Mohon tunggu...
Ferra ShirlyAmelia
Ferra ShirlyAmelia Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - istri yang suka menulis dan minum kopi

senang bekerja dan belajar dari rumah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mahar yang Bernilai: Investasi Cinta dan Masa Depan

13 Januari 2025   13:58 Diperbarui: 13 Januari 2025   14:50 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernikahan adalah awal dari sebuah perjalanan panjang, penuh dengan dinamika, tantangan, dan pembelajaran. Ia bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang kerja sama, keikhlasan, dan perjuangan untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Bukan juga hanya tentang menyatukan dua hati, tetapi juga bagaimana menyatukan visi, misi, dan strategi untuk membangun masa depan bersama. Dalam perjalanan ini, mahar memiliki posisi yang sangat penting. Ia bukan sekadar formalitas atau simbol cinta, tetapi juga memiliki fungsi penting yang dapat menjadi penyelamat saat berada di masa-masa sulit.

Oleh karena itu, memilih mahar yang 'bernilai' adalah keputusan tepat. Mahar berupa uang tunai, perhiasan emas, atau logam mulia adalah pilihan bijak. Jenis mahar ini mudah diuangkan jika diperlukan, terutama di saat-saat genting yang kerap menghampiri di awal pernikahan. Sebaliknya, mahar seperti bacaan Al-Qur'an atau hafalan surat, meskipun memiliki nilai spiritual yang tinggi, menurut saya kurang tepat dijadikan mahar. Karena membaca atau menghafal Al-Qur'an adalah bentuk ibadah bagi seorang Muslim, dan sudah seharusnya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar dijadikan simbol pernikahan.

Dalam pernikahan, mahar yang 'bernilai' tidak hanya menjadi simbol komitmen suami kepada istri, tetapi juga wujud tanggung jawabnya seorang suami. Bukan tentang seberapa mewahnya, tapi bukan berarti asal ada. Namun, sesuai kemampuan disertai rasa penghargaan kepada pasangan.

Ilustrasi kisah Vani dan Dito berikut semoga mampu mencerahkan tentang pentingnya sebuah mahar yang bernilai. Dimana hadirnya bukan sekedar simbol tapi juga mampu menjadi penolong di saat-saat sulit menapaki rumah tangga.

Awal Perjalanan Pernikahan

Vani dan Dito menikah dengan sederhana. Mahar yang diberikan Dito adalah sebuah cincin emas, hasil dari tabungannya selama beberapa bulan sebelum menikah. Cincin itu sederhana, tetapi memiliki makna yang besar bagi mereka berdua.

Namun, kehidupan pernikahan tidak selalu berjalan mulus. Di awal pernikahan, Vani dan Dito sama-sama bekerja. Dito mencoba mengembangkan usaha kecil-kecilan, sementara Vani bekerja sebagai karyawan di sebuah kantor kecil. Pendapatan mereka digabungkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk melunasi hutang Dito yang masih tersisa sebelum menikah, dan menyewa kontrakan sederhana untuk tempat tinggal.

Takdir pun sering kali menguji di saat yang tidak terduga. Beberapa bulan setelah menikah, usaha Dito mengalami kendala, sementara penghasilan Vani tidak cukup untuk menutupi semua kebutuhan. Saat itu, kontrakan mereka hampir jatuh tempo, dan Dito merasa buntu karena tak lagi memiliki simpanan.

Di tengah kebingungan, Vani mengusulkan sesuatu yang sulit, namun mampu menjadi solusi terbaik saat itu.

"Mas, bagaimana kalau cincin ini kita jual saja? Daripada harus meminjam uang lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun