Mohon tunggu...
Feldina Gustanti
Feldina Gustanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Biologi

Mahasiswa Pendidikan Biologi di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

KKN TEMATIK UPI 2022: Penyuluhan Budidaya Tanaman Hias dan Peluangnya sebagai Ladang Usaha

7 Agustus 2022   17:05 Diperbarui: 12 Agustus 2022   17:02 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecamatan Andir --- Rabu (27/7/2022), Mahasiswa KKN Tematik UPI Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir dibimbing oleh DPL, Dr. Wina Nurhayati Praja, M.Pd. menyelenggarakan penyuluhan tentang nilai ekonomis budidaya tanaman hias kepada ibu-ibu PKK Kelurahan Maleber dalam rangka mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui pemberdayaan perempuan

Budidaya Tanaman Hias di Kelurahan Maleber (Dokpri)
Budidaya Tanaman Hias di Kelurahan Maleber (Dokpri)
Budidaya Tanaman Hias di Kelurahan Maleber (Dokpri)
Budidaya Tanaman Hias di Kelurahan Maleber (Dokpri)
Budidaya Tanaman Hias di Kelurahan Maleber (Dokpri)
Budidaya Tanaman Hias di Kelurahan Maleber (Dokpri)
Belakangan ini, tanaman hias sedang tren di kalangan ibu rumah tangga. Pandemi Covid 19 menuntut semua orang untuk melakukan seluruh aktivitasnya dari rumah. Begitu pun anak sekolah dihimbau oleh pemerintah untuk school from home.  Hal ini ternyata menambah tugas Ibu. Apabila sebelumnya ibu bertugas mengurusi dapur dan sumur kini dituntut pula menjadi guru bagi sang anak. 

Beban yang dipikul oleh ibu rumah tangga menjadi lebih besar, sedangkan untuk membayarnya dengan melepas penat pun kesulitan karena kegiatan yang dilakukan terbatas hanya di rumah, ditambah tempat-tempat hiburan tidak dapat dikunjungi. 

Akhirnya banyak ibu rumah tangga yang memilih untuk mencari kegiatan baru, salah satunya yaitu membudidaya tanaman. Kegiatan menanam dan merawat tanaman ini dijadikan sebagai healing di saat waktu kosong. Akhirnya banyak tercipta spot yang asri di rumah.

 Apabila terdapat lahan yang cukup luas mereka memanfaatkannya sebagai kebun, ada juga yang memanfaatkan lahan kecil menjadi satu spot penuh tanaman. Tidak hanya tanaman hijau tetapi juga beragam warna yang mencolok. Dari tanaman Sukulen kecil hingga tanaman merambat Sirih Gading. Ibu-ibu menjadi giat untuk mengoleksi tanaman hias. Informasi tentang tanaman hias apa saja yang sedang tren biasanya sampai dari satu ke yang lainnya melalui media online. 

 Hal ini lah yang menjadi alasan bagi Kelompok KKN Tematik 42 UPI untuk menyelenggarakan penyuluhan kepada ibu-ibu di Kelurahan Maleber tentang kegiatan dasar budidaya tanaman hias.

Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait cara memulai, merawat dan memelihara tanaman. Hal ini didasari oleh masih adanya ibu-ibu  yang kebingungan bagaimana memulai budidaya tanaman. 

Selain itu penyuluhan yang dilakukan bertujuan untuk menginformasikan bahwa budidaya tanaman juga berpotensi untuk dijadikan sebagai ladang usaha. Jadi, budidaya tanaman ini bisa dikatakan sebagai kegiatan menghasilkan uang dengan cara yang menyenangkan.

Pembukaan Penyuluhan (Dokpri)
Pembukaan Penyuluhan (Dokpri)
Kegiatan penyuluhan dilakukan bersamaan dengan rapat rutin PKK Kelurahan Maleber pada hari Rabu, 27 Juli 2022 Pukul 09.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh Lurah Kelurahan Maleber, Ketua Bidang Kesejahteraan Sosial, Ketua PKK Kelurahan Maleber, dan perwakilan pengurus PKK dari RW 01 hingga RW 11 yang berjumlah 34 orang. 

Bapak Lurah dan ketua PKK memberi kesempatan kepada kelompok 42 untuk mengisi penyuluhan dengan judul 'Budidaya Tanaman Hias Menghasilkan Cuan'.  Penyuluhan ini dilangsungkan secara offline di aula Kelurahan Maleber dan secara online melalui google meet. Kegiatannya terdiri dari empat bagian kegiatan. 

Pertama, berfokus pada pematerian terkait kegiatan dasar budidaya tanaman serta tips praktis yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu di rumah. Kedua, pematerian terkait peluang tanaman hias yang sedang tren untuk dijadikan sebagai ladang usaha. Ketiga, kuis dan pemberian doorprize. Dan yang terakhir adalah pengisian kuesioner terkait pematerian yang telah disampaikan. 

Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)
Pematerian Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Hias (Dokpri)

Di saat pemberian materi, tampak peserta antusias menyiapkan buku catatan dan bolpoin untuk mencatat, serta mengangkat telepon seluler dan mengarahkannya ke layar proyektor, menangkap gambar beberapa slide berisi materi yang dirasa penting. 

Materi 'Budidaya Tanaman Hias Menghasilkan Cuan' dapat Anda akses di link berikut ini  

Kuis (Dokpri)
Kuis (Dokpri)

Kuis (Dokpri)
Kuis (Dokpri)
Kuis (Dokpri)
Kuis (Dokpri)

Kuis (Dokpri)
Kuis (Dokpri)

Pemberian Hadiah Kuis (Dokpri)
Pemberian Hadiah Kuis (Dokpri)

Ketika sampai pada segmen kuis , ibu-ibu semangat mengangkat tangan mereka untuk menjawab pertanyaan yang kami lontarkan. Dimulai dari pertanyaan mudah yaitu menyebutkan satu jenis tanaman hias dari gambar yang ditayangkan hingga pertanyaan menyebutkan ulang isi materi kegiatan dasar budidaya tanaman. 

Terakhir terdapat pertanyaan yang meminta ibu-ibu untuk menyebutkan nama lengkap beserta gelar dari Pak Lurah. Tujuannya adalah sebagai pencair suasana agar ibu-ibu terhibur. Setelah selesai kuis, ibu-ibu yang berhasil menjawab dengan benar, kami persilakan ke depan untuk menerima hadiah yang telah kami siapkan. Wajah sumringah pun tampak baik dari pemenang maupun ibu-ibu yang menonton. 

Di akhir penyuluhan, kuesioner pun dibagikan kepada ibu-ibu. Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang ketertarikan terhadap kegiatan budidaya tanaman hias sebelum dan setelah pematerian. Selain itu juga ibu-ibu diminta untuk menuliskan kesan yang mereka dapatkan setelah  pematerian selesai

Pengisian Kuesioner (Dokpri)
Pengisian Kuesioner (Dokpri)

Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh ibu-ibu didapatkan hasil yaitu sebagian besar ibu-ibu telah mengenal sebelumnya tentang budidaya tanaman.

Adapun beberapa yang masih asing dengan kegiatan budidaya tanaman, namun setelah mendapatkan pematerian ibu-ibu mengaku menjadi tertarik untuk melakukan budidaya tanaman karena telah mendapatkan wawasan baru terkait cara memulainya. Sebagian besar ibu-ibu ternyata telah melakukan budidaya tanaman di rumahnya. 

Dengan adanya pematerian ini mereka mengaku menambah ilmu baru terkait perawatan dan pemeliharaan tanaman hias. Semua menjawab setuju bahwa kegiatan budidaya tanaman hias dapat dijadikan sebagai ladang usaha sebagian besar diantaranya tertarik untuk mengaplikasikannya di rumah. 

Jenis tanaman hias yang disebutkan oleh ibu-ibu untuk dibudidaya sebagai ladang usaha diantaranya yakni tanaman hias yang dipaparkan saat pematerian yaitu Janda Bolong, Aglaonema, Kantong Semar, Sirih Gading, Miana serta tanaman lainnya seperti Bougenville, Tarum Areuy, tanaman sukulen seperti Kaktus, dan  Lidah Mertua. 

Selesai kegiatan terdapat beberapa ibu yang menghampiri kami di ruang tunggu untuk sekedar memberikan kesan atau pun bertanya. Ada bercerita  bahwa kebetulan ibu tersebut sedang memulai membudidaya tanaman hias sehingga merasa senang oleh adanya kegiatan penyuluhan ini. 

Ada juga yang bertanya terkait solusi cara agar tanamannya tidak lagi diganggu oleh hama. Kelompok kami senang dan menganggap hal ini sebagai bentuk apresiasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun