Contohnya, beauty privilege itu akan berpengaruh ke semua orang, baik perempuan maupun laki-laki, dan diantaranya mereka bisa mendapatkan dampaknya, tetapi pengalaman si perempuan cantik dan pengalaman si laki-laki ganteng itu bisa beda, karena jika dilihat dari aspek gendernya mereka dalam tatanan masyarakat sekarang, laki-laki lebih ada diatas.Â
Pengaruh beauty privilege ini juga lebih besar ke perempuan karena secara umum, perempuan lebih sering dijudge penampilannya dan juga sering di objektifikasi. Laki-laki jika wajahnya tidak terlalu tampan masih bisa ditolerir apalagi jika tajir, begitu juga dalam konteks ras misalnya di Amerika Serikat ada POC (Personal of Color) dia ganteng lalu dibandingkan dengan white guy yang wajahnya biasa saja, dan yang mendapatkan privilege tetap saja yang white guy karena masyarakat mereka standarnya masih white.
Pretty privilege tidak selalu memberikan dampak positif, adapun dampak negatifnya seperti, orang lain memiliki ekspektasi berlebih terhadap orang yang atrractive atau memiliki daya tarik. Perempuan yang selama dia tumbuh selalu dikatakan cantik, kemudian akan berpikir bahwa fisiknya adalah aspek terpenting dari dirinya. Jadi yang tidak memiliki beauty privilege, stop untuk insecure karena ketakutan itu diri kita sendiri yang membuatnya dan tidak perlu takut, cukup tunjukkan kemampuan terbaik kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H