Setiap pagi, sebelum mentari benar-benar menampakkan wajahnya, Dodo sudah bersiap-siap. Tas sekolahnya sudah terbungkus rapi, berisi buku-buku pelajaran dan kotak pensil kesayangan. Namun, ada satu hal yang membuatnya sedikit cemas, yaitu uang jajan. Ibunya, seorang penjual gorengan keliling, seringkali kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga.
"Nak, jangan lupa makan siang ya!" pesan Ibu sambil mengusap rambut Dodo.
Dodo mengangguk, meskipun dalam hati ia tahu bahwa uang jajannya hari ini mungkin tidak cukup untuk membeli makanan yang mengenyangkan. Ia seringkali hanya membeli sebungkus mie instan untuk mengganjal perutnya yang lapar.
Namun, semua berubah ketika sekolah Dodo memberlakukan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Setiap hari, setelah bel istirahat berbunyi, Dodo dan teman-temannya antusias berbaris untuk mengambil nasi bungkus. Isi nasi bungkusnya pun beragam, ada nasi dengan lauk (daging/ikan/telur), ditambah lagi sayur dan buah-buahan.
"Enak banget ya Do!" seru Abdul, teman sebangku Dodo.
"Alhamdulillah..", jawab Dodo sambil tersenyum. Ia merasa sangat bersyukur. Dengan adanya program MBG, ia tidak perlu lagi khawatir kelaparan saat di sekolah. Perutnya yang kenyang membuatnya lebih bersemangat belajar. Nilai-nilai Dodo pun mulai membaik, lambat laun ada perubahan.
"Terima kasih, Bu Guru," ucap Dodo pada guru yang mengawasi pembagian makan siang.
"Sama-sama, Nak. Semoga kamu semakin rajin belajar ya!" balas Bu Guru sambil tersenyum.
Kabar baik tentang program MBG ini sampai ke telinga Ibu Dodo. Ia merasa sangat lega. Beban pikirannya sedikit berkurang. Uang yang sebelumnya digunakan untuk membelikan Dodo uang jajan, kini bisa ditabung atau digunakan untuk membeli kebutuhan lain yang lebih mendesak.
"Alhamdulillah, ada program seperti ini," gumam Ibu Dodo sambil menghela napas lega.