Mohon tunggu...
Felia AlmaZ
Felia AlmaZ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Saya memiliki ketertarikan dalam bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Seni

Menyusuri Jejak Nostalgia: Permainan Bola Bekel Sebagai Warisan Budaya Anak-Anak Indonesia

12 November 2023   23:02 Diperbarui: 12 November 2023   23:07 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permainan tradisional anak-anak merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, permainan tradisional tetap memegang peranan penting dalam membentuk kreativitas, keterampilan motorik, dan interaksi sosial anak-anak. Permainan tradisional memiliki peran penting dalam proses interaksi sosial pada anak-anak, karena dapat membangun keterampilan komunikasi,kerjasama dan juga toleransi. Permainan tradisional bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga sarana pembelajaran sosial yang berharga bagi anak-anak dan tentunya memberi dampak positif bagi proses pembelajaran si kecil.

                Maraknya penggunaan gadget pada anak-anak terjadi karena mereka mencari hiburan instan yang terdapat didalamnya. Berbeda dengan beberapa tahun ke belakang, penggunaan gadget belum terlalu mendominasi seperti di masa sekarang, dan juga Hiburan anak-anak lebih banyak dikelilingi oleh permainan-permainan tradisional. Salah satunya adalah permainan Bola Bekel. Bola Bekel merupakan permainan tradisional anak-anak semenjak masa penjajahan hingga saat ini. Ciri khas dari permainan ini adalah bola bekel yang terbuat dari karet sebesar buah limau dan ditemani kerang-kerang atau dikenal juga sebagai kewuk dalam Bahasa Sunda yang berperan sebagai biji bekel.

                Ternyata permainan  bola bekel ini berasal dari negara kincir angin, Belanda. Kata bekel berasal dari bahasa Belanda bikkelspel atau bikkelen yang artinya membanting tulang. Namun, permainan bola bekel ini tidak ada hubungannya sama Sekali dengan banting tulang, hanya ketangkasan reflek dari kedua tangan pemainnya. Seiring berjalannya waktu, permainan bola bekel menjadi semakin dikenal di masyarakat Indonesia, terutama di kalangan anak-anak. Bola bekel pada awalnya terbuat dari bahan alami seperti kayu atau tanah liat, namun seiring dengan perkembangan teknologi, bahan-bahan seperti karet atau plastik juga digunakan untuk membuat bola bekel. Sejarah bola bekel mencerminkan keberlanjutan tradisi bermain anak-anak di Indonesia. Meskipun telah mengalami variasi dan adaptasi sepanjang waktu, permainan ini tetap menjadi bagian penting dari budaya lokal, menunjukkan daya tahan dan keberlanjutan warisan budaya yang berharga.

                Permainan ini dapat dimainkan di ruangan terbuka maupun tertutup. Namun, umumnya permainan ini dilakukan di teras rumah ataupun di atas pijakan kaki yang berbahan rata dan licin. Alat untuk bermain permainan bekel ini hanya butuh 2 jenis. Yang pertama adalah bola bekel yang biasanya terbuat dari karet berukuran sekitar 3 CM dan kulit kerang atau kewuk sesuai jumlah yang diinginkan. Jika tidak ada biji kewuk maka dapat menggunakan logam ringan berbentuk hewan bebek untuk dijadikan pengganti dari biji kerang atau biji kewuk. Permainan Bola Bekel ini umumnya selalu diawali dengan melakukan hompimpa atau suit jari terlebih dahulu untuk menentukan siapa permain yang akan melakukan giliran pertama.  Setelah itu pemain pertama dapat memulai permainan dengan melambungkan bola bekel sambal menebar biji bekel dalam waktu yang bersamaan. Selanjutnya pemain terus melakukan peraturan dalam permainan bola bekel hingga ia melanggar peraturan dan giliran selanjutnya diserahkan kepada pemain selanjutnya.

Permainan Bola Bekel https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/mainan/mainan-tradisional/117jf0g-jual-mainan-bola-bekel-bekles-biji-kuwuk-coklat
Permainan Bola Bekel https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/mainan/mainan-tradisional/117jf0g-jual-mainan-bola-bekel-bekles-biji-kuwuk-coklat

Permainan ini bisa membantu meningkatkan kemampuan motorik kasar bagi anak-anak dan juga membantunya menyerap nilai-nilai positif. Beberapa diantaranya yaitu kejujuran, ketangkasan, kejelian, dan berpikir strategis (Amelia Riskita Putri, 2023).  Aturan permainan bekel ini cukup terbilang sederhana seperti yang ditulis dalam Makalah Permainan Tradisional Bola Bekel, yaitu:

Permainan  bekel  biasanya  dimainkan  oleh  2-5  orang  pemain  dengan  cara  bermain  sebagai berikut:

* Siapkan bola bekel dan 5 buah biji bekel

* Pemain melakukan pengundian untuk menentukan urutan bermain

* Permainan  dilakukan  dengan  mengumpulkan  biji  bekel  setelah  bola  bekel dilambungkan ke udara, kemudian dilanjutkan dengan mengambil kembali bola setelah satu kali pantulan bola

* Pada babak pertama, pengumpulan biji bekel dilakukan secara bertingkat. Pada babak pertama, pemain mengambil 1 buah biji bekel pada pantulan bola pertama, mengambil 2 biji bekel pada pantulan bola kedua, dan seterusnya

* Permainan akan berganti ke pemain berikutnya apabila tidak berhasil mengumpulkan biji bekel pada pantulan bola bekel atau muncul pelanggaran yaitu menyentuh biji bekel lain saat mencoba mengumpulkan biji bekel

* Pada babak kedua, biji bekel diatur dengan posisi menunjukkan sisi yang sama

* Pada babak ketiga, biji bekel diatur sama dengan posisi menunjukkan sisi berbeda dari babak kedua * Pemenang permainan ini adalah pemain pertama yang berhasil menyelesaikan setiap babak dalam permainan. ((NITAMY TRISYA ARIEZA, 2020).

                Ada beberapa istilah dalam permainan bola bekel ini yaitu " Nangkarak" yang berarti pemain sudah melewati babak pertama atau dapat disebut sudah memasuki tingkat kesulitan medium karena pada babak ini pemain harus membalikan biji bekel satu persatu pada bagian yang bergerigi lalu mengambilnya satu persatu seperti bagaimana yang dilakukan pada babak pertama. Setelah itu ada "Nangkub" di babak ini kurang lebih cara bermainnya sama dengan babak "Nangkarak", namun bedanya di babak ini biji bekel harus di balik pada bagian yang sebaliknya yakni bagian "Nangkub" atau bagian tertutup. Selanjutnya pada babak terakhir atau babak " Naspel" Di babak ini pemain di haruskan membolak balikan biji bekel seperti babak kedua, tetapi tidak diambil. Setelah selesai pada tahap "nangkup" lalu biji bekel di balik ke bagian yang sebaliknya sambil disusun membentuk barisan. Kemudian seluruh biji bekel diambil dan disebarkan kembali dan pemain akan mendapatkan 1 poin karena telah menyelesaikan rangkaian dari permainan bola bekel.

Permainan bola bekel tidak hanya sekadar aktivitas fisik bagi anak-anak, tetapi juga merupakan warisan budaya yang kaya dan berharga bagi generasi muda Indonesia. Permainan ini tidak hanya memberikan kesenangan dan tantangan fisik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai seperti kerjasama, kompetisi yang sehat, dan keterampilan motorik. Permainan bola bekel memberikan sejumlah manfaat positif bagi anak-anak, baik dari segi fisik, sosial, maupun mental. Dari segi sosial, bola bekel sering dimainkan secara berkelompok, memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan belajar bekerja sama. Mereka juga belajar menghormati aturan permainan, memahami arti fair play, dan menghargai perbedaan antar teman bermain. Selain itu, permainan ini merangsang kreativitas dan imajinasi anak-anak, karena mereka sering kali mengembangkan aturan tambahan atau variasi permainan sendiri. Secara keseluruhan, bola bekel bukan hanya sekadar bentuk hiburan, melainkan juga merupakan alat pembelajaran yang efektif untuk membentuk keterampilan fisik, sosial, dan mental anak-anak, sambil memberikan mereka pengalaman bermain yang menyenangkan.

 Bola bekel menjadi jendela ke masa lalu, menghubungkan anak-anak dengan tradisi yang mendalam dan mengajarkan mereka tentang pentingnya memelihara warisan budaya. Di tengah serbuan teknologi modern, menjaga keberlanjutan permainan bola bekel adalah langkah penting dalam melestarikan akar budaya Indonesia yang kaya dan merawat semangat kebersamaan di antara anak-anak. Sebagai warisan budaya anak-anak, bola bekel terus memberikan pengalaman bermain yang mendidik dan mendalam, menciptakan kenangan indah yang akan terus hidup di hati dan pikiran generasi mendatang.

Referensi:

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sumatera-utara/olahraga-kesenian/makalah-permainan-tradisional-bola-bekel/46484693

https://www.urbanjakarta.com/khazanah/pr-6915229630/asal-usul-permainan-tradisional-bola-bekel-permainan-yang-sangat-digemari-pada-zamannya?page=2

https://www.orami.co.id/magazine/permainan-bola-bekel?page=all

https://www.akutahu.com/post/bola-bekel

https://tgrcampaign.com/read/77/mengenal-permainan-tradisional-bekel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun