Hebohnya lagi, dokter di RS Pancoran ini, awalnya mendukung pertanyaan dan kejengkelan kami terhadap dokter yang salah mendiagnosa, tapi sempat 1-2x kami melihat dokter itu melakukan komunikasi via HP dengan dokter yang salah mendiagnosa dan akhirnya mendukung pernyataan pembenaran dokter yang salah mendiagnosa itu.
Jengkel, kesel, waahh..semua bercampur aduk. Iyaa..Puji Tuhan dari hari ke hari..sekarang kesehatan ibu membaik bahkan bisa dikatakan sehat, berat badan sudah naik dan bersama kami, ini sebagai bentuk refleksi juga syukur kami pada Tuhan atas ijin Tuhan, ibu kembali bersama kami.
Namun, dengan adanya kasus solidaritas dokter karena terjadi kriminalisasi dokter, dalam hal ini dr Ayu di Makasar. Saya menjadi terdorong untuk menulis ini, bagaimana dengan kriminalisasi pasien ? bukan hanya pada ibu saya..karena saya yakin di luar sana, banyak terjadi kriminalisasi pasien, tapi tidak disebarluaskan melalui media atau apapun..tau kenapa ? karena ujung-ujungnya orang-orang seperti ini, jika terlalu berani bicara maupun mengeluarkan pendapat akan mendapat pasal pencemaran nama baiklah, atau bisa-bisa terjadi pasal penipuan. Padahal bisa jadi kriminalisasi pasien itu benar terjadi dalam hidupnya maupun keluarganya.
Nah, apakah menjadi suatu hal yang perlu dihebohkan dalam kasus dr Ayu, tanpa melihat kenyataan bahwa juga banyak sekali terjadi kriminalisasi pasien ? Dokter dan pasien di dunia ini lebih banyak pasien, bisa dilihat dari adanya kekurangan tenaga dokter di daerah-daerah, maka sangat nyata jika mau adil..ayoo..kriminalisasi pasien juga boleh disebarluaskan, hal ini juga menjadi suatu kritikan yang membangun bagi dokter, RS, dan penunjang lainnya juga untuk pasien. Karena pasien bisa memberikan masukan yang baik mereka, dan dokter juga HARUS berubah lebih baik atas masukan dari pasien sehingga RS maupun penunjang yang lain hanya mengikuti sehingga menjadi semakin baik.
Terimakasih
Jumat, 29 Nov 2013
Pk 15.30 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H