Mohon tunggu...
Felicia Kusd
Felicia Kusd Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Hemofilia Bisa Disembuhkan?

24 November 2017   21:17 Diperbarui: 24 November 2017   21:30 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kita sebagai manusia tidak luput dari tantangan maupun hambatan. Hambatan dalam kehidupan salah satunya adalah penyakit. Kita semua tidak ingin terserang penyakit, tetapi kondisi tubuh dan lingkungan mempengaruhi sehingga selalu ada kemungkinan terserang penyakit. Maka harapan setiap orang adalah terbebas dari penyakit juga sembuh dari penyakit yang diderita.

Pada kali ini, saya akan membahas tentang penyakit hemofilia. Bagi banyak orang, hemofilia adalah suatu kondisi dimana darah sulit membeku. Tetapi ada faktor penting dalam penyakit hemofilia yang sering terlupakan, yaitu hemofilia merupakan penyakit turunan atau disebabkan oleh faktor genetik. Secara garis besar, hemofilia adalah penyakit genetik karena kurangnya protein pembekuan darah sehingga menyebabkan darah sulit membeku.

Pada umumnya, penyakit ini banyak diderita oleh laki- laki karena kromosom gennya. Wanita atau ibu biasanya berperan sebagai pembawa yang akan mewariskannya kepada anak laki -- laki karena pewarisan genetik tersebut menyilang ( ibu ke anak laki -- laki, ayah ke anak perempuan).

Hemofilia termasuk salah satu penyakit yang langka. Dalam kondisi wajar atau sehat, saat kita terluka, pembuluh darah mengalami kerusakan sehingga pendarahan, lalu tubuh akan bereaksi untuk menutup luka tersebut. Reaksi tubuh untuk menutup luka biasanya disebut proses pembekuan darah ( hemostasis).

Proses pembekuan darah dimulai dari  tubuh bereaksi dengan mengeluarkan neutrofil sebagai pertahanan diri agar bakteri tidak masuk dan menyumbat pembuluh agar darah tidak mengalir.  Setelah itu, trombosit bekerja sama dengan leukosit karena leukosit merupakan sel pertahanan diri pertama pada tubuh. Lalu trombosit pun pecah dan menghasilkan trombokinase. Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan mengubah protrombin menjadi trombin. Protrombin  dengan bantuan vitamin K untuk mengaktifkan dan ion Ca 2+ dalam mempercepat proses  untuk disintesis di hati dan berubah menjadi trombin. Trombin akan membecah fibrin menjadi benang -- benang fibrinogen yang akan menutupi luka tersebut, lalu kemudian darah tidak mengalir lagi.

Hemofilia dapat terdeteksi melalui tes darah dengan mengambil sampel dan mengecek jumlah  banyak protein untuk pembekuan darah. Hemofilia ringan memiliki sekitar 5 -- 40 persen protein, hemofilia sedang memiliki protein 1 -- 5 persen, sedangkan hemofilia parah memiliki protein kurang dari 1 persen.  Menurut berbagai sumber, hemofilia merupakan penyakit yang berat dan sulit disadari. Hemofilia menyebabkan seseorang mudah mengalami luka dan terjadi pendarahan karena hal -- hal kecil. Penyakit ini jika dibiarkan begitu saja akan menyebabkan kematian, terutama penyakit ini sering tidak disadari oleh penderita. Sebagian besar orang menganggap luka adalah hal yang sepele dan biasanya diabaikan, tetapi untuk penderita, luka tidak dapat diabaikan dan harus cepat ditangani.

Hingga saat ini, hemofilia masih dipertanyakan solusinya, karena kebanyakan  penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri akan lebih mudah untuk menemukan penyembuhnya melalui obat -- obatan sedangkan penyakit karena faktor genetik cukup sulit karena ada faktor -- faktor tertentu yang mempengaruhi. Sehingga apakah penyakit hemofilia bisa disembuhkan atau diberhentikan dari pewarisannya?

Menurut saya sendiri, hemofilia tidak bisa disembuhkan untuk saat ini. Penyebab utamanya adalah faktor genetik yang berarti permasalahan tersebut berawal dari dalam tubuh kita sendiri tanpa pengaruh dari luar, dengan kata lain ada permasalahan dalam gen penderita. Permasalahan itu terletak di organ hati. Maka itu, akan sulit untuk menemukan penyebabnya dan apa solusinya karena harus melakukan berbagai tes dan uji coba pada penderita hemofilia. Tes dan uji coba tersebut juga tidak mudah untuk dilakukan karena tidak semua penderita dengan sukarela menjadi objek tes atau 'kelinci percobaan'.

Namun sekarang sudah ada cara untuk mengurangi dampak dari hemofilia yaitu dengan melakukan terapi. Tetapi  terapi tersebut hanya membuat penderita hemofilia dapat membekukan darah dengan normal dan mengurangi pendarahan, terapi ini tidak bisa langsung menghilangkan penyakit hemofilia. Lalu terapi ini harus dilakukan secara berkala karena dampak dalam sekali terapi tidak berlangsung lama. Terapi ini dilakukan dengan penyuntikan protein yang dibutuhkan oleh tubuh tersebut.

Terapi ini dapat membuat penderita hemofilia menjadi lebih baik, tetapi tidak bisa untuk memberhentikan pewarisan penyakit hemofilia, karena dalam gen penderita masih membawa gen hemofilia yang akan diturunkan. Maka keturunan dari penderita hemofilia yang sudah di terapi ini akan tetap berpeluang terkena hemofilia.

 Selain itu, banyak masalah yang harus dihadapi untuk mencari solusi hemofilia ini. Salah satunya adalah  kekurangannya faktor pembekuan darah yang berbeda.  Dalam tubuh yang normal, ada 13 faktor pembekuan darah. Setiap faktor tersebut memiliki peran yang penting sehingga ke -- 13 faktor tersebut harus lengkap agar pembekuan darah dapat berjalan lancar. Disebabkan faktor yang berbeda -- beda inilah, obat hemofilia menjadi sulit ditemukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun