Mohon tunggu...
Felicia NagataChristina
Felicia NagataChristina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manusia Egois dan Keji

16 April 2023   11:40 Diperbarui: 16 April 2023   11:56 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku terus mengikuti para pemburu, hingga akhirnya mereka menaiki kendaraan mereka. Aku terkejut ketika melihat apa yang mereka angkut. Cinderamata yang harganya tak ternilai di zamanku tertumpuk jelas di atas bak kendaraan itu.

Mereka berkendara melewati hewan- hewan yang tak terselamatkan lagi. Sungguh perbuatan keji yang tak bisa ku maafkan lagi.

Aku berlari, tak tahu arah. Hanya itulah yang bisa kulakukan di tengah tempat asing ini. Sampai kudengar dengungan keras, samar-samar terlihat manusia memegang rangkaian mesin yang bisa menumbangkan pilar-pilar ini.

Setelah menggunduli area, manusia itu pergi membawa pilar-pilar itu pergi. Tentu aku mengikutinya diam-diam hingga akhirnya aku bisa keluar dari tempat asing ini.

Kulihat susunan jalan primitif yang pernah aku pelajari di sekolah. Jalan yang tersusun dari pembakaran akhir sisa bahan bumi yang di zamanku tak ada lagi keberadaannya.

Banyak kendaraan yang melintas. Sempat ku pelajari kendaraan-kendaraan di masa ini masih menggunakan bahan bakar bumi dan sebagian menggunakan bahan bakar listrik. Sama-sama tak ramah lingkungan namun dengan cara yang berbeda.

Andai aku bisa menghentikan semua perbuatan keji manusia di masa ini, mungkin hidup di masa ku akan terasa menyenangkan.

Andai di masa ini manusia sadar akan perbuatannya yang terus mengurangi masa bumi. Andai manusia berusaha lebih keras tuk merawat bumi lebih baik.

Sensor di bajuku berbunyi, aku kembali memasuki jalan menuju masa ku kembali. 

Sangat menyedihkan melihat ulah manusia yang tak tau diri menggunakan sumber daya seenaknya tanpa berpikir masa yang akan datang. Sungguh keji dan egois.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun