Kisah warga Sumurgeneng bukan sekedar cerita tentang kebangkrutan, tetapi juga pelajaran penting untuk kita semua tentang hakikat rezeki. Bahwa banyak uang bukanlah solusi kemiskinan jika tidak disertai kebijaksanaan, kekuatan iman, dan literasi keuangan dalam mengelolanya. Rezeki adalah ujian, baik melimpah maupun sedikit. Dengan bertaqwa dan menjaga hubungan dengan Allah, kita dapat menjadikan harta sebagai sarana menuju ridhaNya, tidak asal-asalan membelanjakannya yang pada akhirnya bisa menjadi beban dan menjerumuskan kita.
Kisah Desa Sumurgeneng juga menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dalam menghadapi kasus serupa di masa depan. Ketika masyarakat menerima rezeki besar secara mendadak, pendampingan dan edukasi menjadi hal yang mutlak diperlukan. Program literasi keuangan, pelatihan pengelolaan harta, dan pembinaan untuk menghadapi culture shock harus diintegrasikan sejak awal. Dengan pemahaman yang memadai, warga akan lebih siap mengelola rezeki secara bijak dan menghindari perilaku konsumtif yang merugikan. Pemerintah juga dapat memfasilitasi pengembangan ekonomi lokal agar rezeki besar yang diterima tidak hanya dinikmati sesaat, tetapi memberikan manfaat berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, rezeki yang melimpah dapat menjadi berkah bersama, bukan bencana yang berulang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI