Mohon tunggu...
Felicia Meli Fonnenti
Felicia Meli Fonnenti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bukan mencari yang sempurna, namun mencari yang tepat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Risiko untuk Perusahaan, Bisa untuk Individu Juga?

15 September 2021   20:01 Diperbarui: 15 September 2021   20:07 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Karyawan | detik.com

Event Risk: kesiangan/terlambat
Penyebab: terjebak macet
Dampak: mendapat surat peringatan keterlambatan hingga PHK dan mendapat daftar kehadiran alpa jika terlambat hingga tidak boleh mengikuti kelas perkuliah

Mengukur Dampak Risiko

Di tahap ini, kita menentukan besarnya risiko dengan mempertimbangkan tingkat keparahan yang akan terjadi, apakah risiko dapat diterima tidak. Masih menggunakan contoh di atas maka pengkuran risikonya sebagai berikut:

Frekuensi: kasus ini dapat dikategorikan sebagai "HIGH" karena jalanan Jakarta selalu macet terutama pada hari biasa (Senin-Jumat) dan jam kerja
Dampak: jika tidak dikelola dengan baik dampak-dampak pada tahap pertama akan timbul

Mitigasi Risiko

Adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risikonya. Mitigasi risiko terdiri dari 4, yaitu:
- accept/terima, kita terima jika dampaknya tidak bisa dihindari dan masih dalam level yang dapat ditanggung
- reduce/kurangi, kita kurangi misalnya dengan membuat SOP/aturan untuk kita sendiri
- transfer/alihkan, kita memindahkan risiko tersebut ke pihak ketiga
- avoid/hindari, kita menghentikan aktivitas tersebut

Untuk contoh kasus di atas, dapat diterapkan mitigasi risiko sebagai berikut:
- reduce dengan bangun lebih pagi sehingga tidak terkena jam macet, maupun
- avoid dengan pindah rumah atau kos sehingga lebih dekat dengan kampus/kantor

Monitoring & Review

Bertujuan untuk mengetahui perubahan dan seberapa efektif aturan yang sudah kita laksanakan. Sebagai contoh kita memitigasi risikonya dengan reduce, dimana kita berangkat lebih pagi jam 5 sebelumnya jam 6. 

Apakah setelah melakukannya event risk tersebut tetap ada? Jika tetap ada, lakukan kembali keempat tahap manajemen risiko dimulai dari tahap pertama. Apakah penyebabnya masih sama? Seberapa besar frekuensi dan dampaknya? Lalu apa mitigasi risiko yang tepat?

Di atas merupakan contoh dalam kehidupan sehari-hari, lalu bagaimana penerapan manajemen risikonya di era pandemi sekarang untuk individu dimana adanya risiko kesehatan (terkena Covid-19) dan risiko finansial (mengalami kerugian hingga bangkrut dan PHK)?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun