Mohon tunggu...
Felicia Karyn Lianto
Felicia Karyn Lianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya menyukai fotografi, musik, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia sebagai Makhluk Sosial yang Berkelompok

8 September 2022   17:18 Diperbarui: 8 September 2022   22:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta Kasih dalam Kebenaran merupakan salah satu komponen dari SINDU UNPAR. Manusia merupakan makhluk sosial yang tentunya harus hidup secara berkelompok. Mengasihi satu sama lain menjadi salah satu hal yang perlu untuk dilakukan bagi sesama manusia. Namun, masih banyak orang yang kurang tepat dalam mengartikan "mengasihi sesama". Mengasihi sesama bukan berarti membenarkan seluruh tindakan yang dilakukan oleh orang yang kita kasihi.

Melalui mindmap ini, saya ingin menjelaskan sedikit mengenai cinta kasih dalam kebenaran yang membicarakan mengenai tindakan yang dilakukan oleh orang yang kita kasihi. Dimulai dari poin pertama dan kedua yaitu Observe dan berani. Apabila orang tersebut melakukan kesalahan/ tindakan yang kurang sesuai dengan yang seharusnya, maka harus dicari tahu terlebih dahulu penyebabnya. Apabila sudah mengetahui alasannya, maka kita harus berani. Dalam artian, apabil alasannya positif, maka kita harus dapat memberikan saran. Sebaliknya, apabila alasannya negatif, maka harus berani untuk memperbaiki/ menegur untuk kebaikan orang tersebut. Poin terakhir adalah bertanggung jawab. Setiap dari kita harus memiliki tanggung jawab akan keputusan-keputusan yang telah dipilih.

Contoh kasusnya adalah "Free Rider" atau biasanya dikenal dengan "numpang nama". Sebelum menegur atau memahari anggota kelompok, sebaiknya melakukan observe terlebih dahulu karena kita tidak mengetahui alasan dari anggota tersebut tidak mengerjakan bagiannya.

Dari komponen cinta kasih dalam kebenaran, kesimpulan yang saya dapatkan adalah tidak boleh asal menyalahkan orang sebelum mengetahui penyebabnya. Namun, bukan berarti kita dapat membenarkan seluruh tindakan orang yang kita kasihi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun