* Pada babak pertama, pengumpulan biji bekel dilakukan secara bertingkat. Pada babak pertama, pemain mengambil 1 buah biji bekel pada pantulan bola pertama, mengambil 2 biji bekel pada pantulan bola kedua, dan seterusnya
* Permainan akan berganti ke pemain berikutnya apabila tidak berhasil mengumpulkan biji bekel pada pantulan bola bekel atau muncul pelanggaran yaitu menyentuh biji bekel lain saat mencoba mengumpulkan biji bekel
* Pada babak kedua, biji bekel diatur dengan posisi menunjukkan sisi yang sama
* Pada babak ketiga, biji bekel diatur sama dengan posisi menunjukkan sisi berbeda dari babak kedua * Pemenang permainan ini adalah pemain pertama yang berhasil menyelesaikan setiap babak dalam permainan. ((NITAMY TRISYA ARIEZA, 2020).
        Ada beberapa istilah dalam permainan bola bekel ini yaitu " Nangkarak" yang berarti pemain sudah melewati babak pertama atau dapat disebut sudah memasuki tingkat kesulitan medium karena pada babak ini pemain harus membalikan biji bekel satu persatu pada bagian yang bergerigi lalu mengambilnya satu persatu seperti bagaimana yang dilakukan pada babak pertama. Setelah itu ada "Nangkub" di babak ini kurang lebih cara bermainnya sama dengan babak "Nangkarak", namun bedanya di babak ini biji bekel harus di balik pada bagian yang sebaliknya yakni bagian "Nangkub" atau bagian tertutup. Selanjutnya pada babak terakhir atau babak " Naspel" Di babak ini pemain di haruskan membolak balikan biji bekel seperti babak kedua, tetapi tidak diambil. Setelah selesai pada tahap "nangkup" lalu biji bekel di balik ke bagian yang sebaliknya sambil disusun membentuk barisan. Kemudian seluruh biji bekel diambil dan disebarkan kembali dan pemain akan mendapatkan 1 poin karena telah menyelesaikan rangkaian dari permainan bola bekel.
Permainan bola bekel tidak hanya sekadar aktivitas fisik bagi anak-anak, tetapi juga merupakan warisan budaya yang kaya dan berharga bagi generasi muda Indonesia. Permainan ini tidak hanya memberikan kesenangan dan tantangan fisik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai seperti kerjasama, kompetisi yang sehat, dan keterampilan motorik. Permainan bola bekel memberikan sejumlah manfaat positif bagi anak-anak, baik dari segi fisik, sosial, maupun mental. Dari segi sosial, bola bekel sering dimainkan secara berkelompok, memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan belajar bekerja sama. Mereka juga belajar menghormati aturan permainan, memahami arti fair play, dan menghargai perbedaan antar teman bermain. Selain itu, permainan ini merangsang kreativitas dan imajinasi anak-anak, karena mereka sering kali mengembangkan aturan tambahan atau variasi permainan sendiri. Secara keseluruhan, bola bekel bukan hanya sekadar bentuk hiburan, melainkan juga merupakan alat pembelajaran yang efektif untuk membentuk keterampilan fisik, sosial, dan mental anak-anak, sambil memberikan mereka pengalaman bermain yang menyenangkan.
 Bola bekel menjadi jendela ke masa lalu, menghubungkan anak-anak dengan tradisi yang mendalam dan mengajarkan mereka tentang pentingnya memelihara warisan budaya. Di tengah serbuan teknologi modern, menjaga keberlanjutan permainan bola bekel adalah langkah penting dalam melestarikan akar budaya Indonesia yang kaya dan merawat semangat kebersamaan di antara anak-anak. Sebagai warisan budaya anak-anak, bola bekel terus memberikan pengalaman bermain yang mendidik dan mendalam, menciptakan kenangan indah yang akan terus hidup di hati dan pikiran generasi mendatang.
Referensi:
https://www.orami.co.id/magazine/permainan-bola-bekel?page=all