Mohon tunggu...
Felicia Angelina
Felicia Angelina Mohon Tunggu... Wiraswasta - doing my best

as always!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Eksistensi Bakteri Terus Berlanjut?

24 Agustus 2018   20:56 Diperbarui: 24 Agustus 2018   21:16 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.artikelsiana.com/2015/03/bakteri-bagian-struktur-sel-macam-bakteri.html

Beberapa jenis bakteri mampu bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrim (kurang menguntungkan). Bakteri merupakan organisme yang cerdas. Pada kondisi lingkungan yang seperti itu, bakteri akan beradaptasi dengan membentuk endospora. Endospora adalah bentuk bakteri tidak aktif yang berbentuk bulat dan ada juga yang berbentuk panjang dengan ukuran yang berbeda-beda. Endospora bersifat sedikit impermeabel (semua zat yang ada di luar sel tidak dimungkinkan dapat masuk ke dalam sel). Bakteri yang membentuk endospora akan lebih tahan terhadap kekeringan, suhu dingin, suhu panas, sinar, dan disinfektan. Saat kondisi lingkungan kembali membaik, maka endospora akan berkecambah menjadi sel vegetatif baru. Endospora juga memiliki struktur yang meliputi eksosporium, mantel, korteks, inti (core). Adapun senyawa kimia penyusun endospora, yaitu asam dipikolinat dan small acid-soluble spore proteins (SASPs). (https://www.sridianti.com/pertahanan-bakteri-pada-lingkungan-yang-buruk.html, diakses pada tanggal 18 Agustus 2018)

Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya. "Apakah bakteri mampu bertahan hidup selamanya?" "Apakah bakteri dapat punah?" Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Penulis telah merangkum beberapa hal yang mendukung eksistensi bakteri.

Hal yang pertama adalah mengenai struktur bakteri.

Bakteri memiliki pelindung berupa kapsul yang dapat melindungi bakteri dari pengaruh sistem kekebalan yang dihasilkan oleh sel tubuh inang (bakteri patogen) dan dinding sel yang menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang memiliki tekanan osmotik yang lebih rendah (hipotonis).

Hal yang kedua adalah kemampuan bakteri bereproduksi dan mewariskan sifat. Berdasarkan data Pacific Northwest (National Laboratory), "Bacteria are among the fastest reproducing organisms in the world, doubling every 4 to 20 minutes." Artinya adalah bakteri memiliki kemampuan membelah diri tercepat di antara organisme lain di bumi, yaitu setiap 4-20 menit. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah bakteri dengan cepat.

Hal yang ketiga adalah megenai pertahanan bakteri.

Bakteri memiliki kemampuan untuk membentuk endospora dalam sel yang memiliki ketahanan terhadap panas, zat kimia, dan radiasi ultraviolet untuk bertahan hidup meskipun kondisi lingkungan kurang menguntungkan. Sifat endomembran yang sedikit impermeabel sangat mendukung bakteri untuk mempertahankan hidupnya.

Hal yang keempat adalah cara hidup bakteri.

Sebagian besar bakteri hidup sebagai pengurai (menguraikan organisme yang sudah mati atau bahan organik lainnya). Setiap waktu selalu ada makhluk hidup yang mati, maka makanan bakteri akan terus tersedia. Di samping itu, beberapa jenis bakteri merupakan bakteri autotrof, yang artinya bakteri tersebut dapat membuat makanan mereka sendiri.

Dari penjelasan dan analisa yang telah Penulis jabarkan, maka dapat disimpulkan bahwa bakteri tidak dapat punah kecuali bumi hancur dan semua makhluk hidup punah.

Dengan mengetahui lebih dalam tentang bakteri, kita menjadi tahu bahwa beberapa jenis bakteri justru berperan penting dalam kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Bakteri yang menguntungkan memberi manfaat dalam berbagai bidang, seperti bidang pangan, industri, lingkungan, dan juga pengobatan. Pada dasarnya, semua makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan maksud dan tujuan tertentu. Keberadaan bakteri yang mungkin jarang kita amati, ternyata memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan makhluk hidup. Bakteri bertugas menguraikan organisme yang sudah mati, membantu proses pembusukan dalam usus besar manusia, dan masih banyak lagi. Berdasarkan pernyataan The Washington Post, tentang pengaruh ketiadaan bakteri, "After about a year, all photosynthesis would likely cease. Bacteria are vital in keeping nitrogen cycling through the ecosystem, and nitrogen is vital to plant growth. We'd need to come up with some artificial way of releasing nitrogen from dead organisms and redistributing it, or the planet would slowly starve." Arti dari pernyataan tersebut adalah bakteri berperan sangat penting dalam menjaga siklus nitrogen yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis. Bila bakteri tidak ada, maka kadar oksigen pun terus menurun dan makhluk hidup akan mengalami kemerosotan. Dengan demikian, sebagai makhluk hidup, kita harus saling menopang satu sama lain karena kita tidak dapat hidup sendiri. AMDG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun