Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah tidak lama lagi akan segera meluncurkan produk inovasi olahan ikan khas Bangka yang dikemas dalam bentuk kaleng. Lempah kuning merupakan salah satu masakan khas Bangka berbahan dasar utama dari ikan laut yang kemudian dimasak dengan racikan bumbu kuning yang khas sehingga masyarakat Bangka Belitung banyak yang menyukai masakan ini. Tidak hanya itu, sebelumnya Pemkab Bangka Tengah juga telah mendaftarkan produk makanan jenis lempah kuning kemasan kaleng ke LIPI dan akan segera beredar di pasaran."Kami sudah daftarkan hasil inovasi dan kreativitas para UMKM itu ke LIPI, sebuah lembaga yang memiliki kompetensi untuk menentukan kelaikan sebuah produk untuk dikonsumsi dan dipasarkan," kata Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Dedy Muchdiyat
Ia juga menuturkan bahwa sebelumnya produk inovasi ini sebenarnya sudah pernah diproduksi namun belum bisa menjangkau pasaran karena belum ada uji kelayakan dari LIPI. Tidak hanya itu, bahan-bahan yang ada dalam produk lempah kuning bentuk kemasan kaleng tersebut komposisinya sama dengan yang dimasak oleh kalangan ibu rumah tangga sehari-harinya.Â
"Produknya sudah pernah diproduksi, namun belum bisa menjangkau pasar sepanjang belum ada uji kelaikan dari LIPI, "ujarnya
"Hanya saja dalam bentuk kemasan ini nantinya diolah setengah matang, makanya butuh penelitian dan uji produk dari pihak LIPI terkait dengan berapa lama ketahanan produk itu dalam bentuk kemasan kaleng," lanjut ungkapnya.
Produk Lempah Kuning yang dikemas dalam bentuk kaleng ini merupakan inovasi para UMKM daerah di bawah binaan Dinas Perikanan Bangka Tengah. Selain membantu para UMKM lokal, inovasi produk Lempah Kuning ini juga untuk turut mengenalkan makanan tersebut ke seluruh Indonesia sehingga diharapkan nantinya produk ini bisa dibawa ke seluruh indonesia dengan mudah ataupun dijadikan buah tangan.
Selain itu, Kepala Bidang Pengelohan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Atika Anggraini juga mengatakan bahwa pengalengan lempah kuning ini dilakukan agar masyarakat Bangka Belitung yang tinggal di daerah lain tetap bisa merasakan makanan tersebut. Hal ini menjadi sebuah kabar gembira bagi penduduk Bangka Belitung yang sedang berada diluar kota khususnya bagi yang merindukan masakan khas Bangka ini.
"Inovasi ini juga kami lakukan untuk mengenalkan makanan ini kepada masyarakat luas yang ada di seluruh Indonesia," terangnya.
Atika juga menuturkan bahwa rencana produk inovasi ini sudah dimulai dilakukan perizinan pada tahun 2021 yang lalu dan dapat terjadi melalui kerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Bahan Alami yang ada di Gunungkidul, Yogyakarta. Ia juga menambahkan, saat ini produksi lempah kuning dalam kaleng tersebut sudah siap diproduksi dalam jumlah besar, tetapi masih terkendala anggaran sehingga masih harus menunggu kesiapan anggaran terlebih dahulu sebelum dipasarkan.Â
"Untuk saat ini, belum kita lanjutkan lagi produksinya, karena masih menunggu kesiapan anggaran terlebih dahulu," ungkap Atika,
Meskipun demikian, pihaknya  sudah membuat dua contoh sample produk lempah kuning dalam kaleng yang menggunakan bahan dasar ikan tenggiri dan ikan mayung. Produk inovasi ini dikemas dalam kaleng dengan berat bersih 200 gram dan desainnya yang mendominasi 2 warna yakni kuning dan biru. Kemasan warna kuning diperuntukkan berbahan ikan tenggiri sedangkan kemasan warna biru muda untuk yang berbahan ikan manyung yang tentu produk ini memiliki rasa original dan pedas. Pembuatan lempah kuning dalam kemasan kaleng ini juga dimasak langsung oleh pelaku UMKM yang asalnya dari Bangka Tengah dan kemudian dibawa dan dikemas di Yogyakarta. Hal ini dilakukan agar tidak mengubah cita rasa khas Bangka sendiri dan mengutamakan kualitas bahan-bahan pokok yang dikirim langsung dari Bangka ke Yogyakarta.Â