Mohon tunggu...
Utche Felagonna
Utche Felagonna Mohon Tunggu... -

tukang foto, penulis, pembaca dan orang biasa2 saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

#SajakCintaPadaKefanaan--Epilog-1

25 Maret 2012   06:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:31 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam yang rumpang
mengeja gigil tiap desahan
apa yang bisa kita bagi selain resah dan gundah
sebenarnya kita sedang bertransaksi
mengelompokan setiap puas sebagai buah
bukan hati yang patah, jiwa kita terbelah

kenangan adalah perangkap hebat
ia pencopet lihai di setiap langkah
kita yang selalu mencoba menjadi hebat
setiap saat ketika kita menindas hasrat
dalam mimpi yang teramat indah
kita telah menggagahi mimpi sejadi-jadinya

yang teratur dalam ketidakteraturan
mulai menuai setiap tusukan sebagai perih
kenangan telah mekar, kenang-kenangan telah mulai bersinar
warna-warna telah menempel di kanvas-kanvas kosong
tinta-tinta dan memori elektronik menjaga sebagian
yang tersisa di pikiran mungkin tak sampai menuju kefanaan

ranting-ranting pohon jambu telah mengering tanpa dedaunan
disana, seekor murai berkicau dari pagi
panggilan telah datang, pintu telah terbuka
di tanganmu kini, di dekapanmu, di buaianmu
bukankah sudah kuketuk kembali pintumu, kasih?

Kapau, 25/3/2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun