Mohon tunggu...
felicia zalfa
felicia zalfa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Bandung

Saya memiliki kegemaran untuk menulis atau mengkaji berbagai hal yang berkaitan dengan bahasa. Saya menyukai musik dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Book

Menilik Isi Antologi Puisi "Ikan adalah Pertapa"

25 Juni 2023   13:07 Diperbarui: 25 Juni 2023   13:13 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku "Ikan adalah Pertapa" (Dok. KPG)

Judul Buku: Ikan adalah Pertapa

Pengarang: Ko Hyeong Ryeol

Penerjemah: Kim Young Soo & Nenden Lilis Aisyah

Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia

Kota Terbit: Jakarta

Tahun Terbit: 2023

Tebal: 292 Halaman

Buku kumpulan puisi atau yang biasa akrab disebut “antologi puisi” di era saat ini semakin mudah dan banyak ditemui. Tidak hanya puisi-puisi karya penyair Indonesia, penyair luar negeri pun memiliki banyak peminat, salah satunya Ko Hyeong Reol. Ada pun buku kumpulan puisi yang berisikan puisi-puisi karya penyair Ko Hyeong Reol salah satunya berjudul “Ikan adalah Pertapa”. Buku tersebut di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Nenden Lilis Aisyah dan Kim Young Soo pada cetakan pertamanya yang keluar bulan Mei 2023. Buku tersebut di cetak oleh Kepustakaan Populer Gramedia dan di dalamnya dibagi menjadi 3 bagian.

Bagian pertama berisikan identitas buku, mulai dari judul buku yang ditulis menggunakan dua bahasa yakni Bahasa Korea dan Bahasa Indonesia, nama penerjemah, keterangan cetakan, nama editor, nama perancang sampul, keterangan pembuatan buku yang menyebutkan bahwa buku Ikan adalah Pertapa merupakan seleksi 60 buah puisi yang diambil dari antologi puisi berbahasa Korea berjudul “Pada Saat Merenung Hal-Hal yang Kuno”. Keterangan keterangan lainnya juga tercantum pada bagian identitas buku ini.

Bagian kedua berisikan daftar isi dan isi utama dari buku Ikan adalah Pertapa ini, yakni kumpulan puisi karya penyair Ko Hyeong Ryeol. Adapun isi dari kumpulan puisi ini kemudian dipisahkan lagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama berjudul “Bagai Kenangan Milik Cahaya yang Sangat Dekat”, bagian kedua berjudul “Biseondae dan Puisi Prosais Setelah Makan Mi Dingin”, bagian ketiga berjudul “Gerombolan Manusia Debu”, dan bagian empat berjudul “Ada Kenyataan Belum Terbongkar”.

Dalam kumpulan puisi "Ikan adalah Pertapa", Ko Hyeong Ryeol menggunakan berbagai isu seperti masalah sosial, lingkungan, politik, dan sejarah sebagai kerangka puisi- puisinya. Setiap puisi yang ditulisnya memiliki nilai-nilai kehidupan yang tersirat di dalamnya. Salah satu aspek penting dari puisi Ko Hyeong Ryeol adalah penggunaan bahasa yang tertata indah dan mengandung emosi di dalamnya. Setiap puisi mampu menggambarkan perasaan dan pengalaman manusia dengan mendalam hingga menjangkau berbagai ruang emosi. Melalui puisi-puisinya, penyair menunjukkan bahwa ia bermimpi tentang dunia ideal yang berada di luar realitas irasional yang penuh dengan kecemasan dan penderitaan. Salah satu perasaan yang tertuai dapat dilihat pada puisi berjudul “Melewati Malam di Tengah Malam” yang bunyinya:

Malam semakin dalam tanpa dasar

Dapat menutupi mukanya meski tak ada kegembiraan dan luka

Terlepas dari perasaan-perasaan sedih yang dituliskan oleh Ko Hyeong Ryeol, dalam antologi ini beliau berhasil menyajikan banyak pelajaran tentang kehidupan dan nilai-nilai yang tercermin dalam kehidupan.

Buku antologi berjudul Ikan adalah Pertapa itu kemudian ditutup pada halaman 200 dan dilanjutkan oleh bagian ketiga dari buku tersebut yakni bagian penutup. Pada bagian penutup ditorehkan dengan sangat detail mulai dari Catatan Penutup Penerjemah. Catatan penutup tersebut menuliskan tentang pandangan penerjemah yakni Kim Young Soo dan Nenden Lilis Aisyah terhadap dunia perpuisian dan tentang penyair Ko Hyeong Ryeol itu sendiri. Lebih seperti kesan-kesan yang dimiliki oleh penerjemah terhadap penyair. Setelah itu dilanjut oleh biografi penyair dan biografi penerjemah.

Yang menjadikan buku ini menarik menurut saya pribadi adalah judul buku yang unik. Sekilas “Ikan adalah Pertapa” lebih mirip dengan judul sebuah Novel sehingga akan mencuri perhatian. Dengan adanya keterangan “Buku Kumpulan Puisi” pada cover akan mempermudah pembaca untuk mengetahui isi utama buku tersebut. Selain itu, cuplikan kesan- kesan yang diberikan oleh beberapa orang di belakang cover buku juga mampu menarik minat pembaca. Terakhir kualitas cover buku yang diberikan juga sangat bagus sehingga tidak mudah rusak termakan usia bagi pembaca yang senang menyimpan buku-buku.

Buku ini dapat direkomendasikan bagi para pecinta puisi dan penggemar budaya Korea, serta mereka yang ingin mengeksplorasi keindahan sastra dari berbagai sudut pandang. Buku ini menggabungkan harmoni melalui kekuatan kata-kata puitisnya. Ketika membaca setiap puisinya, pembaca akan terpesona oleh keindahan bahasa, kepekaan emosional, dan gambaran yang kuat yang dihadirkan oleh penyair. Meskipun ditulis dalam bahasa Indonesia, puisi-puisi ini mampu menyampaikan pesan-pesan yang mendalam dan menggugah hati seperti puisi aslinya. Melalui buku ini, pembaca diajak untuk menjelajahi kehidupan di balik kegemparan Korea Selatan melalui keindahan puisi karya Ko Hyeong Ryeol.

Oleh Felicia Zalfa Chantika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun