Mohon tunggu...
R. Fefatahillah
R. Fefatahillah Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis Belajar Menulis.

yang sulit didapat, yang rumit dilipat.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Nasionalisme Baru: Demiliterisasi dan Inklusifitas Kebangsaan

15 Agustus 2023   07:40 Diperbarui: 15 Agustus 2023   08:35 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme baru bukanlah penghapusan atau penampikkan terhadap sejarah, justru nasionalisme baru adalah pengembangan nilai nasionalisme yang sudah berkembang di masyarakat. Nasionalisme adalah doktrin, namun tidak bersifat kekal, sebagaimana pendapat ilmuwan politik, Ben Anderson, nasionalisme adalah komunitas terbayang (komunitas yang dikonstruksi secara sosial). Manusia sebagai makhluk sosial tentunya akan mengalami dinamika (perubahan). Sehingga, penulis berpendapat haram hukumnya bilamana terdapat individu ataupun kelompok yang melakulan klaim atas nasionalisme. Militeristik bukanlah satu-satunya cara untuk merayakan nasionalisme di Indonesia. Ajaran nasionalisme ala Bung Karno juga bukanlah kitab suci nasionalisme-nya orang Indonesia. Diperlukan suatu rumusan nasionalisme baru yang dilahirkan dari hasil konsensus sosial dan konsolidasi politik untuk menghadapi tantangan zaman bagi generasi Z.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun