Mohon tunggu...
Puisi

Menghembuskan Kembali Nafas Haiku

21 September 2016   14:22 Diperbarui: 21 September 2016   18:19 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : foto sendiri Kembang Zephyr

prolog:

haiku adalah puisi asli dari Jepang yang artinya adalah puisi pendek. Biasanya terdiri dari 3 baris. Dan biasanya mengikuti pola 5-7-5 silabel. Dalam perkembangannya haiku berbahasa lain mengasimilasi aturan ini menjadi 5-7-5 suku kata. Dan disebut haiku tradisional. Meskipun akan sangat sulit mengimplikasikan haiku dalam Bahasa Indonesia. Sebab kata-kata dalam Bahasa Indonesia tergolong panjang-panjang. Namun saya mencoba menterjemahkannya sesingkat mungkin.

haiku saya:

29 April 2015,

sorrow rain subsides

a fresh spring breeze blows calmly

the Zephyr's song blooms

hujan pilu reda

angin segar menghembus lembut

lagu Zephyr mekar

(Zephyr adalah Kembang Coklat)

3 Mei 2015,

two horse-flies

playing horseback riding

forget everything

dua lalat kuda

main kuda-kudaan

lupakan semua

22 Agustus 2015,

blind morning

a surge of sudden rainfall

a micro-bat goes mad

pagi nan buta

hujan deras melanda

kampret pun marah

29 Agustus 2015,

small fellow

needs no wings

to grab her sky

sahabat kecil

tak butuh sayap-sayap

menggapai langit

31 Agustus 2015,

one last breath

elder rat bequeaths his grasp

piece of cake is banned

nafas terakhir

wasiat tikus sepuh

yang gampang tabu

19 Agustus 2015,

angels and demons

could only whisper

all regrets futile

setan malaikat

hanya bisa berbisik

sesal tak guna

2 Mei 2015,

egg to butterfly

a long process to be done

but why leaf?

ulat jadi kupu

proses yang panjang

haruskah daun?

22 Agustus 2015,

smeary clouds

dim green savana

null rainfall

pekatnya mega

rerumput hijau kusam

tiada hujan

25 Agustus 2015,

cool Brook river

big black bear smirks

at digital peeper

Sungai Brook beku

beruang hitam senyum

pada kamera

31 Agustus 2015,

after rain

different worlds

through dew

(Published in Yanty's Butterfly-An Anthology book)

seusai hujan

dunia-dunia berbeda

dibalik embun

(c) feizhan 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun