Cinta Kasih dalam Kebenaran merupakan salah satu komponen dari SINDU UNPAR. Manusia merupakan makhluk sosial yang tentunya harus hidup secara berkelompok. Mengasihi satu sama lain menjadi salah satu hal yang perlu untuk dilakukan bagi sesama manusia. Namun, masih banyak orang yang kurang tepat dalam mengartikan "mengasihi sesama". Mengasihi sesama bukan berarti membenarkan seluruh tindakan yang dilakukan oleh orang yang kita kasihi.
Melalui mindmap ini, saya ingin menjelaskan sedikit mengenai cinta kasih dalam kebenaran yang membicarakan mengenai tindakan yang dilakukan oleh orang yang kita kasihi. Dimulai dari poin pertama dan kedua yaitu Observe dan berani. Apabila orang tersebut melakukan kesalahan/ tindakan yang kurang sesuai dengan yang seharusnya, maka harus dicari tahu terlebih dahulu penyebabnya. Apabila sudah mengetahui alasannya, maka kita harus berani. Dalam artian, apabil alasannya positif, maka kita harus dapat memberikan saran. Sebaliknya, apabila alasannya negatif, maka harus berani untuk memperbaiki/ menegur untuk kebaikan orang tersebut. Poin terakhir adalah bertanggung jawab. Setiap dari kita harus memiliki tanggung jawab akan keputusan-keputusan yang telah dipilih.
Contoh kasusnya adalah "Free Rider" atau biasanya dikenal dengan "numpang nama". Sebelum menegur atau memahari anggota kelompok, sebaiknya melakukan observe terlebih dahulu karena kita tidak mengetahui alasan dari anggota tersebut tidak mengerjakan bagiannya.
Dari komponen cinta kasih dalam kebenaran, kesimpulan yang saya dapatkan adalah tidak boleh asal menyalahkan orang sebelum mengetahui penyebabnya. Namun, bukan berarti kita dapat membenarkan seluruh tindakan orang yang kita kasihi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H