau sekali pesawat ada goyang dikit. Ada tidak yang sama kayak Aku? Hahaha. Konyol memang. Singkat cerita, waktu-waktu yang kutunggu tiba. Pesawat kami akhirnya sampai di bandara International Taoyuan (Taiwan). Selisih waktu Indonesia dan Taiwan hanya beda satu jam lebih cepat. Jadi, sekitar jam 20.00 malam Aku dan keluarga sampai dan dijemput oleh tanteku, suaminya, dan anaknya.

Di sepanjang jalanan, Aku masih jetlag. Mau muntah terus lapar lagi, sengsara memang 5 jam di pesawat. Norak memang hehe. Apalagi kalau Aku ke Amerika ya? Bisa-bisa pas sampai Aku Sudan tidak bernyawa hahaha. Satu  setengah jam perjalanan, tujuan kami sudah mau sampai. Tanteku tinggal di daerah Zhunan, daerah yang tidak terlalu modern. Kendaraan yang melintas tidak terlalu ramai dan banyak aktivitas pasar malam.

Sepengetahuan saya, Taiwan memang salah satu negara yang banyak pasar malamnya yang terdapat stand-stand makanan, mesin pencapit, dan toko-toko baju. Kami memutuskan untuk mampir sebentar untuk makan. Makanan pertama ku di taiwan adalah babi kecap. Enak banget! Seketika jetlag ku langsung hilang. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 waktu Taiwan dan kami pun pulang ke rumah tanteku dan tidur.

Hari baru telah tiba, yang harusnya hari ini adalah jadwal UAS yang digantikan, aku malah terbangun di negara yang berbeda. Baru saja Aku bangun, pemandangan di jendela rumah tanteku sangatlah indah. Bagaimana tidak, tepat didepan rumah tanteku adalah pasar yang menjual banyak sekali segala macam sayuran, buah-buahan, dan banyak sekali stand-stand makanan. Juga, ada toko baju yang besar banget.

Aku langsung mandi, ganti baju, dan keluar untuk memakan sarapan. Sarapan pertama ku di taiwan adalah Xiaolongbao, yaitu sejenis  pangsit yang isinya ada daging dan ada kuah kaldunya. Makanan ini sangat terkenal di Taiwan. Setelah makan, tanteku membawa kami ke suatu tempat terkenal yaitu Tamsui Harbour. Disana banyak aktivitas kapal yang sedang berlayar dan ada jembatan yang sangat panjang dan indah. Tidak hanya itu, lagi-lagi ada banyak sekali stand-stand yang menjual makanan khas Taiwan.

Hari kedua telah tiba, kami tentu tidak berdiam diri di rumah. Pagi-pagi sekali kami pergi ke ibukota Taiwan yaitu Taipei. Tujuan utama kami adalah menaiki Taipei 101. Ini adalah bangunan kedua tertinggi di dunia yang memiliki 101 lantai. Tapi, karena hari itu sedang hujan, kami hanya diperbolehkan naik sampai 89 lantai. Kami naik menggunakan lift dan tidak sampai 1 menit sudah sampai. Telingaku sempat kemasukan angin sih, tapi tidak apa-apa karena pemandangan dari atas sangatlah menakjubkan.

Setelah melihat kota taipei dari ketinggian 89 lantai, kami memutuskan untuk pergi makan. Kali ini, kami dibawa oleh tanteku ke pemancingan udang. Tempat ini sangat populer. Jadi, tempat ini menyediakan kolam yang berisi udang-udang dan kami bisa memancingnya dengan harga yang sangat terjangkau. Setelah mendapatkannya, kami pergi memanggang sendiri udangnya di oven yang sudah disediakan. Tidak hanya menyediakan udang di kolam,  tempat ini juga menyediakan makanan-makanan lokal.

Tanteku memesankan kami Choutofu atau biasa disebut tahu busuk. Makanan ini juga sangat populer di Taiwan. Ketika makanan ini diantarkan, hidung ku serasa ditusuk oleh bau sampah-sampah. Bau parah! Aku disuruh coba, karena Aku penasaran juga, akhirnya Aku coba dan tetap saja langsung dimuntahkan karena Aku tijdvak tahan dengan baunya dan rasanya juga sedikit aneh.

Hari ketiga, kami pergi lagi ke daerah Taipei tetapi kali ini menggunakan MRT. Kami pergi ke pusat perbelanjaan bawah tanah. Disana banyak sekali makanan dan baju-baju murah yang berkualitas tinggi. Sebelum berbelanja, kami memutuskan untuk makan. Makanan yang kami pilih sekarang khas Jepang yaitu katsu dan kari jepang. Rasanya lezat sekali. Setelah berbelanja dan makan, kami tidak langsung pulang ke rumah, melainkan kami pergi ke salah satu universitas tertinggi di Taiwan, "Chinese Culture University" namanya. Kami kesana karena ingin menjemput sepupu ku yang berkuliah di sana sekalian lihat-lihat. Ia berada tepat di puncak bukit.

Naiknya saja butuh perjuangan dan harus memakai mobil besar. Selama perjalanan kesana, aku dan ibuku merasa mual dan ingin muntah rasanya. Sesampainya disana, Aku dan Ibuku numpang toilet dan kami pun muntah. Kami pun memutuskan untuk pulang dan beristirahat dalam dua hari lamanya penuh untuk mengumpulkan stamina lagi. Setelah dua hari berdiam diri di rumah, Aku dan Ibuku merasa segar lagi dan tidak sabar ingin jalan-jalan lagi di Taiwan.

Hari keenam, kami memutuskan untuk pergi ke Taipei lagi dan mengunjungi salah satu tempat bersejarah, yaitu "Chiang Kai Shek". Tempat ini seperti museum-museum  pada umumnya yang mengisahkan beberapa cerita. Yang aku ingat, nama Chiang Kai Shek ini diambil dari nama mantan presiden Tiongkok pada abad ke-20 yang memiliki pengaruh besar dalam partai nasionalis. Sehabis berjalan-jalan, membaca sejarah, dan berfoto-foto.

Perut kami pun lapar dan memutuskan untuk pergi ke salah satu pasar malam yang sangat terkenal di Taiwan yaitu "Shilin Night Market". Pokoknya kalau tidak mengunjungi pasar malam tersebut, kamu belum ke Taiwan. Disana ada banyak sekali stand-stand makanan yang lezat dan terkenal. Salah satunya adalah ayam goreng Shihlin atau biasanya disebut "Ji Pai".

Cara masaknya sangat unik yaitu ayam ini digoreng terlebih dahulu lalu dibakar lagi dan dilapisi bumbu yang sangat unik dan lezat. Potongan ayamnya juga sangat besar dan tebal yang cepat membuat perut kami kenyang. Antriannya tidak main-main, sangat panjang. Banyak juga mesin pencapit, dan Aku coba untuk memainkannya dan dapat dong! 

Hari ketujuh, tepat seminggu kami disini, dan Aku belum sama sekali merasa bosan. Kami pergi ke Taipei lagi untuk kesekian kalinya. Kali ini kami pergi ke Xi Men Ding.Tempat ini juga tidak kalah populer. Disini, banyak sekali stand-stand makanan yang lezat tetapi cukup mahal karena tempat ini merupakan tujuan para wisatawan. Tempat perbelanjaan nya juga besar-besar dan mahal seperti H&M, Adidas, MBC, Etude House, dan lain-lain. Selain itu, ada salah satu minuman boba yang terkenal yaitu Xing Fu Tang.

Di Indonesia minuman Xing Fu Tang ini banyak sekali konsumennya dan memang enak sekali, di Taiwan pun sama. Karena sedang berada di Taipei. Kami juga pergi ke salah satu ramen yang terkenal di Jepang yang membuka cabang di Taipei. Restoran Ramen tersebut bernama Ichiran Ramen, jika di taiwan biasa disebut Yi Ran Ramen. Harganya lumayan mahal, tetapi sepadan dengan kualitas ramennya. Intinya, kalau tidak bisa ke Jepang untuk makan ramen, makan saja di Taiwan hehe.

Hari kedelapan, kami memutuskan untuk pergi keluar kota yaitu ke Taichung. Untuk pergi kesana, kami memakan waktu empat jam menggunakan mobil. Karena tidak mungkin pulang pergi, kami memutuskan untuk menginap di hotel selama 1 malam. Disana kami mengunjungi tempat bersejarah seperti kuil-kuil lama yang sangat besar. Dalam perjalanan menuju ke kuil, kami menemukan makanan yang sangat unik yaitu telur burung unta. Ukurannya sangat besar dan cangkangnya sangat keras.

Aku takjub melihatnya, tetapi tidak membeli karena lihatnya saja sudah seram apalagi kalau dimakan. Karena kami lelah sesudah empat jam perjalanan dan pergi ke kuil, kami pun balik ke hotel dan beristirahat. Setelah beristirahat, kami mencari makan dan di depan hotel kami sudah penuh orang berjualan makanan, ya semacam pasar malam. Aku pun langsung memilih dan makan dengan lahap.

Hari kesembilan telah tiba dan besoknya kami sudah balik ke Jakarta. Di hari kesembilan ini kami memutuskan untuk beristirahat saja dan hanya pergi ke mall-mall yang dekat dari rumah tanteku untuk mencari makan dan berbelanja oleh-oleh.

Tiba jugalah hari kesepuluh yang artinya waktu untuk balik ke realita. Kami berangkat pagi-pagi. Di sepanjang pesawat aku tertidur pulas karena belum cukup tidur tadinya. Tidak terasa, lima jam berlalu dan sampai juga di Jakarta. Liburan ku kali ini sangat asik sekaligus melelahkan juga dan Aku masih punya beban untuk susulan UTS ku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun