Mohon tunggu...
Felani Saraswati
Felani Saraswati Mohon Tunggu... Editor - Keluarga adalah segalanya

dipikirkan nanti ya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Anda Harus Tahu, 7 Alasan Ini Wanita Bisa Jadi Pelakor

11 Agustus 2020   13:57 Diperbarui: 28 Agustus 2020   09:11 1548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah Pelakor saat ini sering kita dengar baik itu di dunia maya maupun di dunia nyata. Pelakor atau ‘Perebut Laki Orang’ sebenarnya sudah ada dari dulu. Hanya saja semakin marak dunia maya saat ini, maka istilah pelakor jadi lebih familiar.

Tak jarang hubungan rumah tangga hancur berantakan karena kehadiran orang ketiga atau pelakor. Keberadaan wanita yang suka mengganggu keutuhan rumah tangga orang lain ini memang sangat mengganggu. Lalu apa alasan mereka lebih suka menjadi pelakor? Berikut 7 fakta yang harus Anda tahu.

1.       Butuh biaya hidup

Terkadang seorang wanita memiliki kebutuhan yang lebih besar dari pendapatannya. Apalagi jika mengikuti gaya hidup zaman sekarang yang semakin banyak kebutuhan tersiernya. Tentunya pendapatan yang tidak seberapa tidak akan menutupi semua kebutuhannya. Jika dia memilih hidup bersama seorang pria muda yang baru saja meniti karir dengan penghasilan yang tidak terlalu besar, dia masih merasa kekurangan. Oleh karena itu, seorang wanita rela menjadi pelakor agar bisa memenuhi semua kebutuhannya.

 2.       Merasa dirinya menarik

Satu lagi alasan kenapa seorang wanita rela menjadi pelakor yaitu karena dia terlalu percaya diri bahwa dirinya sangat menarik bagi kaum adam. Kondisi ini sering disebut dengan istilah narsis. Merasa dirinya sangat menarik dan bisa mendapatkan apa saja yang dia inginkan, termasuk suami orang. Jika dia berhasil merebut suami orang maka akan timbul kepuasan tersendiri dalam dirinya.

 3.       Dendam

Salah satu sifat buruk ini juga bisa menjadi penyebab seorang wanita rela menjadi pelakor. Setelah mendapat pengkhianatan dari kekasih atau suami yang tidak dia terima. Rasa sakit itu berubah menjadi dendam. Maka untuk meredam rasa sakit yang pernah dia rasakan itu dengan melakukan balas dendam dengan menjadi pihak ketiga yang merusak keutuhan rumah tangga orang lain.

 4.       Jenuh

Wanita merupakan manusia biasa yang juga memiliki rasa bosan. Jika dia memiliki pasangan yang kurang menarik bisa jadi lama kelamaan dia akan merasa jenuh dengan hubungan yang sedang dijalani. Kemudian dia tertarik untuk menjadi pelakor untuk mendapatkan seorang lelaki yang lebih matang dan dewasa.

 5.       Menyukai tantangan

Tak hanya pria yang menyukai tantangan, tetapi wanita juga ada yang menyukai tantangan. Bisa jadi seorang wanita rela menjadi pelakor hanya untuk memuaskan hasratnya akan sebuah tantangan. Belum tentu wanita itu benar-benar menyukai pria tersebut. Tapi hanya menjadi mainannya untuk memuaskan hasrat atau menguji dirinya bisa melalui tantangan yang penuh adrenalin.

 6.       Hubungan bermasalah

Hubungan yang bermasalah juga bisa menjadi penyebab seorang wanita ingin menjadi pelakor. Jika dia tidak menemukan hubungan yang sehat bagi dirinya, maka dia berani menjadi seorang pelakor jika menemukan seorang pria yang lebih matang. Biasanya laki-laki yang sudah berkeluarga sudah matang dan dewasa dalam bertindak. Sehingga hubungan yang terjalin tidak banyak menghadapi masalah. Oleh karena itu, seorang wanita bisa rela menjadi pihak ketiga asal hubungan yang dijalani bisa meredam masalah yang dihadapinya.

 7.       Intensitas bertemu

Mungkin Anda pernah mendengar istilah jawa ‘Tresno jalaran soko kulino’ yang artinya rasa perasaan suka bisa timbul karena sering bertemu. Nah, intensitas bertemu ini bisa menjadi salah satu faktor kenapa seorang wanita rela menjadi seorang pelakor. Dia rela menjadi pihak ketiga asal masih bisa bersama dengan pria tersebut.

Itulah 7 alasan kenapa seorang wanita rela menjadi pelakor. Kondisi tersebut memang tidak kita inginkan tetapi hal itu kadang terjadi diluar perkiraan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun