Mohon tunggu...
Felia Siska
Felia Siska Mohon Tunggu... Dosen - Blogger

Hidup adalah Pilihan dan perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Masyarakat Pengguna Baru Internet Rentan terhadap Konflik Sosial?

19 Januari 2023   14:11 Diperbarui: 19 Januari 2023   14:22 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiner yang Budiman....

Internet memberi manfaat yang sangat banyak bagi manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Apalagi pada masa covid-19, internet sangat membantu semua pekerjaan dan kebutuhan manusia. 

Namun belum semua daerah yang terjangkau jaringan internet dan ada pula daerah yang baru terkoneksi jaringan internet. Dengan demikian secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan masyarakat pengguna baru internet.

Masyarakat pengguna baru internet akan melakukan aktivitas dengan menggunakan jaringan internet, akan bermunculan kedai penjual pulsa data/paket internet, masyarakat akan lebih mudah memperoleh informasi melalui google, youtube, media sosial dan berbagai informasi lainnya. Selain itu lebih memudahkan komunikasi dengan orang lain, setelah adanya internet.

Kompasianer yang Budiman. Selain berbagai manfaat dari internet di atas, ada beberapa dampak negative yang harus diwaspadai oleh pengguna baru internet. Berdasarkan survey terhadap daerah yang baru ada jaringan internet pada awal tahun 2022, bahwa adanya internet menimbulkan kecenderungan terjadi konflik sosial di masyarakat, baik konflik bersifat laten maupun manifest. Tahu alasannya kenapa ? yuk kita ulas bersama.

Masyarakat pengguna baru internet ini dalam artian mereka bisa mengakses internet dari tempat tinggal masing-masing tanpa harus mencari daerah-daerah tertentu untuk mengakses internet. 

Sebagian besar mereka tentu sudah menjadi pengguna internet aktif, mereka memiliki sosial media. Dilansir dari fortuneidn.com berdasarkan laporan Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) tahun 2022 bahwa alasan paling besar masyarakat Indonesia mengakses internet adalah untuk mengakses sosial media, yakni 98,02 %. Angka ini secara tidak langsung menjelaskan bahwa media sosial adalah flatfom paling menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat, termasuk pengguna baru.

Melalui postingan media sosial yang mengandung permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, membuat masalah yang biasanya bersifat laten atau tersembunyi, menjadi diketahui oleh orang banyak. 

Hal ini memicu terjadinya konflik sesama dalam satu kampung. Kemudian, didukng dengan saling sindir menyindir di media sosial. Padahal sebelum menjadi pengguna aktif media sosial, permasalahan seperti ini bisa diatasi, karena privasi pribadi masih terjaga dan tertutup.

Nah bagaimana cara mengatasi permasalahan konflik sosial yang diakibatkan oleh media sosial ? Masyarakat harus menyadari bahwa tidak semua yang dirasakan baik itu kesedihan dan kebahagiaan di umbar secara berlebihan di media sosial. 

Masyarakat harus memiliki kesadaran yang tinggi terhadap privasi pribadinya. Kemudian masyarakat juga harus melatih diri agar tidak mudah baper terhadap postingan tetangga atau teman, sehingga tidak mudah tersinggung dan sakit hati. Masyarakat juga harus menyadari bahwa bisa memanfaatkan jaringan internet untuk hal-hal yang mendatangkan manfaat bagi dirinya dan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun