Mohon tunggu...
Pendidikan

Apakah Benar Ukuran Sel Gajah dan Sel Tikus Sama?

28 Agustus 2018   22:24 Diperbarui: 29 Agustus 2018   21:34 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haii semuanya! Selamat datang nih di blog pertama aku di KOMPASIANA! Kenalin ya, namaku Felicia Angeline Barlini kelas 11H dan sekarang bersekolah di SMA Kolese Loyola Semarang. Jadi, di blog pertama ini aku mau bahas suatu topik yang menarik banget nih! Mau tau?

Kalau mau tau, dibaca sampai selesai ya supaya bisa tambah paham nih sama materi yang mau aku bahas! Aku kasih bocoran sedikit ya temen-temen! Aku hari ini mau bahas tentang unit terkecil pada makhluk hidup nih, yaitu SEL. Tepatnya, apakah ukuran gajah dan tikus sama? Apakah berbeda? Menurut kalian gimana nih? Ayo kita simak dan kita kupas pembahasan ini bersama-sama!

Dasar Teori

Di bidang bologi, sel merupakan kumpulan materi/unit paling sederhana yang mampu hidup dan juga merupakan unit penyusun dari semua makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan, dll semua tersusun dari SEL). Sel sendiri berasal dari Bahasa Inggris yaitu "cell" dan kata "cell" berasal dari Bahas Latin "Cella" yang memiliki arti "ruangan kecil".

Walaupun sel merupakan unit terkecil dalam makhluk hidup, sel tetap memiliki bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Di dalam sel, terdapat membran sel, dinding sel (hanya pada sel tumbuhan saja), sitoplasma, inti sel (hanya berada di sel eukariot), sitoskeleton, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, peroksisom, plastid (hanya berada di sel tumbuhan saja), dan sentriol yang hanya berada di sel hewan saja.

Pada umumnya, sel biasa dibagi berdasarkan ada atau tidak adanya membran sel. Sel yang mempunyai membran sel biasa disebut sel eukariotik sedangkan sel yang tidak memiliki membran sel sering disebut sel prokariotik. Selain dibagi berdasarkan ada atau tidaknya sel,  sel juga sering dibagi berdasarkan sel penyusun makhluk hidup.

Yang pertama adalah makhluk hidup yang tersusun atas sel tunggal yang biasa disebut dengan "Organisme Seluler" contoh dari organisme ini adalah bakteri dan amoeba. Sedangkan yang kedua adalah "Organisme Multseluler" yang terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan.

Tentu saja, perbedaan ukuran pasti ada. Ukuran sel yang paling kecil terdaat di bakteri Mycoplasma. Sedangkan, ukuran sel yang paling besar/dapat dilihat dengan mata telanjang adalah telur ayam yang belum dibuahi. Tetapi, sebagian besar ukuran sel adalah 0,001-0,1 mm sehingga tidak bisa kita lihat secara langsung dan hanya bisa kita lihat melalui mikroskop saja.

Di dalam setiap sel pasti terdapat makromolekul. Makromolekul sendiri adalah molekul yang terdiri dari zat penyusun yang sebagian besarnya terdiri dari polimer. Makromolekul yang terdapat di dalam sel hidup sendiri itu berjumlah 4, yaitu :  karbohidrat, protein, lipid, dan asam nukleat.

Karbohidrat memiliki fungsi sebagai sumber energi utama yang terdapat dalam tubuh. Karbohidrat juga dapat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida berdasarkan jumlah monomernya. Yang kedua adalah lipid. Lipid berfungsi sebagai komponen struktural membran sel, cadangan sumber energi, lapisan pelindung, komponen vitamin, dan komponen hormon.

Selanjutnya adalah protein. Protein berfungsi sebagai dukungan struktural, penyimpanan, pergerakan, transport substansi tertentu, pengiriman sinyal, enzim, dan pertahanan untuk melawan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup. Bisa dilihat bahwa protein merupakan komponen penyusun sel yang sangat berperan penting. Yang terakhir adalah asam nukleat. Asam nukleat berfungsi sebagai tempat peyimpanan sifat individu yang diwariskan.

Tentu saja, sel juga mengalami pembelahan agar dapat membagi satu sel induk menjadi 2/lebih sel. Sementara itu, pembelahan sel sendiri juga dibagi menjadi dua, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis terjadi apabila sel menghasilkan sel anak yang dapat membelah lagi, sedangkan meiosis terjadi apabila sel yang dihasilkan tersebut menghasilkan gamet yang tidak bisa membelah lagi.

Mitosis mengalami 5 fase pembelahan juga loh. Fase-fase tersebut terdiri dari profase, metafase, anafase, telofase, dan interfase.  Pada umunya juga, 5 fase ini terjadi dan berlangsung secara singkat. Di lain sisi, pembelahan meiosis mengalami 2 bagian, yaitu meiosis 1 dan meiosis 2. Di meiosis 1, terdapat 4 fase yaitu profase 1, metafase 1, anafase 1, dan telofase 1. Meiosis 2 juga tentunya akan mengalami 4 fase yaitu profase 2, metafase 2, anafase 2, dan telofase 2.

Karena kita sudah membahas dasar teori sel, mari kita bahas hewan-hewan yang bersangkutan dengan masalah yang akan kita bahas sekarang ini! Hewan yang akan kita bahas adalah tikus dan gajah, lebih tepatnya SEL tikus dan SEL gajah. Namun, sebelum kita membahas sel mereka, ada baiknya kita mengenal mereka lebih dulu.

Yang akan kita bahas pertama adalah gajah. Gajah adalah salah 1 hewan terbesar di dunia dan merupakan spesies hewan darat terbesar didunia ( Gajah Jantan ). Spesies gajah yang diakui ada 2, yang pertama adalah gajah afrika ( Loxodonta Africana ) dan gajah asia ( Elephas maximus ) . Gajah adalah satu-satu nya familia dari ordo Proboscidea yang belum punah, spesies lain yang sudah punah diantaranya adalah mammoth dan mastodon. 

gajah-5b86ae28677ffb212179e7a3.jpg
gajah-5b86ae28677ffb212179e7a3.jpg
Gajah dianggap spesies terbesar karena ia memiliki tinggi kurang lebih 4 m ( 13 feet) dan berat yang bisa mencapai 7000 kg ( 15.000 lb). Gajah memiliki berbagai ciri khas, salah satunya adalah belalainya. Belalai gajah memiliki banyak fungsi, beberapa diantaranya adalah bernapas, menghisap air, dan mengambil benda.

Selain belalai, gajah juga memiliki taring yang berfungsi senjata dan alat untuk memindahkan benda atau menggali. Namun sayangnya, sekrag banyak gajah yang diburu dan dibunuh hanya untuk diambil belalai dan taringnya. Sehingga, lama kelamaan keberadaan hewan herbivora ini akan makin menipis.

Hewan kedua yang akan kita bahas selanjutnya adalah tikus. Tikus adalah salah satu hewan pengerat dari ordo Rodentia. Tikus adalah hewan pengerat yang bisa dibilang omnivora, herbivora, atau bahkan hanya mengkonsumsi cacing tanah, jamur, atau serangga air lainnya. Sebagian besar tikus hidup di habitat yang kotor sehingga tikus biasanya membawa banyak bibit-bibit penyakit.

tikus-2-5b86aad6ab12ae140c402d95.jpg
tikus-2-5b86aad6ab12ae140c402d95.jpg
Namun, tikus sendiri sering disebut hewan yang pintar karena tubuh tikus sangatlah fleksibel sehingga di dalam celah 1 cm dia dapat memasukkan tubuh nya dengan mudah, tikus betina juga dapat melahirkan sekitar 3-8 kali setahunnya sehingga jumlah spesies tikus sangatlah banyak, tikus juga mampu bersembunyi dengan baik dari musuh atau predator mereka sehingga mereka sangat sulit untuk diberantas.

Ukuran tikus berbeda-beda, yang terkecil adalah Tikus Kerdil Afrika ( ukuran dibawah 7 cm, ber massa 10 gram ), sedangkan tikus terbesar di Indonesia adalah Tikus Bambu Sumatra yang ber-ukuran kurang lebih 50 cm.

Karena kita sudah mengenal hewan yang akan kita bahas secara lebih lanjut, maka sekarang saya akan menganalisis pembahasan kita hari ini. Apakah kalian pernah bertanya-tanya tentang "Apakah ukuran sel di tubuh sebesar gajah sama dengan ukuran sel di tubuh seekor tikus?" jika pernah, kalian akan menemukan jawabannya sekarang!

PENDAPAT SAYA

Menurut saya, opini orang lain tentang "statement" bahwa ukuran sel dari gajah lebih besar daripada ukuran sel dari tikus itu salah. Karena menurut saya, gajah memiliki JUMLAH SEL yang lebih banyak, bukan UKURAN nya yang lebih besar. Hal ini diperkuat dengan beberapa kutipan, yaitu :

  • The size of an animal, organ, or appendage depends on the number of the cells it contains as well as on the amount of extracellular matrix and fluid. We shall ignore these extracellular components in this review and consider only the controls that regulate cell numbers, as it is mainly these that determine animal size. We begin by listing some basic observations on size control in animals. We then consider the cell behaviors that principally determine animal size cell growth, cell death, and cell proliferation. Finally, we discuss how animals with abnormally large or small cells can adjust their cell numbers to grow to a normal size. Yang intinya adalah ukuran hewan/organ tergantung pad jumlah sel yang dikandungnya.
  • The life of a mouse is a short one. The tiny rodents that are the source of much anxiety and worry for many property owners only live a short while but can cause a lot of trouble. But how long do mice live? In the wild, mice do not tend to live longer than 1 1/2 year. Yang intinya adalah hidup dari seekor tikus termasuk pendek, biasanya hanya sekitar 1-1,5 tahun.
  • In a recent study, researchers from the University of Guleph, in Ontario, Canada, examined records kept on hundreds of wild and captive Asian (Elephas maximus) and African (Loxodonta africana) elephants that died between 1960 and 2005. They found that about one third of female African elephants in Kenya's Amboseli National Park lived past the age of 50, with a median age of 56 years for elephants that died of natural causes. (The "median" means that half the elephants died before 56, and half died after 56.) The researchers added that, because people frequently kill elephants from the Amboseli population, the overall median lifespan for the park's female elephants, regardless of how they died was 36 years-20 years shorter than it would have been under completely natural (free from human interference) conditions. Yang intinya adalah gajah hidup sekitar 56 tahun sehingga gajah membutuhkan lebih banyak sel dengan ukuran sel yang sama dengan seekor tikus.

Selain karena jangka waktu hidup yang lebih lama, jumlah sel juga mempengaruhi berat dari makhluk hidup tersebut. Jadi, berat gajah jauh diatas/ berkali-kali lipat diatas tikus karena jumlah sel gajah juga jauh diatas jumlah sel tikus.  Gajah juga melakukan pembelahan sel yang lebih cepat daripada tikus karena kebutuhan sel pada gajah lebih banyak daripada tikus.

Selain karena faktor eksternal, faktor internal juga mempengaruhi mengapa bobot gajah jauh diatas tikus padahal ukuran sel yang dimiliki mereka sama. Salah 1 dari faktor internal adalah karena keturunan, gajah diciptakan dengan berat badan yang memang lebih berat daripada tikus ( sejak lahir) .

KESIMPULAN

Jadi menurut saya, berdasarkan bobot gajah dan bobot tikus, ukuran sel tidak mempengaruhi karena sebenarnya jumlah sel dari kedua makhluk itu yang berbeda. Jumlah sel dari gajah memang lebih banyak karena masa hidup dari gajah jauh lebih lama daripada masa hidup tikus yang hanya berkisar dari 1-1,5 tahun saja. Selain itu, gajah memerlukan jumlah sel yang lebih banyak karena ukuran tubuh nya yang besar sehigga memerlukan pembelahan sel yang jauh lebih banyak daripada tikus.

Jadi, sekian dari pembahasan kali ini! Maaf jika ada banyak kesalahan dari perkataan saya, ini pertama kali saya menulis dan posting blog di KOMPASIANA! Saya harap artikel saya bisa bermanfaat bagi khalayak umum dan kalian semua bisa tambah paham nih sama materi ini. Saya pamit dulu, terimakasih. AMDG

Daftar Pustaka :

hedisasrawan.blogspot.com

pandaibelajar.com

rentokil.co.id

id.m.wikipedia.org 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun