Mohon tunggu...
Ferra ShirlyAmelia
Ferra ShirlyAmelia Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - istri yang suka menulis dan minum kopi

senang bekerja dan belajar dari rumah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pariwisata Halal Tak Lengkap Tanpa Makanan Halal

3 Februari 2025   14:42 Diperbarui: 3 Februari 2025   14:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pariwisata halal bukan sekadar destinasi yang menyediakan tempat ibadah atau fasilitas ramah Muslim, tetapi juga memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi benar-benar halal. Namun, tantangan di lapangan masih cukup besar. Banyak tempat makan yang terlihat halal, tetapi jika ditelusuri lebih dalam, penggunaan bahan-bahan non-halal masih ditemukan dalam proses pembuatannya.

Salah satu contoh yang sering luput dari perhatian adalah penggunaan angciu dalam masakan. Angciu, sejenis arak Tionghoa, sering digunakan untuk memberi cita rasa khas pada masakan seperti seafood, ayam, atau bahkan hidangan yang tampaknya sederhana seperti mi goreng. Sayangnya, banyak yang menganggap penggunaan angciu adalah hal biasa dan tidak menyadari bahwa itu menjadikannya haram dikonsumsi.

Bahkan makanan yang sering dianggap aman, seperti kue tart, pun perlu diwaspadai. Beberapa kue tart menggunakan rum atau bahan tambahan lain yang mengandung alkohol, baik dalam adonan, krim, maupun toppingnya. Oleh karena itu, tidak heran jika ada warung bakso bersertifikat halal yang sangat berhati-hati dalam menjaga standar halal mereka. Saat saya makan bakso di tempat tersebut, terdapat pengumuman jika ada pelanggan yang membawa kue tart, maka mereka hanya diperbolehkan berfoto dengan kue tart tersebut, tetapi tidak memakannya di tempat. Sikap ini adalah bentuk kesadaran yang sangat baik dan patut dicontoh oleh pelaku usaha lain.

Kesadaran semacam ini seharusnya menjadi standar dalam industri pariwisata halal. Tidak cukup hanya memastikan daging yang digunakan halal dan berasal dari sembelihan halal, tetapi juga harus mencermati semua bahan tambahan yang digunakan. Edukasi kepada pelaku usaha dan wisatawan Muslim juga perlu digencarkan agar semakin banyak yang memahami betapa pentingnya menjaga kehalalan makanan, bukan hanya dari sisi bahan utama, tetapi juga dari aspek proses pengolahan hingga penyajiannya.

Dengan semakin ketatnya pengawasan dan meningkatnya kesadaran seperti ini, pariwisata halal diharapkan mampu berkembang lebih baik dan dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan Muslim tanpa rasa was-was.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun