Rumah kungkung saya terletak tidak jauh dari rumah apak, hampir 2 km jauhnya. Setelah sampai, seperti biasa kami menyapa kungkung, popo, dan semua keluarga, berbagi angpao, ngobrol-ngobrol, dan tentu saja makan. Kalau hari itu saya mengunjungi 5 rumah, dijamin saya akan makan 5 kali hari itu. Rasanya kurang sopan kalau nggak menerima jamuan makan yang sudah disediain tuan rumah. Menu makanan di rumah kungkung tidak jauh beda dengan di rumah apak, seperti bebek panggang, bakso ikan, ikan pindang bandeng, siomay, dan kue-kue kering.
[caption id="attachment_166065" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana di rumah kungkung bersama keluarga besar mama. Gambar: Dok. Pribadi"]
[caption id="attachment_166071" align="aligncenter" width="300" caption="Menyerbu makanan di meja makan. Gambar: Dok. Pribadi"]
Ada satu hal yang biasa kami lakukan di keluarga besar mama. Sudah tiga tahun terakhir ini, kami bermain pohon angpao. Tante saya (adik mama) atau yang biasa saya panggil ii menggantung angpao-angpao di pohon angpao dan hanya kami cucu yang belum nikah dan cicit yang boleh ikut bermain. Dimulai dari yang terkecil mengambil angpao di pohon angpao tersebut. Yang beruntung bisa dapet Rp 100.000, tapi yang tidak hanya dapet selembar kertas bertuliskan "Silahkan coba lagi di tahun depan". Atau ada juga yang perlu usaha dulu, seperti "Cari uang logam Rp 50 kalau mau dapet Rp 50.000". Hanya untuk seru-seruan di tengah kegembiraan Tahun Baru Imlek.
Sayang banget di tahun ini ii saya nggak membuatnya dan berjanji kalau tahun depan akan ada pohon angpao lagi. Sebagai gantinya di tahun ini kami dapat foto kenang-kenangan dari kamera Polaroid yang dibawa oleh suami dari ii saya yang biasa saya panggil icong. Masing-masing keluarga difoto dan hasilnya pun bisa langsung dibawa pulang.
[caption id="attachment_166070" align="aligncenter" width="300" caption="Bersama sepupu dan keponakan. Gambar: Dok. Pribadi"]
[caption id="attachment_166068" align="aligncenter" width="300" caption="Dari kiri ke kanan: cici, mama, papa, dan saya. Gambar: Dok. Pribadi"]
Perayaan Tahun Baru Imlek saya bersama keluarga besar kemarin berlangsung hangat dan penuh kegembiraan. Dengan perayaan Imlek inilah kami dapat bertemu dengan keluarga yang sebelumnya jarang kami temui. Menurut saya pribadi, perayaan Imlek bukan hanya sekedar berbagi angpao, tapi suasana dan waktu yang kami habiskan bersama keluarga dan orang-orang yang disayangi.
Selamat Tahun Baru Imlek 2563. Gong Xi Fa Cai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H