Mohon tunggu...
Okta faniathirteen
Okta faniathirteen Mohon Tunggu... Penulis - pelajar

membuat penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Biografi Pak Saifullah, SE., M.Ec., Ph.D.

22 November 2022   11:50 Diperbarui: 22 November 2022   11:55 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu Bapak Syaifullah Agam ini menyatakan
" Gedungnya ( rumah tutur) dikasih kementerian keuangan. Lalu kita bikin pilot project dengan membangun creative space atau  creative hall yang bisa menjadikan tempat pengembangan kreativitas secara mandiri" kata bapak Saifullah Agam ketika diwawancara oleh Gatra.com di kawasan Senayan, Jakarta pada hari Selasa 23 Agustus.

Keberadaan rumah tutur ini diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan aset negara untuk mendukung pemberdayaan ekonomi yang kreatif secara jangka panjang. "Jadi kita mau bikin skema ini supaya ada creative space yang mendorong ekosistem ekonomi kreatif tumbuh". Tetapi pengelolaannya bisa berjalan secara mandiri.

Salah satu targetnya yang dibidik dari keberadaan rumah tutur yakni kebudayaan ekosistem story nomics yang akhirnya akan mendorong penciptaan hak keyakinan intelektual dan inkubasi kreatif dalam mengembangkan produk unggulan. Penanaman rumah tutur ini juga didasarkan pada fondasi kuat bangsa Indonesia yang lekat dengan budaya lisan.

 " Lalu kenapa sih namanya rumah tutur? Karena tutur itu kan artinya cerita, di Indonesia itu kuat banget seni tutur. Dan wayang itu seni bertutur, gurindam, pantun dan hampir semua seni bercerita. Tetapi itu sudah hampir hilang, siapa sih sekarang yang masih suka wayang, paling orang-orang lama" Bapa Syaifullah menjelaskan.

Sebab itu, pihaknya berinisiasi membangun komunitas yang membudayakan seni bertutur. "Seni bertutur kita itu sudah banyak, masing-masing daerah juga punya. Cari situ kita angkat dalam program The house of story telling atau rumah bercerita. Jadi, disini kita mau angkat cerita-cerita yang kuat dari daerah atau bisaurban legend yang membantu menjaga karakter bangsa, ucapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun