Kurikulum SMK dikembangkan secara fleksibel dan adaptif dalam merespon kebutuhan sumber daya manusia yang terampil dan sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Menjawab kebutuhan tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK)  berusaha untuk bisa  mengembangkan kurikulum dengan paradigma baru yang diharapkan lebih  adaptif dalam menjawab tantangan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) perlu dilakukan dengan harapan bisa melakukan pengembangan serta peningkatan kualitas dan kinerja SMK dengan bidang prioritas yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja, untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten Pada kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan beberapa  program -- program kegiatan yang berfokus pada terserapnya lulusan  di dunia kerja atau menjadi wirausaha dan menjadi SMK  pusat peningkatan kualitas dan kinerja  seluruh warga sekolah
Secara umum tujuan dari Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) untuk:
Memperkuat kualitas sumber daya manusia SMK, Â untuk mewujudkan manajemen dan pembelajaran berbasis dunia kerja
Memperkuat kompetensi keterampilan non teknis (soft skills) dan keterampilan teknis (hard skills) peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, serta mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Mewujudkan perencanaan yang berbasis data melalui manajemen berbasis sekolah
Meningkatkan efisiensi dan mengurangi kompleksitas pada sekolah dengan menggunakan platform digital
Peningkatan sarana dan prasarana praktik belajar siswa yang berstandar dunia kerja
Memperkuat kemitraan dan kerja sama  dengan dunia kerja dalam pengembangan mutu sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi pada tingkat satuan Pendidikan dilakukan dengan menguatkan SDM sekolah melalui sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka.Yang mencakup tentang pembelajaran, asesment, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi sekolah.Â
Ditegaskan tujuan dari Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) bahwa guru harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik dengan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, di revolusi 4.0 tidak stagnan dan meninggalkan pembelajaran dengan cara-cara lama serta mampu menyesuaikan perubahan zaman.
.Dengan merujuk pada tujuan implementasi kurikulum merdeka, peranan guru Bimbingan dan Konseling semakin dipertimbangkan dalam mempersiapkan anak menuju perkembangan yang optimal dan persiapan meraih karir yang lebih matang,. Dengan menekankan pada  4 bidang layanan BK, yaitu layanan pribadi, layanan belajar, layanan sosial dan layanan karir dimana keempat layanan tersebut harus tersampaikan kepada siswa. Hal tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik dalam mencapai kemandirian dalam kehidupannya
Dalam kurikulum merdeka, memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkreasi dan mengembangkan segala bakat serta potensi mereka, tanpa harus berpaku kepada ambang batas nilai yang harus mereka raih. Dan pada ranah inilah peran guru bimbingan dan konseling sangat diperlukan. Dengan melakukan assessment diagnostic non kognitif untuk mengungkap potensi siswa lebih dini sehingga dapat mengarahkan siswa untuk berkembang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Sebagai aktualisasi pada bidang layanan pribadi, guru bimbingan dan konseling bisa menjadi fasilitator bagi siswa yang memiliki problem dan memiliki kecendurungan tidak bisa menemukan solusi, sehingga peran guru BK sebagai pendamping bagi siswa untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang dialami. Pada bidang layanan sosial, guru BK bisa membekali siswa untuk dapat bersosialisasi dengan teman sebaya atau lingkungan, apabila terjadi suatu problem guru BK dapat menggunakan instrument sosiometri untuk mengungkap kesulitan siswa dalam bersosialisasi. Pada bidang layanan belajar, untuk dapat memaksimalkan proses belajar siswa alangkah baiknya sebagai guru mengetahui gaya belajar masing- masing siswa ( visual/audiotori/ kinestetik ),pada bidang ini guru BK bisa membantu dengan mengungkap gaya belajar siswa dengan assessment yang dimiliki. Begitu juga layanan karir, guru BK membimbing siswa untuk fokus pada potensi yang dimiliki sehingga siswa mempunyai passion yang akan memudahkan siswa untuk menentukan keputusan setelah lulus dari SMK, yaitu Wirausaha Bekerja atau Melanjutkan (WBM )
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum "bebas" sehingga diharapkan siswa dapat mengeksplorasi seluasnya-luasnya bakat mereka, berkreativitas tanpa batas dan menjadi pribadi yang unggul. Negara Replubik Indonesia akan menjadi negara kuat dan maju, apabila generasi penerus dalam hal ini siswa sekolah menjadi pribadi yang matang dan mempunyai passion untuk maju dan berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H