Mohon tunggu...
FEDUCATIN ARMYTHREE
FEDUCATIN ARMYTHREE Mohon Tunggu... Penulis - penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Contoh Valuta Asing (Valas)

17 Oktober 2022   14:53 Diperbarui: 17 Oktober 2022   14:59 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CONTOH VALUTA

Valuta asing atau bisa di juga disebut dengan valas merupakan tipe perdagangan ataupun transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negeri dengan mata uang negeri yang lain. Valuta asing yang banyak di pakai umumnya adalah mata uang suatu negeri yang mempunyai kedudukan yang lumayan besar dalam sistem perekonomian di segala dunia valuta asing juga sangat banyak menggunakan mata uang dollar.

Contoh valuta dibedakan  menjadi, yaitu:

*         Hard currencies atau yang paling banyak di transaksikan secara global. Seperti mata uang USD, EUR, JPY, HKD, SDG, dan CHS

*         Exotic currencies atau tidak ditransaksikan secara internasional dan  lebih bersifat lokal. Seperti mata uang IDR, THB, MYR dan PHP

Untuk transaksi di pasar valuta asing, kita menggunakan kurs beli dan kurs jual. Kurs adalah nilai mata sari suatu Negara yan diukur dan ditinjau dalam mata uang asing. Kurs beli adalah kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar  bank atau monay changer) membeli valuta asing misalnya dollar.

Cara melakukan valuta asing adalah jika kia mempunyai uang sebesar Rp. 10.000.000 dan ingin ditukar menjadi yen, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu konversi yen ke rupiah. Misalnya, 1 yen adalah Rp.125 maka uang sebesar Rp. 10.000.000 dibagi Rp.125 hasil yang akan kita dapatkan adalah 80.000 yen. Perhitungkan valuta asing tersebut menggunakan kurs jual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun