Mohon tunggu...
Ferra ShirlyAmelia
Ferra ShirlyAmelia Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

senang bekerja dan belajar dari rumah

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Keuangan 2025: Mengatasi Doom Spending dan Tantangan Perbankan

14 Januari 2025   23:04 Diperbarui: 14 Januari 2025   23:41 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potensi Masalah:

  • Over-leverage: Banyaknya masyarakat yang meminjam di luar kemampuan bayar, sehingga utang konsumtif menumpuk.
  • Kredit Macet: Jika banyak nasabah gagal bayar, rasio kredit macet (NPL) perbankan akan meningkat, mengancam stabilitas sistem keuangan.

4. Bagaimana Cara Terbebas dari Doom Spending dan Utang Berlebih?

Agar tidak terjebak dalam lingkaran doom spending, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

Meningkatkan Kesadaran Finansial: Pahami bahwa belanja impulsif tidak menyelesaikan masalah. Buat rencana anggaran yang jelas, pisahkan antara kebutuhan dan keinginan, serta disiplin dalam mengikuti anggaran tersebut.

Belajar Hidup Sederhana: Hidup sederhana adalah kunci untuk terbebas dari tekanan gaya hidup konsumtif. Beberapa langkah praktis:

  • Anak Muda: Fokus pada pengembangan keterampilan atau pengalaman, daripada membeli barang mahal yang hanya memberi kepuasan sementara.
  • Orangtua: Prioritaskan kebutuhan keluarga, seperti pendidikan anak atau tabungan masa depan, daripada barang-barang mewah.

Pahami dan Hindari Penggunaan Kredit: Hindarilah utang, termasuk penggunaan kartu kredit atau layanan "paylater", yang sering kali memicu perilaku konsumtif. Optimalkan usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada. Kalaupun berutang, pastikan tujuannya adalah untuk mendapatkan aset produktif yang dapat memberikan manfaat jangka panjang, bukan untuk memenuhi gaya hidup atau keinginan sesaat.

Selain itu, pastikan keputusan untuk berutang disertai dengan perencanaan finansial yang matang dan kondisi keuangan yang sehat. Jangan pernah memaksakan diri mengambil pinjaman jika:

  • Cicilan utang melebihi 30% dari penghasilan bulanan.
  • Tidak memiliki tabungan darurat yang memadai.
  • Tidak ada rencana jelas bagaimana utang tersebut akan dilunasi.

Utang yang bijak adalah utang yang direncanakan, dikelola dengan baik, dan hanya diambil untuk mendukung kestabilan atau pertumbuhan keuangan, bukan untuk mengorbankan masa depan. Dengan pendekatan ini, kita dapat terhindar dari jebakan utang konsumtif yang sering kali menjadi beban jangka panjang.

Cari Alternatif Hiburan yang Murah atau Gratis: Daripada menghabiskan uang untuk hiburan mahal, pilih aktivitas sederhana yang tetap menyenangkan. Misalnya, jalan-jalan di taman terdekat, memasak bersama keluarga, atau membaca buku.

Edukasi Perbankan yang Bertanggung Jawab dan Berbasis Syariah

Perbankan memiliki peran besar dalam mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan keuangan, termasuk risiko kredit konsumtif. Namun, penting untuk menekankan bahwa keberkahan dalam keuangan tidak hanya bergantung pada keberhasilan materi, tetapi juga pada kepatuhan terhadap aturan Allah. Oleh karena itu, produk keuangan yang ditawarkan oleh perbankan seharusnya tidak mengandung unsur riba, gharar (ketidakjelasan), atau maisir (spekulasi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun