Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I tahun ajaran 2020/2021 kembali dilakukan secara daring karena wabah COVID-19 yang belum juga mereda. Pelaksanaan KKN pulang kampung ini tidak jauh berbeda dari periode sebelumnya yang mengharuskan mahasiswa melakukan pengabdian di sekitar tempat tinggalnya, dengan mengusung tema 'Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)'.
Tema KKN yang berbasis pada tujuan berkelanjutan, secara tak langsung memunculkan ide bagi seorang mahasiswa Ilmu Perpustakaan, Universitas Diponegoro, yang berlokasi KKN di RT. 02 RW. 04 Kelurahan Gajahmungkur untuk memanfaatkan aplikasi iPusnas sebagai media dalam membangun masyarakat yang cerdas berliterasi media.
Menurutnya, pembelajaran jarak jauh yang saat ini sedang dilakukan siswa-siswi, tidak hanya berimbas pada sistem pendidikan yang menjadi berada dalam layar. Namun, juga membuat sumber informasi siswa lebih diprioritaskan pada Google, sedangkan tidak semuanya sumber informasi dari mesin penelusuran tersebut dapat diolah menjadi pengetahuan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim 1 ini menerapkan program Kampanye Baca iPusnas kepada warga RT. 02 RW. 04 Kelurahan Gajahmungkur, khususnya yang masih duduk di bangku sekolah, yang bertujuan untuk memperkenalkan aplikasi iPusnas sebagai alternatif yang dapat menggantikan perpustakaan secara sementara.
Program ini dilaksanakan selama sepuluh hari, dari tanggal 14 Januari 2021 hingga 22 Januari 2021. Dimulai dengan melakukan sosialisasi secara door to door ke beberapa rumah warga pada tanggal 14 -- 15 Januari 2021. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan membaca buku di aplikasi iPusnas secara daring melalui grup Whatsapp, mulai tanggal 16 -- 22 Januari 2021. Serta tanggal 23 Januari 2021 dilakukan penutupan kegiatan dan meminta tanggapan peserta mengenai pengalaman membacanya di aplikasi iPusnas selama tujuh hari itu.
"Karena bacanya lewat hp, menurutku agak sakit buat mata. Penat. Positifnya, baca lewat iPusnas enggak perlu ngerasa berdosa karena baca secara ilegal. Dan membantu banget buat pelajar yang uang sakunya enggak lebih dari lima puluh ribu per bulan sepertiku, yang cuma cukup buat kuota internet," tutur salah satu peserta Kampanye Baca iPusnas.
Peserta lainnya pun ikut menambahkan pengalaman positifnya selama membaca di aplikasi iPusnas. "Aku jadi lebih banyak referensi bacaan di aplikasi ini. Lumayan membantu buat aku yang jarang beli buku fisik karena irit duit. Udah banyak yang aku baca dan love it semua."
Ulasan tersebut sekaligus mengakhiri sesi obrolan di Grup Whatsapp Kampanye Baca iPusnas. Kemudian keesokan harinya diberikan reward kepada peserta yang paling antusias mengikuti program ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H