BIOGRAFI PA SYAIFULLAH, SE., M.Ec., Ph.D.
DIRECTOR OF MANAGEMENT FOR INDUSTRY
DEPUTY FOF INDUSTRY AND INVESTEMENT
Info Dasar
Alamat: Swadaya VII No. 7, Duren sawit, Jakarta Timur
Tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 7 Oktober 1971
Pendidikan
UNIVERSITAS AUSTRALIA BARAT
PhD dibidang ekonomi keuangan ( 2008-2012)
Disponsori oleh ALA Australian Leadership Awards Scholarship
UNIVERSITAS AUSTRALIA BARAT
Megister ekonomi pada tahun 2001_ 2003
Disponsori oleh ADSÂ Australian Development Scholarships
UNIVERSITAS OF SYIAH KUALA, ACEH, INDONESIA
Sarjana ekonomi
Disponsori oleh Pemerintahan Beasiswa Supersemar Republik Indonesia
PENGALAMAN KERJA
KEMENTRIAN PARAWISATA DAN EKONOMI KREATIF
REPUBLIK INDONESIA/ DINAS PARAWISATA DAN EKONOMI KREATIF INDONESIA
Direktur manajemen industri
September 2022- Sekarang
Direktur Aplikasi Digital, Game, TV, dan Radio
Juni 2021-2022
Direktur Industri kreatif Film, Tvdan animasi
Februari 2020-2021
Direktur Akses keungan Non-perbabkan
Oktober 2019- Februari 2022
BADAN EKONOMI KREATIF INDONESIA
Direktur Akses pembiayaan Non-Perban
Januari 2018- Desember
BADAN KEBIJAKAN FISKA, KEMENTRIAN KEUNGAN
Deputi direktur analisis ekonomi Internasional dan investor
Hubungan, Pusat kebijakan ekonomi makro
Oktober 2017- Januari 2018
Deputi direktur Pusat Pengawasan Sistem Keuangan  Bidang Keuangan
Kebijakan Sektor
April 2015- Desember 2017
Deputi direktur Peruhan Iklim bahan iklim II, Pusat Perubahan Iklim
Kebijakan Pembiayaan dan Multilateral
Agustus 2012- April 2015
PELATIHAN TERKAIT
Latihan EWS, Pelatihan STE-IMF, Singapura
Sep-Okt 2019
Pelatihan Regional ADB tentang Pemantauan Ekonomi dan Keuangan, manila
Feb-Mart 2005
Upaya dalam menggerakkan ekonomi kreatif akan terus dilakukan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif (kemenparekraf) dengan berbagai cara. Kemenparekraf sudah berkolaborasi dengan lembaga manajemen aset negara(LMAN)- special mission vehicle (SMV) kementerian keuangan-mendirikan rumah tutur ini untuk komunitas pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.
Rumah tutur tersebut dimanfaatkan dengan aset negara berupa gedung lama di jalan panglima Polim raya nomor 20, Jakarta Selatan. Sejak dari 1 Desember 2021, nama tutur ini secara resmi dikelola oleh pemerintah melalui kemenparekraf dengan jangka waktu yang pemanfaatannya 5 tahun. Roma tutur juga diharapkan akan menjadi lokomotif bergerak ekonomi kreatif sekaligus pusat ekosistem industri kreatif.
Ke depannya rumah tutur ini akan difungsikan sebagai pusat workshop, inkubasi, dan edukasi masyarakat untuk pengembangan industri yang kreatif. Direktur aplikasi, permainan, TV dan radio Kemenparekraf Bapak Syaifullah Agam ini menyatakan keberadaan rumah tutur akan mendigitalisasi cerita rakyat, pasar tutur (UMKM marketplace) dan ekosistem yang kreatif lainnya dan ekosistem yang kreatif lainnya.
Lalu Bapak Syaifullah Agam ini menyatakan
" Gedungnya ( rumah tutur) dikasih kementerian keuangan. Lalu kita bikin pilot project dengan membangun creative space atau  creative hall yang bisa menjadikan tempat pengembangan kreativitas secara mandiri" kata bapak Saifullah Agam ketika diwawancara oleh Gatra.com di kawasan Senayan, Jakarta pada hari Selasa 23 Agustus.
Keberadaan rumah tutur ini diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan aset negara untuk mendukung pemberdayaan ekonomi yang kreatif secara jangka panjang. "Jadi kita mau bikin skema ini supaya ada creative space yang mendorong ekosistem ekonomi kreatif tumbuh". Tetapi pengelolaannya bisa berjalan secara mandiri.
Salah satu targetnya yang dibidik dari keberadaan rumah tutur yakni kebudayaan ekosistem story nomics yang akhirnya akan mendorong penciptaan hak keyakinan intelektual dan inkubasi kreatif dalam mengembangkan produk unggulan. Penanaman rumah tutur ini juga didasarkan pada fondasi kuat bangsa Indonesia yang lekat dengan budaya lisan.
 " Lalu kenapa sih namanya rumah tutur? Karena tutur itu kan artinya cerita, di Indonesia itu kuat banget seni tutur. Dan wayang itu seni bertutur, gurindam, pantun dan hampir semua seni bercerita. Tetapi itu sudah hampir hilang, siapa sih sekarang yang masih suka wayang, paling orang-orang lama" Bapa Syaifullah menjelaskan.
Sebab itu, pihaknya berinisiasi membangun komunitas yang membudayakan seni bertutur. "Seni bertutur kita itu sudah banyak, masing-masing daerah juga punya. Cari situ kita angkat dalam program The house of story telling atau rumah bercerita. Jadi, disini kita mau angkat cerita-cerita yang kuat dari daerah atau bisaurban legend yang membantu menjaga karakter bangsa, ucapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H